TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Wajib Dimiliki jika Kamu Ingin Terpilih Jadi Pemimpin

Kamu gak bisa maju sendirian, meski kemampuan bagus

ilustrasi pemimpin dan anak buahnya (pexels.com/August de Richelieu)

Banyak anak muda yang menolak saat diberi tugas untuk memimpin sejumlah orang. Alasannya selain belum punya pengalaman karena merasa gak memiliki jiwa kepemimpinan. Tidak perlu memaksakan diri kalau kamu juga belum siap menjadi pemimpin buat banyak orang.

Barangkali ada orang lain yang lebih tepat untuk tugas itu saat ini. Namun, jika kamu cukup ambisius buat terpilih menjadi seorang pemimpin, modal percaya diri saja tidaklah memadai. Kamu mesti memiliki enam hal ini agar pantas menjadi pemimpin.

1. Respek pada orang-orang yang akan dipimpin

ilustrasi bersalaman (pexels.com/Thirdman)

Hanya karena kamu mengincar posisi yang lebih tinggi daripada orang lain, jangan lantas belum apa-apa sudah meremehkan mereka. Justru kamu harus mengawali langkahmu menjadi seorang pemimpin dengan belajar respek dulu pada orang-orang yang bakal menjadi anggotamu. Tentunya, jangan lakukan ini sekadar buat cari simpati.

Hormatilah orang lain dengan tulus karena kalian sesama manusia dan berpartner. Gak terbayangkan apabila belum terpilih menjadi pemimpin saja, dirimu sudah bersikap merendahkan mereka. Sikapmu setelah terpilih pasti bakal tambah semena-mena. Itu pun kalau ada yang mau memilihmu.

Baca Juga: 5 Sifat Seorang Pemimpin yang Diperlukan dalam Perusahaan 

2. Dukungan dan kepercayaan dari orang lain

ilustrasi bertepuk tangan (pexels.com/RODNAE Productions)

Bersikap penuh respek terhadap orang lain tidak menjamin dirimu bakal dipilih menjadi pemimpin. Namun, minimal itu sudah membuatmu terlihat punya karakter baik dan diterima di tengah mereka. Soal siapa yang akan mereka pilih sebagai pemimpin, banyak faktor yang memengaruhi keputusan.

Mulai dari rasa suka mereka secara pribadi kepadamu, penilaian atas kemampuan dan popularitasmu, kepentingannya sendiri, serta sebagainya. Kalau lobi-lobi diperbolehkan, tak ada salahnya kamu juga melakukannya. Lakukan pendekatan yang lebih intensif pada pihak-pihak yang dukungannya diharapkan.

3. Tidak larut dalam kerumitan masalah dan fokus pada solusi

ilustrasi meeting (pexels.com/Tiger Lily)

Kualitas diri yang dengan jelas membedakan seorang pemimpin dari orang lain adalah ketenangannya dalam menghadapi masalah. Tenang yang dimaksud bukan sekadar mendiamkan masalah, melainkan lebih memusatkan perhatian pada pemecahannya. Itulah yang penting untuk dilakukan agar persoalan tak berkepanjangan.

Ketika semua orang cenderung cuma panik oleh problem yang ada dan terus membicarakan perasaan mereka, dirimu sudah memikirkan langkah apa saja yang perlu diambil. Kamu tidak larut dalam persoalan, tapi tahu dan aktif melakukan berbagai hal buat mengatasinya. Jika dirimu sama bingungnya dengan mereka, kapan masalah itu dapat teratasi?

4. Penuh tanggung jawab

ilustrasi pemimpin (pexels.com/Kampus Production)

Pemimpin tidak bisa cuma gemar menyalahkan anak buahnya. Bagaimanapun juga, anggota bekerja berdasarkan instruksimu. Kalau mereka melakukan kesalahan, tentu dirimu gak bisa lepas tangan.

Bila sampai sekarang kamu masih takut-takut dalam mempertanggungjawabkan perkataan serta perbuatanmu, belum waktunya dirimu menjadi leader. Kamu gak mungkin bersembunyi di balik anggota yang dipimpin. Dirimu wajib siap memikirkan segalanya serta menanggung konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.

5. Dapat menyatukan berbagai perbedaan

ilustrasi pemimpin dan anak buah (pexels.com/Alena Darmel)

Kemampuanmu bersikap netral mesti diuji dulu. Kalau sebagai pemimpin dirimu berpihak pada salah satu anggota dan menolak anggota yang berbeda pendapat, kelompokmu akan pecah. Kompak atau tidaknya tim yang dipimpin ada di tanganmu.

Kamu harus mampu menjadi penghubung berbagai perbedaan yang ada. Sampai perbedaan itu tak lagi menjadi masalah dan malah menguntungkan kelompok. Sikapmu mesti adil pada semua orang. Jangan hanya membela orang yang punya banyak kecocokan denganmu.

Baca Juga: 5 Hal yang Membuat Pemimpin Tidak Bisa Bersikap Tegas, Perlu Evaluasi

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya