TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara agar Tidak Menjadi Orang yang Terlalu Dominan dalam Percakapan

Terlalu dominan bikin orang malas ngobrol denganmu

ilustrasi mengobrol (pexels.com/fauxels)

Setiap orang punya kebiasaannya masing-masing pada saat berbicara dengan orang lain. Ada yang lebih suka mendengarkan dan ada pula yang lebih suka didengarkan. Namun, terlalu sering menjadi orang yang ingin didengar tidaklah bagus.

Mendominasi obrolan merupakan hal yang kurang tepat dilakukan dalam sebuah percakapan dengan orang lain. Kamu dan lawan bicara sebaiknya memiliki porsi seimbang sebagai orang yang mendengar dan yang didengar. Nah agar tak terlalu mendominasi obrolan, pastikan kamu mengikuti cara berikut ini!

1. Ciptakan suasana yang nyaman untuk satu sama lain

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Keluwesan lawan bicara kadang tergantung pada siapa ia sedang berbicara. Kadang lawan bicara merasa enggan mengekspresikan dirinya secara bebas disebabkan lawan bicara yang kurang bisa membuatnya nyaman. Makanya, ia lebih sering diam dan mendengarkan. Kadang memang ada tipe orang yang sulit nyaman dengan orang lain.

Untuk itu, kenalilah siapa lawan bicaramu agar kamu tahu bagaimana memperlakukannya agar bisa merasa nyaman saat bicara denganmu.

Baca Juga: 5 Keuntungan Mempunyai Kemampuan Komunikasi yang Baik, Tingkatkan!

2. Beri kesempatan lawan bicara untuk merespon

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/Jack Sparrow)

Ingatlah bahwa komunikasi yang baik itu terjadi dua arah. Ada yang berbicara dan ada yang merespon. Keduanya punya hak yang sama untuk didengar. Pun, memiliki kewajiban yang sama untuk mendengar.

Jadi, batasi ucapanmu. Beri kesempatan kepada lawan bicara untuk merespon dan menyampaikan isi kepalanya. Kalau lawan bicara tampak tidak mau bicara lebih dulu, maka ajukanlah pertanyaan padanya agar ia mau berbicara.

3. Jangan memotong omongan lawan bicara

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/Cliff Booth)

Kadang ada penyebab yang membuat lawan bicara tidak mau ikut serta dalam sebuah obrolan. Penyebabnya mungkin bukan karena kepribadian atau karakternya. Melainkan, karena pengalaman buruk sebelumnya saat ia berkomunikasi denganmu.

Bisa jadi dulu kamu pernah memotong omongannya karena hasratmu yang menggebu-gebu ingin mendominasi obrolan. Jadinya, sekarang ia agak malas mengemukakan pendapatnya lagi. Oleh sebab itu, jangan memotong omongan lawan bicara. Dengarkan lawan bicara berbicara sampai selesai, barulah direspon.

4. Hindari debat panas

ilustrasi orang beradu argumen (pexels.com/Timur Weber)

Kebanyakan orang cenderung menghindari perdebatan karena ingin hidup yang damai-damai saja. Termasuk ketika dalam sebuah percakapan, inginnya yang obrolan santai saja tanpa harus memunculkan perdebatan.

Karena debat yang tidak disikapi dengan baik bisa berakhir menjadi adu argumen yang memanaskan situasi. Sehingga, obrolan jadi tidak sehat lagi karena ada pihak yang berusaha memenangkan pendapatnya. Baiknya diskusi saja, bertukar pikiran tanpa memaksakan pendapat pihak mana pun.

Baca Juga: 5 Cara Buka Percakapan Anti Canggung saat Bertemu Teman Lama

Verified Writer

Mia Lubis

Jika ada kesalahan / kekeliruan dalam tulisan saya adalah ketidaksengajaan. Ambil baiknya, buang buruknya. Thanks for reading!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya