TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Akibat Menjadikan Hidup Orang Lain sebagai Tolok Ukur Kebahagiaan

Setiap orang memiliki standar kebahagiannya tersendiri 

ilustrasi dikelilingi teman hedon (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kesalahan kita dalam menjalani hidup yakni menjadikan orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan. Kamu berpatokan sepenuhnya pada standar mereka. Mulai dari standar keberhasilan karier dan pekerjaan, sampai standar keberhasilan dalam hal akademis.

Padahal standar orang lain belum tentu sesuai dengan kondisimu. Bisa jadi kapasitasmu tidak sama dengan kapasitas orang lain. Saat kamu menjadikan kehidupan orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan, mungkin akibat ini akan terjadi.

1. Kamu merasa linglung menjalani kehidupan 

ilustrasi merasa linglung (pexels.com/Nathan Cowley)

Kita kerap terkecoh dengan kehidupan orang lain. Apalagi saat kehidupan seseorang terlihat lebih menyenangkan dari hidupmu. Tanpa sadar kita menjadikan kehidupan orang lain sebagai tolok ukur dalam hal apapun.

Tapi realita tidak sesuai yang diharapkan. Kehidupan yang kamu jalani tetap tidak berubah. Alih-alih meraih kebahagiaan, kamu justru merasa linglung menjalani kehidupan. Rasanya seperti tidak mengenal diri sendiri.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Pahami dari Pasang Surut Kebahagiaan

2. Tertekan tanpa alasan yang jelas 

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/RODNAE Productions)

Setiap orang pasti memiliki standar hidup masing-masing. Baik standar hidup terkait kebahagiaan atau terkait pencapaian tertentu yang harus diraih. Namun demikian, kamu tidak bisa menjadikan kehidupan mereka sebagai tolak ukur kebahagiaan.

Apa jadinya jika kamu sering menjadikan kehidupan orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan? Pastinya merasa tertekan. Walaupun sudah berhasil meraih pencapaian sebagaimana orang tersebut, namun tidak benar-benar bahagia. Kamu tidak nyaman dengan kehidupan yang dijalani.

3. Tidak bisa menikmati hidup dengan tenang 

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Thirdman)

Semua orang tentunya ingin menikmati hidup dengan tenang. Tapi semua kembali pada diri sendiri. Cara menjalani kehidupan seperti apakah yang kamu terapkan atau malah kamu berpatokan pada kebahagiaan orang lain.

Padahal hidup ini kamu yang menjalani. Tidak bisa menjadikan kehidupan orang lain sebagai tolak ukur kebahagiaan. Alih-alih tenang dan bahagia, kamu justru tidak bisa menikmati hidup. Kehidupan yang terkesan nyaman bagi orang lain belum tentu nyaman buatmu.

4. Tidak bisa bebas menjadi diri sendiri 

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Berulang kali kita terkecoh dengan kehidupan orang lain. Seolah yang mereka jalani lancar-lancar saja. Tidak ada hambatan berarti dalam hidup. Pada akhirnya kamu menjadikan mereka sebagai tolok ukur kebahagiaan.

Tapi tidaklah kamu menyadari akibat negatifnya? Lambat laun kamu tidak bisa bebas menjadi diri sendiri. Dalam segala hal kamu selalu berpatokan pada orang lain sampai lupa jika dirimu juga punya standar kenyamanan tersendiri.

Baca Juga: 5 Sebab Mengapa Sulit untuk Merayakan Kebahagiaan Orang Lain

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya