TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri Kepribadian yang Membenci Konflik, Cinta Kedamaian!

Biasanya mereka suka bersikap santai

ilustrasi orang sedang menghindari konflik (pexels.com/RDNE Stock Project)

Konflik biasanya sering terjadi di lingkungan pekerjaan, keluarga, maupun pertemanan. Biasanya, hal tersebut lebih mengarah ke pertengkaran dari dua belah pihak yang berselisih paham.

Oleh karena itu, sebagian orang justru membenci konflik dan memilih untuk menghindarinya. Lalu, seperti apa ciri-ciri orang yang gak suka sama sekali dengan konflik? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Cepat tanggap atau peka

ilustrasi dua orang sedang menyelesaikan konflik (pexels.com/Keira Burton)

Bila memiliki kepribadian cepat tanggap, kamu mungkin akan langsung melihat ke mana arah konflik berakhir. Oleh karena itu, biar gak makin panjang, kamu pun akan memilih untuk memperbaikinya segera. Pemikiran bahwa hubungan yang terjalin lebih berharga menjadi alasan tipe kepribadian ini membenci konflik.

"Seseorang yang menghindari konflik merasa bahwa hubungan yang mereka miliki terlalu berharga untuk dirusak dengan pertengkaran," jelas April Masini, pakar hubungan dan etiket serta penulis yang berbasis di New York, dikutip Bustle.

2. Penuh pertimbangan

ilustrasi dua orang terlibat konflik (pexels.com/Liza Summer)

Konflik kerap kali berujung pada pertengkaran yang diakibatkan oleh reaksi negatif dari mereka yang terlibat. Berangkat dari hal tersebut, gak heran jika orang yang penuh pertimbangan memilih untuk menghindarinya. Sebab, daripada menambah masalah, lebih baik untuk tetap diam.

Namun, Racine Henry, PhD, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di New York City menjelaskan dalam laman ShareCare, bahwa membela diri dalam sebuah konflik bukanlah hal buruk. Ia mengatakan, pendapat yang kamu keluarkan penuh pertimbangan tersebut berharga.

"Tidak ada orang lain yang perlu memvalidasi atau mengonfirmasi perasaan kamu. Pendapat kamu berharga," jelasnya.

Baca Juga: 7 Cara Efektif Kelola Konflik di Tempat Kerja, Gak Usah Drama

3. Orang yang santai

ilustrasi orang yang santai saat konflik (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Masing-masing orang memiliki batas toleransi terhadap sesuatu. Hal itu juga termasuk dalam melibatkan dirinya ke sebuah konflik. Jika kamu adalah orang santai, kamu mungkin memiliki toleransi tinggi dan bisa dengan mudah membiarkan hal tersebut berlalu begitu saja.

Saat kamu merasa bahwa konflik itu tidak terlalu menganggu, kamu tidak akan repot-repot mencampurinya. Alih-alih terlibat, kamu pasti memilih kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Bagi orang berkepribadian santai, tidak ada gunanya untuk menekankan hal-hal yang tak bisa dikendalikan.

4. Tidak bisa berada di bawah tekanan

ilustrasi orang yang tertekan karena konflik (pexels.com/RDNE Stock Project)

Konflik terkadang dapat memberikan efek buruk berupa tekanan pada sebagian orang. Maka dari itu, bagi kamu yang tidak bisa menanggapi tekanan tersebut dengan baik, artinya kamu cenderung membenci konflik. Tekanan yang muncul karena hal ini menghadirkan perasaan tidak nyaman dan kekhawatiran tersendiri.

"Menghindari konflik sering terwujud dari pengalaman negatif yang mengajarkan seseorang bahwa akan lebih aman menghindari daripada telibat,"  jelas Lillyana Morales, LMHC, MA, dalam Konseling Kesehatan Mental, psikoterapis, dilansir Bustle.

Baca Juga: 6 Alasan Anggapan bahwa Konflik Itu Merusak Adalah Sebuah Kekeliruan

Verified

Mitha Aullia

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya