TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Kita Gak Boleh Melakukan Victim Blaming, Toleransi dong!

Korban juga bersalah? Menurut kita atau menurut fakta?

Pexels/Pixabay

Belakangan ini di berbagai media sosial, kita dapat melihat betapa banyak komentar yang memberatkan suatu kesalahan hanya kepada korbannya. Sebuah tragedi berubah menjadi ajang berdebat untuk mencari pernyataan siapa yang paling benar.

Kebanyakan dari pernyataan itu menyalahkan korban yang sesungguhnya juga tidak ingin hal itu terjadi pada mereka. Ketidakmampuan merasakan empati kepada korban adalah alasan banyak orang menyalahkan korban (victim blaming).

Kenapa kita tidak boleh melakukan victim blaming? Yuk, simak alasannya.

1. Karena korban bukan seseorang yang bertanggung jawab penuh atas peristiwa tersebut

Pexels/Pixabay

Kita tidak bisa mengungkiri fakta bahwa setiap orang punya jalan berpikir masing-masing. Kita dapat berpikir mengenai penyebab suatu kejadian. Tetapi, menyalahkan korban hanya dengan sudut pandang kita adalah suatu hal yang salah.

Korban hanyalah orang yang berada di tempat, waktu dan bertemu orang yang salah. Kita harus berhenti berkomentar buruk seolah-olah korban tersebut ingin peristiwa buruk menimpanya. Seperti pada kebanyakan kasus pelecehan seksual di mana yang disalahkan adalah pakaian korbannya. Ingatlah bahwa peristiwa itu juga bisa menimpa siapa saja.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Kamu Harus Segera Berhenti Playing Victim

2. Karena korban membutuhkan dukungan emosional

Pexels/rawpixel

Perasaan sedih, depresi bahkan trauma seumur hidup akan menghampiri korban yang mengalami suatu peristiwa buruk dalam hidupnya. Mereka butuh waktu untuk kembali bersosialisasi layaknya orang pada umumnya. Keadaan emosional mereka sangatlah tidak stabil.

Mereka akan sangat terpengaruh oleh satu pernyataan kita. Bayangkan apabila penderitaan mereka bertambah hanya karena kita tidak mampu berpikir dari sudut pandang berbeda, apakah mereka akan punya semangat lagi menjalani hidupnya? Tentunya, Mereka akan semakin sulit menjalani hidupnya. Itukah yang kita inginkan?

3. Karena tidak semua korban akan mendapatkan keadilan pada akhirnya

Pexels/Pixabay

Dalam beberapa kasus, tersangka dapat lolos dari jerat hukum dengan mudah karena uang dan kekuasaan sehingga korban akhirnya menderita sendirian. Mereka mendapatkan luka baru karena tidak mendapatkan keadilan yang seharusnya menjadi milik mereka. Jikalau kita juga menyalahkan mereka atas apa yang terjadi, sungguh sangat tidak adil untuk mereka bukan?

4. Karena keluarga korban adalah orang yang paling menderita setelah korban

pexel/Kat Jayne

Ketika hal buruk menimpa seseorang dari bagian keluarga, mereka tidak akan bisa berdiam diri. Tetapi, mereka juga tidak bisa melakukan banyak hal untuk korban. Mereka tidak bisa menghukum penjahat itu dengan tangannya sendiri, karena ada hukum yang berlaku untuk tersangka. Kemarahan dan kesedihan harus dipendam agar dapat mendukung keluarga mereka yang menjadi korban.

Mereka harus bersikap lebih tegar untuk terus mendukung korban dari sisi emosional. Oleh karena itu, ada baiknya kita juga melihat penderitaan mereka dan tidak semakin menambah beban itu dengan menyalahkan korban.

Kita harus selalu ingat, peristiwa buruk dapat terjadi pada siapa pun dan dapat pula terjadi pada bagian dari keluarga kita. 

Baca Juga: Super Sibuk? Lakukan 5 Hal Ini untuk Menghargai Kerja Kerasmu

Writer

Mega Leoni

Berminat pada sisi psikologi dari kehidupan manusia.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya