TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap yang Membuat Kebahagiaan Terasa Jauh darimu, Yuk Koreksi!

Yuk ubah sikapmu itu sekarang juga!

ilustrasi perempuan di padang rumput (unsplash.com/Marisa Harris)

Jika kebahagiaan selalu terasa jauh darimu, berarti kamu belum berusaha menciptakannya dalam benakmu sendiri. Padahal, kebahagiaan memang tidak berada di luar sana. Segala yang terjadi di luar dirimu hanyalah memberikan pengaruh, tetapi bukan penentunya.

Kebahagiaan akan menjadi sangat sulit untuk kamu dapatkan apabila lima sikap berikut ini terus dipertahankan. Berubahlah dan kebahagiaan bakal tumbuh dengan sendirinya dalam hatimu. Ayo simak pembahasannya sampai selesai.

1. Terlalu memikirkan yang telah, sedang, dan belum terjadi

ilustrasi perempuan tertunduk (unsplash.com/Neal E. Johnson)

Tipe pemikir memang lebih mungkin sulit merasa bahagia. Segala hal dipikirkannya secara mendalam sampai ia berlebihan dalam mengartikan sesuatu. Kejadian di luar kendali dapat dirasakan sebagai kesalahan pribadi. 

Begitu juga tanpa sadar terlalu meyakini bahwa warna masa depan sepenuhnya dilukiskan oleh kedua tangannya sendiri. Tentang hari ini, ia cemas sekali tak akan mampu menjalaninya dengan semaksimal mungkin.

Apakah kamu merasa ini sesuai denganmu? Bila ya, ayo belajar untuk berpikir seperlunya saja. Jangan lupa bahwa hakikat hidup ialah menjalani, bukan memikirkannya sepanjang waktu. 

Baca Juga: 20 Quotes tentang Kebahagiaan, Sederhana Sekaligus Bijaksana!

2. Selalu meragukan diri sendiri

ilustrasi perempuan di hutan (unsplash.com/Abbat)

Jika kamu dapat memercayai orang lain, mengapa kamu justru senantiasa meragukan diri sendiri? Bukankah secara logika, kamu tidak bisa menyembunyikan apa pun dari diri sendiri, termasuk pengetahuan dan pengalamanmu?

Oleh karena itu dalam pengambilan berbagai keputusan pun, seharusnya kamu cukup mampu mengandalkan diri sendiri. 

Selalu katakan dalam hati bahwa kamu tahu dan mampu untuk melakukan banyak hal. Sesekali tentu kamu perlu mendengarkan pendapat orang lain dan mempertimbangkannya, tetapi jangan pernah menolak percaya pada diri sendiri.

3. Suka berpikir menjalani kehidupan yang berbeda

ilustrasi pria murung (unsplash.com/Anthony Fomin)

Kamu sangat boleh membayangkan kehidupan yang lebih baik daripada saat ini. Namun pertanyaannya, seberapa buruk kehidupanmu yang sekarang? Jangan-jangan, kamu hanya kurang mensyukuri kehidupanmu yang sebetulnya sudah dipenuhi beragam anugerah.

Itulah yang membuat angan-anganmu melompat dari satu kehidupan orang lain ke kehidupan lainnya. Contoh, kamu bisa kuliah tanpa perlu memikirkan biayanya. Namun kamu justru menganggapnya sebagai ketiadaan kebebasan.

Kamu merasa orangtuamu sedang menekanmu untuk belajar seumur hidup. Lantas kamu merasa iri pada orang lain yang tak perlu pusing-pusing kuliah.

Pernahkah kamu berpikir bahwa mungkin saja mereka sebenarnya sangat ingin berada di posisimu?

4. Tidak memperbaiki hubungan interpersonalmu

ilustrasi pria di pagar (pexels.com/Danya Gutan)

Ini bukan tentang seberapa banyak teman atau kenalanmu. Ini perihal sebaik apa hubunganmu dengan mereka.

Kamu barangkali mengenal banyak orang. Akan tetapi jika sesungguhnya kamu lebih menganggap mereka sebagai lawan ketimbang kawan, inilah sumber ketidakbahagiaanmu. Kamu tidak pernah berada di tengah-tengah mereka tanpa merasa curiga.

Baca Juga: [QUIZ] Kamu sedang Mengejar Kebahagiaan atau Popularitas?

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya