TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Isra Miraj: Pengertian, Tujuan, Kisah, Hikmah dan Amalannya

#IDNTimesLife Umat Islam wajib tahu!

Ilustrasi anak-anak penghafal Al Quran (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting yang patut dirayakan oleh umat Islam. Namun, tahukah kamu apa pengertian dari Isra Mi'raj, kisah yang tertuang di dalamnya, serta hikmah dan amalan dalam peristiwa tersebut?

Bagi kamu yang belum mengetahuinya, mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini. Jangan lupa dipelajari dan dilakukan juga amalan-amalannya, ya!

1. Pengertian Isra Mi'raj

ilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Pok Rie)

Isra Mi'raj adalah peristiwa saat Nabi Muhammad melakukan perjalanan di malam hari, yaitu dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.

Menurut ulama, Isra Mi'raj terjadi satu tahun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, yakni pada tanggal 27 Rajab. Hal ini berdasarkan surat Al-Isra ayat 1 yaitu:

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ

Subhaanal laziii asraa bi'abdihii lailam minal Masjidil Haraami ilal Masjidil Aqsal-lazii baaraknaa haw lahuu linuriyahuu min aayaatinaa;innahuu Huwas Samii'ul-Basiir

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

2. Tujuan Isra Mi'raj

freepik.com/Rawpixel

Tujuan perayaan hari Isra Mi'raj adalah untuk mengenang perjalanan luar biasa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dinaikkan Allah SWT ke langit tertinggi, yakni Sidratul Muntaha. Selain itu, perayaan ini juga diharapkan mampu menambah keimanan kita, baik kepada Allah SWT juga kepada Rasulullah SAW.

3. Kisah Isra Mi'raj

pixabay.com/mucahityildiz

Isra berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem menggunakan Buraq. Selama perjalanan, malaikat Jibril sempat mengajak Nabi Muhammad SAW singgah salat di beberapa tempat seperti Tayyibah, Madyan, Thursina serta Betlehem.

Sedangkan Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril. Selama menapaki langit ketujuh, Rasulullah sempat bertemu dengan beberapa nabi. 

Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, dan Nabi Musa di langit keenam.

Selama perjalanan, Nabi Muhammad SAW juga dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu. Rasulullah lebih memilih susu. Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu panggilan dari setan, iblis, dan perempuan penggoda.

Sidratul Muntaha di langit ketujuh jadi akhir perjalanan Nabi Muhammad menerima perintah Allah SWT. Perintah yang diterima Rasulullah saat itu, yaitu berupa perintah salat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika menerimanya, Nabi Muhammad SAW diperingatkan oleh Nabi Musa untuk memperhatikan kemampuan umatnya.

Maka saat itu, Nabi Muhammad SAW meminta keringanan pada Allah sehingga perintah salat menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah, umat Islam harus melakukan salat wajib lima waktu.

Baca Juga: 10 Inspirasi Ucapan Isra Mikraj, Semoga Kita Ada dalam Lindungan-Nya

4. Hikmah Isra Mi'raj

freepik.com/Freepik

Melalui peristiwa Isra Mi'raj, umat islam mengenal perintah salat 5 waktu untuk pertama kalinya. Salat sendiri merupakan sebuah ibadah yang jadi perantara komunikasi antara seorang hamba dengan Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 45:

اُتۡلُ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنَ الۡكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ ‌ؕ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنۡهٰى عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡكَرِ‌ؕ وَلَذِكۡرُ اللّٰهِ اَكۡبَرُ ‌ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُوۡنَ

Utlu maaa uuhiya ilaika mional Kitaabi wa aqimis Salaata innas Salaata tanhaa 'anil fahshaaa'i wal munkar; wa lazikrul laahi akbar; wal laahu ya'lamu maa tasna'uun

Artinya:

"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya, salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ayat tersebut menyatakan bahwa salat memiliki manfaat dan fungsi lain, yaitu merupakan upaya mujarab dalam menghalau perilaku keji dan munkar.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya