Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Renovasi rumah bisa menjadi salah satu hal yang sangat menyenangkan, tetapi juga bisa sangat menantang, terutama ketika berbicara tentang anggaran. Terkadang, meski sudah memperkirakan dengan cermat berapa biaya renovasi yang dibutuhkan, namun pada akhirnya biaya tersebut bisa melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
Banyak pemilik rumah yang melakukan renovasi pada interior atau eksterior rumah tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, karena renovasi rumah tidak sampai selesai, akibat anggaran yang melebihi perkiraan. Nah, tentunya hal ini tidak kamu inginkan, bukan?
Untuk itu, dikutip realsimple dan housemethod, yuk cari tahu penyebab yang sering mengakibatkan biaya renovasi rumah jadi over budget, berikut ini.
1.Tidak membuat rencana dan pertimbangan yang matang
Ilustrasi membuat perencanaan dan pertimbangan (unsplash.com/Scott Graham) Melakukan renovasi rumah degan tergesa-gesa tanpa rencana dan pertimbangan yang matang, menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan biaya renovasi rumah jadi bengkak. Mulai dari bahan material, pekerja, gaya desain yang dipilih hingga area mana saja yang akan direnovasi, perlu ditentukan dan dipertimbangkan dengan matang.
Tanpa rencana yang jelas, proyek renovasi rumah akan berjalan tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan biaya tambahan karena terjadi tumpang tindih pekerjaan dan waktu. Untuk menghindari hal ini, berbicaralah dengan ahli atau kontraktor untuk mendapatkan saran dan rekomendasi mengenai rencana dan pertimbangan yang matang sebelum memulai renovasi.
Baca Juga: 5 Tips Renovasi Rumah Tanpa Menghabiskan Banyak Biaya
2. Perubahan di tengah proyek
Ilustrasi merubah rencana renovasi di tengah proyek (pexels.com/Aleksey) Banyak orang sering tergoda untuk menambahkan beberapa perubahan kecil di tengah proyek renovasi, tanpa memperhitungkan dampaknya pada biaya keseluruhan. Padahal, hal inilah yang sering menjadi biang keladi yang mengakibatkan biaya renovasi rumah jadi bengkak.
Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa menyewa jasa desain interior untuk menggambarkan hasil akhir ruangan yang kamu inginkan. Selanjutnya buatlah gambaran besar dari renovasi rumah dan ikuti rencana proyek yang telah direncanakan di awal. Jika kamu ingin menambahkan sesuatu di tengah proyek, pikirkan ulang dengan matang, sesuai anggaran yang dimiliki, ya!
3. Salah komunikasi dengan pekerja
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Ilustrasi pekerja bangunan memasang lantai vinyl (pexel.com/Skitterphoto ) Seberapa paham pekerja mengenai apa saja yang ia harus lakukan dalam renovasi rumah, menjadi kunci dalam menciptakan hasil akhir yang sesuai harapan. Sering kali pemilik rumah mengalami kerugian dalam proses renovasi, karena tidak menjelaskan keinginan secara detail, yang berakibat salah pengertian dan kerugian.
Dalam risiko terburuk, pekerja bisa melakukan perbaikan di area yang tidak ingin direnovasi atau salah pemasangan bahan material yang tidak sesuai dengan keinginan pemilik rumah. Oleh karena itu, jalin komunikasi yang baik dan jelaskan mana saja yang harus dikerjakan kepada pekerja yang kamu sewa.
4. Keterlambatan proyek
Ilustrasi renovasi rumah yang terlambat (pexels.com/Nothing Ahead) Keterlambatan proyek seringkali menjadi penyebab biaya renovasi jadi bengkak. Hal ini terjadi karena semakin lama proyek berjalan, semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek, seperti cuaca yang buruk, keterlambatan material, minimnya peralatan hingga kesalahan dalam perencanaan renovasi.
Sebagai langkah pencegahan, buatlah jadwal yang realistis dengan pekerja dan perkirakan semua faktor yang mungkin mempengaruhi proses renovasi. Mintalah pekerja untuk memberikan laporan kemajuan proyek secara berkala, agar renovasi bisa tetap on track dan selesai tepat waktu.
Baca Juga: 5 Penyebab Hilangnya Motivasi Penulis, Banyak Ide Tapi Malas Nulisnya
