TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Sumber Penyesalan Terbesar dalam Hidup, Jangan Sampai Begini ya!

#IDNTimesLife Cegah selagi mampu

Unsplash.com/eysteve

Banyak hal bisa disesali dalam hidup ini. Sekecil apa pun, keputusan yang kurang tepat pun dapat menimbulkan penyesalan. Itu gak akan terlalu mengganggu kedamaian kita. Biasanya akan pulih dengan sendirinya asal kita gak overthinking.

Namun ada beberapa hal yang bisa menimbulkan penyesalan teramat besar. Sampai-sampai rasa sesal itu akan terus menghantui sampai kita tua. Ingin tahu apa sajakah itu? Berikut sumber penyesalan terbesar dalam hidup yang perlu kita hindari.

1. Gak pernah mendengarkan nasihat orangtua

Unsplash.com/itsmeoswaldo

Mendengarkan nasihat dengan mengikuti semua perintah orangtua jelas dua hal yang sangat berbeda, kan? Kalau menuruti seluruh perintah, bisa-bisa perintah yang salah pun tetap dikerjakan.

Namun mendengarkan nasihat mereka akan membuat kita jauh lebih berhati-hati menjalani hidup. Kita jadi bisa berpikir lebih panjang. Bagaimanapun, pengalaman hidup orangtua jauh lebih banyak daripada kita.

Apa salahnya menyimak nasihat mereka? Jangan selalu menutup telinga. Toh, nasihat mereka juga demi kebaikan kita. Begitu banyak kejadian buruk bisa dihindari bila kita gak mengabaikan nasihat orangtua.

2. Meninggalkan pasangan yang telah menemani berjuang dari nol demi selingkuhan

Unsplash.com/realestateron

Kita mungkin gak dibikin bangkrut oleh selingkuhan. Kita mungkin terlalu kaya untuk bisa dengan mudah dibuat bangkrut. Pun setelah kita menikah dengannya, sifatnya juga gak buruk-buruk amat.

Namun itu semua gak menjamin kita terhindar dari penyesalan yang teramat besar. Sebab kualitas diri orang yang mendekati kita setelah kita sukses bahkan sampai menjadi pelakor atau pebinor pasti berbeda dari orang yang menerima kita saat belum menjadi siapa-siapa dan mendampingi kita sampai bisa sesukses ini.

Bahkan sangat mungkin kesuksesan yang kita raih sebenarnya didominasi oleh peran pasangan pertama. Bukan murni kerja keras kita. Jadi gak ada orang lain yang bisa benar-benar menggantikan tempatnya dalam hidup kita.

Baca Juga: Pahitnya Baru Terasa, Ini 7 Sumber Penyesalan Mantan Usai Putus Darimu

3. Meninggalkan pendidikan padahal sudah dibiayai

Unsplash.com/all_who_wander

Kalau kita mau gak mau harus meninggalkan pendidikan karena kondisi-kondisi yang saat itu memang gak teratasi lagi, kita tentu gak akan semenyesal ini. Saat itu keputusan berhenti bersekolah atau berkuliah tampak sebagai satu-satunya solusi dari kesulitan yang mengimpit tanpa ampun.

Akan sangat lain kondisinya bila kita meninggalkan pendidikan tanpa alasan yang jelas. Sudah dibiayai orangtua, jurusan kuliah juga pilihan sendiri, tetapi hengkang begitu saja. Seolah-olah pendidikan sama sekali gak penting di mata kita.

Kelak waktu berjalan, kita sangat mungkin menyesalinya. Sebab sekalipun latar belakang pendidikan bukan jaminan kesuksesan, pengaruhnya pada masa depan kita juga gak bisa dipandang sebelah mata. 

4. Menyalahgunakan kepercayaan sampai kehilangan pekerjaan atau tersangkut kasus hukum

Unsplash.com/zenz

Saat kita sadar betul segala hal di dunia ini hanyalah titipan, kita akan menjaganya dengan sebaik mungkin. Mumpung masih diberi kepercayaan dengan dititipi. Kita akan lebih berhati-hati dalam melakukan apa pun. 

Namun saat kita telah merasa sangat aman di posisi kita, gak mungkin kehilangan jabatan atau kekuasaan, kita akan mudah lalai. Godaan untuk menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan orang lain menjadi begitu besar.

Dan sekali memperturutkan, kita pasti akan makin gak tahan dengan godaan lainnya. Terus seperti itu, makin lama makin parah sehingga gak mungkin gak ketahuan dan gak bikin orang geram.

Lalu seperti sulap. Pekerjaan, kewenangan, kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain, serta semua harta yang telah dikumpulkan tiba-tiba lenyap sebagai ganti kerugian.

5. Terlalu cepat menyerah dalam memperjuangkan mimpi

Unsplash.com/concharj

Inilah kenapa jangan mudah menyerah sering sekali dinasihatkan oleh siapa pun. Kadang rasanya memang sudah gak ada harapan. Kita juga sudah sangat lelah dan gak tahu akan sampai kapan harus berjuang.

Kemudian kita memutuskan berhenti. Lelah kita mungkin terobati. Namun seiring berjalannya waktu, mungkin kita akan sangat menyesali keputusan berhenti memperjuangkan mimpi. 

Gak ada mimpi lain yang terasa lebih berharga untuk dikejar. Kita gak pernah menjadi siapa-siapa. Kita melihat orang lain bisa mencapai mimpi serupa hanya karena mereka pantang menyerah. Seandainya saat itu kita juga gak menyerah, kira-kira sudah sampai di mana kita sekarang?

Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal Ini Bakal Jadi Penyesalan Hidup jika Kamu Lakukan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya