TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Sosiologi untuk Mengatasi Rasa Bosan dengan Rutinitas Harian

Setiap hari itu lagi, itu lagi aktivitasnya

ilustrasi membayangkan kebahagiaan (pixabay.com/JillWellington)

Siapa sih yang tidak bosan dengan rutinitas harian yang itu lagi, lagi, dan lagi? Rasanya, wajar jika muncul kebosanan. Mungkin kamu merasa hidup seperti warna hitam dan putih, tak bisa berwarna-warni. Yang mana pola hidup yang itu-itu saja ialah penyebabnya. Mulai dari rutinitas sekolah atau bekerja, pulang, istirahat, lalu bangun untuk mengulang pola tersebut.

Sudah bosan dengan polanya, terkadang masih ditambah dengan masalah yang muncul. Apalagi, jika masalah yang muncul juga itu lagi dan itu lagi. Jadi, bukan hanya bosan tetapi juga stres, nih. Tenang, untuk menetralisir rasa bosan yang kamu alami dalam keseharian, ilmu sosiologi punya solusinya.

Sosiologi sendiri merupakan ilmu sosial yang mempelajari kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Nah, dalam ilmu sosiologi ada konsep habitus, tindakan rasional instrumental, persuasif, gemeinschaft of mind, hingga tindakan berorientasi nilai. Semua konsep sosiologis tersebut bisa menjadi jawaban untuk mengatasi rasa bosanmu, berikut penjelasannya.

1. Ciptakan kebiasaan yang out of the box

ilustrasi orang bahagia (pixabay.com/JillWellington)

Singkatnya, habitus merupakan wujud suatu kebiasaan pada diri seseorang. Yang mana dalam ilmu sosiologi didapatkan dari proses sosialisasi yang panjang di kehidupan masyarakat. 

Nah, jika kamu ingin keluar dari zona kebosanan. Maka, bangunlah habitus yang asyik, menarik, menantang, penuh gairah, dan sejenisnya. Dengan tercipta kebiasaan menghibur diri seperti itu, maka rutinitas yang jadi kebiasaan sehari-hari jadi ada netralisasinya, ya. 

Jadi, apa kebiasaan out of the box versi kamu yang bisa dilakukan di tengah-tengah kesibukan rutinitasmu? Lakukan hal tersebut, ya. Kebiasaan terjadi bisa jadi sumber untuk recharge energimu. Terlebih, bisa juga menjadi stress release ketika sedang banyak masalah dalam keseharian.

2. Tindakan rasional instrumental dengan evaluasi penyebab kebosanan

ilustrasi evaluasi diri (pexels.com/Anete Lusina)

Sesuai dengan namanya, tindakan rasional instrumental secara sosiologis merupakan tindakan yang berdasar pada rasionalitas. Yakni, adanya penghitungan secara matang atas keuntungan dan kerugian dari sebuah tindakan yang akan dilakukan.

Maka dari itu, salah satu obat dari rasa bosan atas rutinitas harian ya dengan tindakan rasional instrumental. Yakni, dengan memikirkan secara rasional terkait apa sih yang menyebabkan kamu jadi bosan. Hal tersebut mengingat tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, ya.

Lantas, jika sudah mengetahui penyebab, apa yang harus dilakukan? Jelas kamu harus action. Mulai dari melakukan evaluasi diri, mengindari penyebabnya, hingga menghadapi ada menyelesaikan faktor penyebab yang ada. Intinya, pikirkan mana action yang paling tepat untuk situasi dan kondisi kebosanan yang kamu rasakan. Tepat di sini berdasarkan atas penghitungan untung dan ruginya, ya 

Baca Juga: 5 Rutinitas Masa Kecil yang Sudah Jarang Dilalui saat Dewasa

3. Upaya persuasif untuk meningkatkan mood dalam menjalani rutinitas

ilustrasi mendengarkan lagu (pixabay.com/PourquoiPas)

Menurut ilmu sosiologi, persuasif merupakan salah satu upaya untuk mengatasi pengendalian sosial dari tindakan menyimpang, nih. Yang mana upaya persuasif merupakan suatu tindakan yang menarik pelakunya untuk melakukan sesuatu tanpa merasa terbebani di dalamnya.

Nah, kamu bisa menerapkan upaya persuasif yang menarik untuk meningkatkan mood atau suasana hatimu jadi lebih baik. Ya, lebih baik saat menjalani rutinitas harian yang itu lagi dan lagi. Misalnya saja bekerja sambil makan makanan favorit hingga sambil mendengarkan musik penyemangat.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan upaya persuasif dengan dress up sebagai daya pikat bersemangat menjalani aktivitas harian. Seperti menggunakan pakaian yang modis, pun merias wajah dengan make up. Hingga pakai parfum dengan wangi yang membuatmu terkesima sepanjang hari juga bisa kamu lakukan. 

4. Menemukan gemeinschaft of mind yang menetralisir rasa bosan dengan canda dan tawa

ilustrasi berbahagia (pixabay.com/HuyNgan)

Dalam ilmu sosiologi dikenal teori pembagian kelompok, salah satunya yakni gemeinschaft of mind. Apa arti kelompok tersebut? Yakni, kelompok yang terbentuk atas dasar kesamaan visi dan misi, minat, bakat, hobi, dan sejenisnya.

Sehingga, diharapkan ketika berkumpul dengan gemeinschaft of mind bisa melepaskan penat dari rutinitas harian yang itu lagi dan lagi. Sederhananya, gemeinschaft of mind ialah sahabatmu, yang bisa menjadi rumah berbagi cerita, menghibur, gila-gilaan bersama, dan pastinya satu frekuensi dengan kamu. 

Lantas, jika tidak punya gemeinschaft of mind versi diri sendiri, apa yang harus dilakukan? Ya coba dicari, jangan hanya menunggu. Misalnya saja dengan mengikuti komunitas yang sesuai dengan hobi maupun minatmu. Siapa tahu di dalamnya kamu jadi enjoy dengan aktivitasnya. Pun di dalamnya bisa menemukan beberapa orang yang bisa menjadi gemeinschaft of mind versi kamu.

Verified Writer

Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya