TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengertian Qalqalah Sugra dan Qalqalah Kubra, Lengkap dengan Contohnya

Ada penjelasan mengenai hukum bacaannya juga

Ilustrasi Membaca Al-Qur'an. (ANTARA FOTO/REUTERS/Akhtar Soomro)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Qalqalah atau kalkalah merupakan bunyi ucapan (kata) atau getaran suara. Sedangkan, menurut ilmu tajwid, qalqalah diartikan sebagai getaran suara atau pantulan suara dari huruf hijaiyah tertentu, baik karena sukun asli maupun sukun buatan (waqaf).

Nah, huruf hijaiyah yang dimaksud adalah ba (ب), jim (ج), dal (د), tha (ط), dan qaf (ق) atau biasa disingkat "baju di toko" agar mudah untuk dihafal. Kelima huruf tersebut pun dibagi lagi menjadi dua hukum qalqalah, yakni qalqalah sugra dan qalqalah kubra.

Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan yang telah IDN Times rangkum mengenai pengertian, hukum bacaan, serta contoh dari qalqalah sugra dan qalqalah kubra berikut ini. Yuk, simak!

1. Pengertian qalqalah sugra dan qalqalah kubra

Ilustrasi Membaca Al-Qur'an(IDN Times/Besse Fadhilah)

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, qalqalah dibagi menjadi dua, yaitu qalqalah sugra dan qalqalah kubra. Keduanya pun berbeda karena memiliki pengertiannya masing-masing. 

Sugra memiliki arti kecil, sedangkan kubra berarti besar. Dengan kata lain, qalqalah sugra adalah qalqalah kecil yang artinya bacaan 5 huruf qalqalah dipantulkan secara ringan.

Qalqalah sugra ini biasanya dilakukan untuk huruf-huruf qalqalah yang berada di tengah ayat. Sementara, qalqalah kubra dibaca dengan suara pantulan yang kuat dan biasa dibunyikan ketika bertemu dengan 5 huruf qalqalah di akhir kalimat. 

Baca Juga: Hukum Bacaan Tajwid dalam Al-Qur'an Lengkap dengan Contohnya

2. Hukum bacaan qalqalah

Ilustrasi Al-Qur'an (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk membaca Al-Qur'an secara tartil dan benar dengan memperhatikan hukum tajwid yang berlaku. Perintah ini tertera langsung di dalam Al-Qur'an, QS. Al-Muzzamil ayat 4, yang berbunyi:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ 

Artinya: "Atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan."

Maksud dari ayat di atas sendiri dipaparkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari 'Abdullah bin Mugaffal, bahwa ia berkata:

"Aku melihat Rasulullah SAW pada hari penaklukan kota Mekah, sedang menunggang unta beliau membaca Surah Al-Fath. Dalam bacaan itu Beliau, melakukan tarji' (bacaan lambat dengan mengulang-ulang)."

Selain itu, pengarang buku Fathul Bayan dikutip dari situs resmi Kementerian Agama berkata, "Yang dimaksud dengan tartil ialah kehadiran hati ketika membaca, bukan asal mengeluarkan bunyi dari tenggorokan dengan memoncong-moncongkan muka dan mulut dengan alunan lagu, sebagaimana kebiasaan yang dilakukan pembaca-pembaca Al-Qur'an zaman sekarang. Membaca yang seperti itu adalah suatu bacaan yang dilakukan orang-orang yang tidak mengerti agama."

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kita harus mempelajari qalqalah (salah satu ilmu tajwid) agar bunyi ayat yang kita ucapkan saat membaca Al-Qur'an benar dan tidak mengubah arti ayatnya sedikit pun. Jika sudah membaca Al-Qur'an dengan benar, maka saat itulah kita akan merasakan keagungan Allah SWT. 

Baca Juga: 5 Ayat Al-Quran Penyemangat Saat Insecure, Kamu Pasti Bisa!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya