TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketika Memaafkan Terasa Sangat Sulit, Coba Ingat 5 Hal Ini

Yakin kamu bisa!

Pexels.com/zun1412

Manusia memang lebih mudah mengingat hal-hal yang menyakitinya atau pengalaman-pengalaman yang kurang menyenangkan ketimbang yang sebaliknya. Itulah kenapa, satu kesalahan yang kamu perbuat pada orang lain bisa terasa menghapus semua hal baik yang pernah kamu lakukan padanya. Demikian pula sebaliknya, kesalahan orang lain padamu bisa membuatmu terus mengingatnya dan sangat sulit untuk memaafkannya.

Hanya saja, meski itu sudah sifat dasar manusia, bukan berarti kamu tak perlu belajar memaafkan kesalahan yang orang lain lakukan padamu ya. Sesulit apa pun, kamu harus punya kemauan untuk belajar memaafkan.

Nah, 5 hal di bawah ini mungkin bisa membantumu agar perlahan-lahan dapat memaafkan orang lain atas kesalahan sebesar apa pun yang telah diperbuatnya padamu.

1. Toh, memaafkan bukan berarti melupakan

Pexels.com/augi

Ya, memaafkan bukan berarti melupakan. Jika memaafkan harus juga melupakan, itu terlalu sulit untuk semua orang. Melupakan tidak bisa dilakukan dengan sengaja. Makin kamu berusaha melupakan kesalahan orang lain yang membuatmu terluka atau mengalami kerugian besar, kamu malah akan teringat terus. Tidak hanya ingat detail kejadiannya tetapi juga rasa sakitnya. Bahkan sakit yang kamu rasakan mungkin malah menjadi-jadi seiring waktu.

Jadi, kamu hanya perlu memaafkannya. Selebihnya, biarkan terjadi secara alami. Kalau kelak kamu bisa melupakan apa yang pernah dia lakukan padamu, itu sudah bagian dari seleksi ingatan.

Namun jika tidak, itu juga bukan masalah dan kamu tidak perlu merasa kamu tidak tulus dalam memberikan maaf. Itu dua hal yang berbeda. Bahkan ada bagusnya juga kok, kalau kamu tetap ingat kesalahan yang pernah diperbuat seseorang padamu. Kamu jadi bisa lebih berhati-hati agar jangan sampai hal yang sama kembali menimpamu.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Memaafkan Pasangannya Meski Pernah Diselingkuhi

2. Klise, tetapi semua orang memang punya salah kan?

Pixabay.com/useche70-11527325

Ya, semua orang tak terkecuali dirimu sendiri. Dari lahir sampai kelak maut menjemput, kamu berinteraksi dengan begitu banyak orang. Mustahil jika tidak pernah terjadi gesekan di antara kalian. Orang lain pasti pernah melakukan kesalahan padamu, begitu juga kamu pasti pernah melakukan berbagai kesalahan pada banyak orang.

Dalam kondisi kamu tidak sedang merasa terluka, fakta di atas sangat mudah untuk kamu terima. Akan tetapi ketika kamu sedang merasa begitu tersakiti oleh perbuatan orang lain padamu, kebenaran yang amat tidak bisa disangkal itu pun kerap terdengar begitu basi bagimu. Namun terdengar basi atau tidak, kamu memang harus memaksa dirimu sendiri untuk terus mengecamkannya.

3. Bukan tidak mungkin dia benar-benar tidak sengaja

Pexels.com/olly

Siapa yang bisa memastikan niat di hati orang lain? Apalagi saat kamu merasa terluka oleh perbuatan seseorang. Sangat wajar subjektivitasmu akan seketika muncul. Kamu yakin dia sengaja melakukan itu untuk menyakitimu, padahal belum tentu benar begitu. Saat kamu sudah yakin seseorang sengaja menyakitimu, kamu jadi membenci orangnya, bukan lagi sekadar perbuatannya. Inilah yang membuatmu jadi sulit memaafkan.

Di antara semua orang yang pernah melakukan kesalahan padamu, barangkali memang ada yang melakukannya dengan sengaja. Namun, tersebab manusia memang tempatnya salah, selalu lebih mungkin mereka tidak sengaja melakukannya.

Kalau memastikan niat orang lain terlalu sulit untuk siapa pun, maka saban ada orang yang melakukan kesalahan padamu, kamu hanya perlu mengingat bahwa selalu ada kemungkinan dia benar-benar tidak sengaja melakukannya.

4. Ketika kamu bersalah pada seseorang, kamu juga ingin dimaafkan

Pexels.com/pixabay

Menyambung poin 2 dan 3. Tak seorang pun bisa terbebas dari kesalahan dan selalu ada kemungkinan kesalahan itu dilakukan tanpa sengaja. Nah, ketika kamu sendiri tidak sengaja melakukan kesalahan pada orang lain, tidakkah kamu juga ingin dimaafkan? Bahkan mendapatkan maaf darinya terasa segala-galanya bagimu. Kamu tidak akan bisa merasa tenang sebelum dimaafkan.

Jika demikian, apakah kamu masih memiliki alasan kuat untuk tidak mau memaafkan kesalahan orang lain padamu? Bagaimanapun, kamu harus adil kan? Kamu tidak bisa hanya selalu meminta maaf dari orang lain tanpa kamu sendiri bisa memberikan maafmu pada orang yang jelas-jelas memintanya darimu.

Bahkan seandainya pun orang yang melakukan kesalahan padamu tidak meminta maaf, cepat atau lambat kamu harus bisa memaafkannya. Kenapa? Simak poin berikutnya.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Masih Belum Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya