TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Refreshing ke Perdesaan, Nikmati Indahnya Pemandangan

Keriuhan kota bikin lelah, menepilah sejenak

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Vanessa Garcia)

Buat kamu yang setiap hari bergelut dengan keras, sibuk, dan bisingnya kehidupan di perkotaan, pasti sering merindukan suasana yang lebih tenang. Di kota memang semuanya ada. Akan tetapi, lama-kelamaan justru membuat keseimbangan dalam hidupmu terasa terganggu.

Terlalu banyak hal yang telah diubah dengan campur tangan manusia. Seperti gedung-gedung pencakar langit yang menggantikan pepohonan. Untuk melihat pemandangan yang luas saja, kamu mesti naik ke lantai yang amat tinggi. Itu pun sejauh mata memandang hanya dipenuhi bangunan, bukan hamparan hijau sawah atau bukit.

Jika dirimu merasa lelah dengan kehidupan serta suasana kota, cobalah untuk menyegarkan diri di perdesaan. Kamu bisa lebih dekat dengan alam, merasakan ketenangan, serta terbebas dari polusi udara maupun suara. Waktumu akan terasa melambat. Berbeda dengan di kota yang membuatmu selalu merasa dikejar-kejar aneka kesibukan. Sebelum berangkat, ikuti dulu enam tips ini.

1. Pilih desa yang cukup terbuka pada kehadiran orang baru dan aman

ilustrasi berjalan-jalan (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Meski secara umum angka kriminalitas di desa gak setinggi kota, kamu harus tetap waspada. Apalagi tanpa adanya saudara atau teman di sana. Bagaimanapun juga dirimu termasuk dalam kategori orang asing di desa tersebut. Saat kamu hanya tahu sedikit hal bahkan nol pengetahuan tentang suatu tempat, kenyataan bisa amat jauh dari harapanmu.

Misalnya, kamu mengira semua masyarakat desa ramah terhadap siapa pun seperti yang sering dikatakan orang. Bisa saja itu benar apabila mereka sudah saling mengenal. Namun, ada pula masyarakat yang cenderung bersikap anti pada orang asing sepertimu.

Meski kamu tak menjadi target perampokan, tetap saja keamananmu menjadi tidak terjamin selama di sana. Dirimu dapat sewaktu-waktu mendapatkan perlakuan yang kurang baik seperti perkataan yang sinis atau pertanyaan penuh kecurigaan. Bukannya refreshing, kamu justru menjadi tak bisa menikmati libur kerja atau kuliah. Tahu begini mending dirimu rehat di rumah saja.

2. Nikmati udara segar di pagi hari

ilustrasi bersepeda (pexels.com/zeng jinwen)

Udara yang bersih dari asap knalpot menjadi salah satu hal yang paling membedakan desa dengan kota. Kepadatan kendaraan di perdesaan memang tak seperti di kotamu. Pepohonannya juga amat banyak sehingga membantu menekan polusi udara. Maka jangan sampai kamu tidak memanfaatkan kesempatan langka ini. 

Percuma bila dirimu jauh-jauh menyepi sampai ke desa, tetapi bangun tidur pun sudah siang. Atau, kamu hanya berdiam diri di rumah sewaan atau tempat tinggal saudara. Manfaatkan pagi hari buat menikmati segarnya udara di perdesaan. Kamu dapat berjalan kaki, berlari, atau bersepeda.

Ambil rute melewati hamparan persawahan yang menyejukkan pandangan. Bila waktu dan arahnya tepat, kamu bisa menyaksikan pemandangan matahari terbit seperti di pantai. Pikiran bebas stres, tubuh pun lebih terasa lebih bugar. 

3. Pastikan kamu mampu hidup dengan fasilitas minim

ilustrasi suasana di desa (pexels.com/Min An)

Masalah fasilitas memang tergantung desa yang kamu pilih. Akan tetapi, semaju apa pun sebuah desa tentu dari segi fasilitas gak sama dengan kota. Sebagai contoh, di desa yang dituju belum ada ojek online atau taksi. Bahkan angkutan umum pun tidak menjangkau seluruh wilayah.

Bila demikian, alangkah baiknya kamu menyewa sepeda motor atau sepeda. Minimal dirimu harus kuat berjalan kaki dan tidak manja. Perihal sinyal serta koneksi internet boleh jadi juga tak lancar sehingga jangan harap kamu dapat leluasa bekerja dari jauh atau mencari hiburan dengan gadget.

Rumah atau penginapan pun barangkali tidak menggunakan AC. Adanya hanya kipas angin sekalipun udara panas karena kawasan pantai. Masyarakatnya telah beradaptasi dengan baik sehingga pendingin udara tidak diperlukan. Jangan minta yang aneh-aneh, seperti refreshing di desa tetapi fasilitasnya kota. Jika begitu, mending kamu menonton tayangan tentang perdesaan dari kamarmu saja.

Baca Juga: 5 Kelebihan Membeli Rumah di Pedesaan, Lebih Terjangkau!

4. Berinteraksi dengan warga dan mempelajari adat

ilustrasi kegiatan warga desa (pexels.com/Asad Photo Maldives)

Jika kamu punya waktu yang cukup lama untuk menikmati kehidupan di desa seperti saat libur akhir tahun, jangan lupa buat berinteraksi langsung dengan masyarakatnya. Jangan sekadar jalan-jalan sendiri seakan-akan keberadaan mereka di sekitarmu tidak penting. Orang-orang bakal lebih respek padamu bila dirimu mau menyapa terlebih dahulu.

Melalui interaksi langsung pula, kamu dapat mencari tahu adat yang berlaku di desa tersebut. Khususnya bila informasi yang tersedia di internet amat terbatas. Memahami adat setempat penting supaya kamu tak melakukan berbagai pelanggaran bahkan menghina masyarakatnya.

Terapkan peribahasa di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya, meski asing bagimu tetaplah menghormati dan mengikuti adat di tempat tersebut. Bahkan apabila menurut akal sehatmu tidak sesuai. Jangan asal membawa kebiasaanmu di kota yang bertabrakan dengan adat di desa itu.

5. Jangan bersikap sok dan menyepelekan orang desa

ilustrasi di tengah sawah (pexels.com/Min An)

Bedakan antara kenyataan dengan sikap sok. Memang benar bahwa kamu lahir dan besar di kota. Namun, tidak perlu bersikap seolah-olah orang kota sepertimu selalu lebih baik dalam segala hal dibandingkan orang desa. Ada perasaan kamu lebih maju, kaya, berpendidikan, bahkan tampan atau cantik daripada mereka.

Itu hanya perasaanmu saja. Orang bisa karena terbiasa. Sepandai-pandainya dirimu dalam bekerja di balik meja tentu kewalahan bila harus menggarap sawah dari pengolahan tanah sampai masa panen. Kamu bahkan tak tahu kapan sawah siap ditanami lagi dan waktu terbaik buat memanennya.

Dari segi kekayaan pun, jangan kira orang desa hidupnya selalu susah. Cara berinvestasi orang desa berbeda dari orang kota. Misalnya, kamu bermain di saham, sedangkan orang desa membeli petak demi petak tanah garapan dan ternak. Mereka mungkin tak punya mobil mulus sepertimu, tetapi merupakan tuan tanah di daerahnya. 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya