TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Belajar Autodidak, Wajib Disiplin dan Cari Referensi Terbaik

Belajar sendiri gak segampang kelihatannya

ilustrasi menunjukkan tablet (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semangat belajar memang harus dijaga sepanjang masa dan tidak bergantung hanya pada jenjang pendidikan formal. Belajar menjadi bagian utama dalam pengembangan diri dan keterampilan. Keinginanmu buat mempelajari sendiri sesuatu patut diapresiasi dan segeralah memulainya.

Biasanya, hal-hal yang dipelajari secara autodidak meliputi skill yang berhubungan dengan pekerjaan atau seni. Tiadanya mentor yang secara khusus membimbingmu tak perlu bikin kamu khawatir. Dirimu masih dapat menguasai suatu keahlian asalkan serius dalam mempelajarinya serta memperhatikan keenam tips ini.

1. Harus bisa disiplin

ilustrasi membuka laptop (pexels.com/SHVETS production)

Belajar secara autodidak berarti gak ada kelas dan aturan yang memaksamu mesti mempelajari apa dan waktunya. Semuanya sepenuhnya menjadi kewenanganmu. Oleh karena itu, sukses atau tidaknya cara belajar mandiri ini amat ditentukan dari kedisiplinan diri.

Buat dan patuhi aturan-aturanmu sendiri. Kalau sudah tiba waktumu untuk mencurahkan perhatian penuh pada sesuatu yang dipelajari, jangan tergoda melakukan hal-hal lain. Nanti ujung-ujungnya kamu batal belajar.

Sama seperti ketika kamu menjadi murid sekolah atau mahasiswa di kampus, belajar sendiri juga pasti ada rasa bosannya. Pastikan kedisiplinanmu mengalahkan keinginan buat berhenti belajar atau bermalas-malasan. Lantaran tak ada orang yang menegur dan memberimu sanksi, sekali kamu gak disiplin biasanya bakal berlanjut.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Belajar Bahasa Asing secara Autodidak dan Mandiri

2. Belajar satu bidang dulu biar fokus

ilustrasi memotong bunga (pexels.com/Amina Filkins)

Rakus akan ilmu atau keterampilan baru ada baik dan buruknya. Baiknya, kamu terdorong untuk terus belajar. Makin lama pengetahuan dan kemampuanmu makin meningkat.

Akan tetapi jika kamu berusaha mempelajari semuanya bersamaan, dirimu bakal kesulitan. Bukannya ilmu serta skill-mu meningkat pesat, kamu justru tak mengalami perkembangan yang berarti meski kelihatannya sudah serius belajar. Sabarlah dalam mempelajari apa saja.

Belajar secara autodidak penuh dengan tantangan yang harus dipecahkan sendiri. Mempelajari banyak hal berbarengan bikin hasilnya gak sesuai harapan. Tetapkan dulu apa yang paling perlu dikuasai dalam waktu dekat. 

Apabila satu hal itu telah mampu dilakukan dengan baik, baru pindah ke target belajar berikutnya. Cara belajar bertahap mencegahmu merasa kewalahan dan bingung sendiri. Meski kelihatannya lebih lambat, hasil belajarmu akan lebih terasa dan berguna.

3. Kumpulkan referensi terbaik

ilustrasi banyak buku (pexels.com/cottonbro studio)

Jika tidak ada mentor, dari mana kamu mendapatkan bimbingan? Keinginan buat menguasai suatu ilmu dan keterampilan saja belum cukup. Kamu mesti rajin plus jeli dalam mengumpulkan referensi.

Pemilihan buku-buku yang akan dipelajari misalnya, jangan cuma mencari yang mudah bagimu dalam memperolehnya maupun sedikit halamannya. Berjuanglah lebih keras buat mendapatkan buku-buku yang lebih lengkap dalam membahas sesuatu. Jangan malas membaca buku-buku terjemahan yang akan memperdalam pengetahuanmu.

Niat untuk mempelajari sesuatu secara autodidak gak boleh membuatmu selalu menginginkan proses yang paling mudah. Walaupun referensi terbaik sukar diperoleh dan butuh usaha lebih dalam mempelajarinya, manfaatnya amat besar. Ulasannya menyeluruh sekaligus mendalam sehingga bisa menjawab berbagai pertanyaanmu.

Baca Juga: 10 Tips Sukses Belajar secara Autodidak, Gak Harus Kursus!

4. Gabung di komunitas yang tepat

ilustrasi komunitas (pexels.com/Kampus Production)

Mempelajari sendiri sesuatu tidak berarti kamu menjauhkan diri dari orang-orang yang bisa membantu. Kamu dianjurkan untuk bergabung dalam komunitas yang sesuai dengan apa yang tengah dipelajari. Di dalam komunitas, berbagai pembahasan biasanya berdasarkan pengalaman setiap anggotanya.

Ini artinya, dalam waktu singkat dirimu bisa belajar banyak dari pengalaman mereka. Semua itu bersifat praktis dan mudah diaplikasikan. Meski tentu saja, di luar komunitas dirimu tetap wajib belajar sendiri.

Jangan mentang-mentang kamu telah ikut komunitas, di rumah malah gak pernah lagi menimba ilmu secara mandiri. Kalau belajar sendiri di rumah digabungkan dengan mengikuti komunitas yang tepat, hasilnya akan dahsyat. Pilih komunitas yang gak cuma banyak nongkrong dan bercanda, melainkan serius berbagi pengalaman serta informasi.

5. Sering menguji kemampuan diri

ilustrasi membuat kue (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu perbedaan paling kentara antara belajar sendiri dengan belajar bersama pengajar ialah soal ujian. Pengajar pasti secara berkala mengetes kemampuan anak didiknya. Hasil tes menjadi bahan evaluasi yang ditindaklanjuti dalam proses belajar selanjutnya.

Sementara itu, belajar secara autodidak gak ada ujiannya kecuali kamu sendiri yang mengadakannya. Maksudnya, buatlah tantangan untuk diri sendiri. Contohnya, kamu belajar membuat kue secara autodidak.

Uji kemampuanmu dengan meminta sejumlah orang menilai kue buatanmu. Agar jawaban mereka jujur, sajikan kuemu dan kue sejenis buatan toko yang sudah dipindah tempat sehingga gak ketahuan kue mana buatan siapa. Minta mereka buat memilih kue yang lebih enak, menjelaskan apa kelebihannya, serta apa kekurangan dari kue yang dinilai gagal.

Baca Juga: 5 Kekurangan Belajar Secara Autodidak yang Perlu Kamu Ketahui

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya