TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Cocok Ngekos ketimbang Sewa Rumah

Selisih harga bisa ditabung buat masa depan

ilustrasi anak kos (pexels.com/Александр Полепкин)

Enam bulan sampai setahun setelah merantau dan menjadi anak kos, biasanya kamu akan memikirkan opsi lain yaitu menyewa sebuah rumah. Alasannya, mengontrak rumah membuat kamu lebih leluasa beraktivitas di dalamnya.

Lain dengan anak kos yang cuma berhak atas satu kamar, mengontrak sebuah rumah membuatmu jadi raja dari halaman depan sampai belakang. Pun gak ada pemilik atau penjaga kos yang kerap bawel. 

Apakah ini pilihan yang tepat? Atau malah kamu menemukan tanda lebih cocok ngekos ketimbang sewa rumah? Berikut tanda-tanda kamu cocok ngekos ketimbang sewa rumah. 

1. Kamu cuma tinggal sendiri

ilustrasi anak kos (pexels.com/Eren Li)

Di rumah yang disewakan biasanya paling tidak ada 2 kamar tidur. Kalau kamu cuma tinggal sendiri, kamar yang kosong menjadi sia-sia karena dirimu juga membayarnya. Sedang di kos-kosan kamu jelas cuma membayar kamar yang ditempati.

Bila pun kamu akan mengajak teman untuk tinggal bersama, pikirkan seandainya sewaktu-waktu dia hengkang. Beban sewa satu rumah kembali padamu. Buat kamu yang tinggal sendirian, indekos lebih simpel dan sesuai kebutuhan.

2. Kegiatanmu banyak di luar

ilustrasi aktivitas di luar (pexels.com/Mary Taylor)

Karena aktivitasmu banyak di luar, tempat tinggal tak ubahnya sebatas persinggahan. Pulang-pulang kamu sudah capek dan langsung tidur. Di akhir pekan, kamu lebih sering pulang ke rumah orangtua yang berjarak tidak terlau jauh.

Sayang sekali jika kamu menyewa sebuah rumah dengan biaya lebih tinggi, tetapi lebih sering kosong. Tingkat keamanannya pun menjadi rendah. Sedang di kos-kosan ada pemilik atau penjaganya. Minimal, ada sesama anak kos yang bisa membantu mengawasi keamanan kamarmu ketika ditinggalkan.

Baca Juga: 10 Cerita Random Warganet saat Ngekos Ini Seru, Lucu, hingga Serem!

3. Bisa lebih hemat dari segi pengeluaran

ilustrasi anak kos (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penting buat kamu yang kuliah maupun bekerja di luar kota untuk cermat menghitung pengeluaran. Bisa saja sebuah rumah ditawarkan dengan harga sewa yang lebih miring daripada kamar kosmu. Misalnya, kamar kosmu 600 ribu per bulan, sedangkan sewa rumah 500 ribu per bulan jika kamu patungan bersama 3 teman.

Kelihatannya kamu akan berhemat 100 ribu per bulan. Namun tak seperti di kos-kosan, kamu masih membayar tagihan listrik dan air. Di sana juga tidak ada fasilitas Wi-Fi gratis. Ada dapur, tapi tentu saja kamu dan teman-teman harus membeli gas sendiri. 

Dan yang pasti, kebersihan rumah kontrakan menjadi tanggung jawab penuh kalian. Kamu juga perlu menganggarkan uang untuk membeli berbagai perabot karena umumnya rumah disewakan dalam keadaan kosong. Bahkan tempat tidur pun beli sendiri.

4. Belum siap dengan tanggung jawab sosial dan bila terjadi berbagai kerusakan di rumah kontrakan

ilustrasi anak kos (pexels.com/Marko Klaric)

Anak kos nyaris tidak pernah diminta aktif dalam kegiatan warga. Pemilik kos yang memiliki kewajiban itu. Namun tak begitu apabila kamu mengontrak rumah. Kamu akan didata sebagai warga pendatang dan punya kewajiban serupa dengan warga yang lain.

Jika di lingkungan tersebut sering diadakan rapat warga atau kerja bakti, kamu juga pasti diminta ikut. Bila kamu cuek dan gak pernah memenuhi kewajibanmu sebagai anggota masyarakat, bisa-bisa kamu tidak disukai oleh tetangga. Bandingkan dengan santainya menjadi anak kos.

Belum lagi ketika terjadi kerusakan di rumah yang kamu kontrak. Di kos-kosan, keran rusak saja kamu tinggal bilang pada pemilik atau penjaganya. Mereka yang membetulkannya tanpa kamu keluar biaya. Akan tetapi saat mengontrak sebuah rumah, korsleting listrik atau atap bocor pun kamu harus memanggil sendiri petugas atau tukang guna memperbaikinya.

Baca Juga: 7 Alasan Pekerja Rela Pulang Pergi ke Kantor daripada Ngekos

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya