TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sebab Tak Perlu Sinis pada Resolusi Orang Lain, Dukung Lebih Baik

Meski kamu sendiri gak pernah bikin resolusi

ilustrasi menulis resolusi (pexels.com/Polina Kovaleva)

Setiap akhir dan awal tahun, beranda media sosial biasanya sudah penuh dengan resolusi. Banyak orang menuliskan resolusi mereka. Ada yang hanya menuliskan garis besarnya, tapi ada pula yang begitu terperinci sehingga daftar resolusinya panjang.

Di kantor atau kampus pun, teman-temanmu menjadi suka membicarakannya. Masing-masing punya resolusi yang terdengar hebat. Bagaimana reaksimu? Semoga kamu tak lantas bersikap sinis pada isi resolusi orang lain. Berikut lima alasannya dan belajarlah menjadi teman yang suportif.

1. Resolusi buat kamu gak penting, bagi orang lain menjadi penyemangat

ilustrasi menulis (pexels.com/cottonbro studio)

Setiap orang punya pendapat berbeda tentang resolusi tahunan. Sebagian orang menganggapnya penting dibuat, sebagian lagi merasa tidak memerlukannya. Kamu harus bisa menghormati teman yang bikin resolusi sekalipun dirimu tak pernah melakukannya.

Sebab bagi mereka yang gak pernah lupa membuat resolusi, yang terpenting bukanlah terwujudnya resolusi itu. Namun, awal tahun yang penuh semangat. Daftar resolusi seperti bahan bakar untuk mereka menjalani tahun yang baru. 

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Bikin Target di Awal Tahun, Momen Resolusi

2. Meski resolusi seseorang terlihat muluk, siapa tahu bisa kesampaian semuanya

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Sam Lion)

Resolusi yang tampak muluk di matamu, boleh jadi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pembuatnya. Jadi, tak usah meremehkannya seakan-akan dia tak bakal bisa mewujudkan poin-poin dalam daftar resolusinya. Seseorang tentunya gak asal-asalan dalam membuat resolusi.

Sering kali ia berkaca pada resolusi tahun lalu dan kemampuannya dalam mewujudkan. Sehingga bila resolusi tahun lalu banyak yang tak tercapai, resolusi tahun ini akan dibuat lebih realistis. Akan tetapi ingat, ukuran realistisnya adalah kemampuannya. Jangan melihatnya dari kacamatamu saja.

3. Sejelek-jeleknya eksekusi, sebagian resolusi pasti terlaksana

ilustrasi menulis resolusi (pexels.com/Monstera)

Makin panjang daftar resolusi seseorang memang makin besar kemungkinan tidak semuanya dapat terlaksana. Meski demikian, entah sebagian besar atau sebagian kecilnya pasti dilakukan. Misalnya, dari sepuluh poin resolusi ada lima yang terwujud. Ini sudah bagus.

Bahkan bila yang terlaksana kurang dari 50 persen, itu telah menjadi bukti langkah maju dalam hidupnya. Dia jadi punya ukuran yang jelas tentang berapa persen keberhasilannya dari total target yang ditetapkan. Tahun depan tinggal melanjutkan resolusi yang belum berhasil diwujudkan atau mengoreksinya.

4. Walaupun bikin resolusi bukan kebiasaanmu, tak perlu mengejek orang lain

ilustrasi menulis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sikap mengejek resolusi orang lain sama saja dengan mencemooh hal-hal lain. Ini bukan sikap yang baik. Kamu hanya akan terkesan gak bisa menghargai perbedaan. Bikin resolusi atau tidak merupakan hak masing-masing orang.

Soal apakah resolusi itu bakal tercapai atau gak, biarkan menjadi urusannya. Nikmati saja kesempatan setahun sekali untuk melihat dan mendengar resolusi teman-teman baik di dunia maya maupun nyata. Siapa tahu di antara resolusi itu ada yang menginspirasimu.

5. Kamu juga punya resolusi, cuma gak ditulis apalagi dipublikasikan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Resolusi sebenarnya hanyalah rencana dan harapan untuk satu tahun. Rasanya tidak mungkin seseorang sama sekali tak mempunyai rencana serta harapan buat hidupnya sendiri. Tidak terkecuali kamu dan orang-orang yang mengaku tak pernah membuat resolusi tahunan.

Yang membedakan kamu dengan teman hanyalah dirimu tidak mencatat resolusi apalagi memberitahukannya pada orang lain. Kamu cuma membayangkan tahun depan akan melakukan sejumlah hal penting dan menginginkan ini itu. Sebab, semua orang punya rencana dan asa, sinis pada resolusi orang lain malah mengesankan dirimu munafik.

Baca Juga: 5 Tips agar Resolusi di Tahun Baru Mudah Terwujud

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya