TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Rumahmu Sering Jadi Titik Kumpul Teman

Kamu dan keluarga adalah tuan rumah yang baik

ilustrasi orang-orang dalam ruangan (pexels.com/Athena)

Ada rumah yang sepi dari tamu. Meski anggota keluarganya cukup banyak, jarang ada orang di luar mereka yang singgah. Pagar dan pintu utama hampir selalu tertutup rapat. Saking sedikitnya orang yang berkunjung, rumah dapat tampak mati. Terlebih jika penghuninya sedikit.

Akan tetapi, hal sebaliknya justru ada di rumahmu. Tidak perlu menunggu akhir pekan atau hari raya buat rumahmu terlihat ramai. Bukan berarti kondisi rumahmu senantiasa gaduh, tetapi kerap ada tamu yang datang. Mereka bukan sekadar mampir dan berbincang di depan pagar melainkan duduk-duduk santai di beranda atau ruang tamu.

Rumahmu sejak dulu seperti magnet buat banyak orang sekalipun dirimu tidak mengundang mereka untuk acara tertentu. Bersyukurlah karena rumah yang banyak tamu biasanya juga menarik rezeki dan keberkahan dalam hidup melalui silaturahmi yang terjaga. Berikut lima alasan rumahmu sering menjadi titik kumpul teman.

1. Keluargamu bersikap welcome

ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika kamu tinggal seorang diri dan teman-teman menjadi suka datang, itu wajar. Mereka bisa lebih bebas selama berada di rumahmu. Mereka tak dituntut untuk lebih menjaga sikap seperti bila ada orangtua atau anggota keluargamu yang lain. Namun, kamu bahkan tinggal bersama keluarga.

Entah itu orangtua, saudara, maupun pasangan serta anak. Tapi mereka masih suka datang ke rumahmu dan tampak nyaman-nyaman saja. Ini menunjukkan bahwa sikap keluargamu pada siapa pun yang berkunjung juga baik. Kedua orangtuamu misalnya, tidak mudah merasa terganggu oleh hadirnya anak-anak muda.

Mereka bahkan dapat berbaur dengan kawan-kawanmu dan berbincang sebentar mengenai topik anak muda sebelum meninggalkan kalian. Sikap anggota keluargamu yang terbuka pada tamu bikin mereka merasa betah. Seandainya orangtuamu galaknya bukan main bahkan tidak merespons sapaan tamu, tentu mereka takut atau malas datang lagi.

Baca Juga: 4 Risiko Berbisnis dengan Teman, Bisa Berakhir Konflik!

2. Rumah cukup luas dan nyaman

ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun secara pribadi kamu baik, sempitnya rumahmu membuatnya gak nyaman untuk didatangi banyak orang. Semua orang harus duduk berdesak-desakan, kepanasan, dan tidak leluasa bergerak. Untuk sebuah rumah kerap dijadikan titik kumpul memang mesti berukuran cukup luas.

Ruang tamunya paling tidak dapat menampung 10 orang atau lebih jika ditambah terasnya. Selain ukuran ruang tamu, halaman juga penting sebagai tempat parkir. Sekalipun rumahmu luas, jika letaknya di dalam gang dan begitu buka pagar langsung beranda bakal menyulitkan tamu buat memarkir kendaraannya.

Apabila kendaraan ditinggal di tepi jalan pun tak aman. Suasana rumah yang asri seperti adanya taman kecil juga bikin tamu senang datang kembali. Selain sebagai titik kumpul, rumahmu dapat menjadi tempat yang nyaman untuk menunggu kawan yang lain. Pemilihan kursi di ruang tamu serta beranda yang cocok buat bersantai menambah rasa nyaman itu.

3. Dekat dengan sekolah, kampus, atau kantormu

ilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Rumah yang terbilang strategis dilihat dari jaraknya dengan tempat aktivitasmu sehari-hari menjadikannya sesuai buat disinggahi kawan. Kalau ada tugas sekolah atau kuliah, mereka bisa mengerjakannya di rumahmu. Begitu pula kawan kantor kerap mampir untuk melepas penat sejenak sebelum meluncur ke rumahnya sendiri yang lebih jauh. 

Jika rumahmu jauh dari sekolah, kampus, atau kantor tentu teman-teman mesti membelah kota buat sampai di sana. Belum lagi perjalanan dari rumahmu ke rumah mereka. Bahkan bila kamu mengajak mereka main ke rumah, belum tentu ada yang mau.

Lokasi rumah yang dekat dengan sekolah, kampus, atau kantormu memberi keuntungan baik dari segi biaya transportasi, waktu tempuh, maupun pertemanan. Selain berkunjung, mereka juga cukup sering menitipkan barang di rumahmu jika belum bisa membawanya pulang ke rumahnya yang lebih jauh. Misalnya, mereka menitipkan laptop karena hujan turun sangat deras sedangkan mereka mengendarai sepeda motor.

4. Tamu pasti disuguhi

ilustrasi gelas minuman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bukannya mereka mengharapkan jamuan di rumahmu, tetapi disuguhi oleh tuan rumah tentu memberikan kebahagiaan lebih. Tamu menjadi merasa lebih diterima dan kebutuhannya diperhatikan. Sebab ada pula tuan rumah yang cuek sekali terhadap tamunya sekalipun kedatangannya buat keperluan bersama.

Boro-boro teh hangat atau es sirop yang menyegarkan, air mineral pun gak dikasih. Sedang kamu selalu menyediakan minimal minuman serta sedikit kudapan untuk teman-teman yang datang. Bahkan bila mereka mampir mendekati waktu makan, dirimu atau keluargamu cepat-cepat memanggil penjual bakso atau mi ayam dekat rumah.

Sikap begini menyenangkan kawan-kawanmu. Terlebih ketika kalian mengerjakan tugas kelompok yang memeras otak atau capek sepulang kerja. Jangan khawatir, apa-apa yang kamu sajikan pada tamu biasanya juga akan kembali padamu dalam bentuk kelancaran rezeki.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya