3 Alasan Buka Bersama Bukan Ajang Pamer Kemewahan, Harus Sadar!
Kemewahan bukan jaminan bahagia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buka bersama atau bukber, apakah kamu sudah memiliki agenda wajib tersebut bersama orang-orang terdekat? Contohnya, buka bersama keluarga, teman, atau rekan kerja.
Seharusnya, momentum buka bersama menjadi ajang mempererat silaturahmi dan persaudaraan. Namun, di era sekarang ini, ajang buka bersama justru berubah menjadi momentum pamer kemewahan.
Mirisnya, kebiasaan satu ini justru tidak dipermasalahkan, bahkan dianggap sebagai budaya yang sudah mendarah daging. Tanpa disadari, kebiasaan pamer kemewahan selama buka bersama bisa membawa pengaruh negatif.
Tentu kamu harus mempertimbangkan beberapa alasan dengan logis. Setelah mengetahui alasan berikut, kamu masih berminat pamer kemewahan saat acara buka bersama?
Baca Juga: 5 Cara Bikin Bukber di Rumah Hemat Bujet, Tetap Seru!
1. Kemewahan tidak menjamin kebahagiaan
Buka bersama identik dengan kebiasaan pamer kemewahan. Seseorang berlomba menunjukkan eksistensi dirinya sebagai sosok manusia paling sukses. Gaya hidup mewah seolah menjadi tolak ukur dari keberhasilan. Sementara mereka yang tidak bisa mengikuti standar mewah tersebut, akan dianggap sebagai sosok manusia rendahan. Pastinya, perilaku demikian ini tidak bisa dianggap benar.
Kita tidak boleh menjadikan buka bersama sebagai ajang pamer kemewahan. Perlu diketahui, hidup mewah tidak menjamin kebahagiaan. Sudah berapa banyak orang hidup dengan bergelimang harta tapi tetap merasa kurang. Daripada tampil dalam balutan kemewahan hanya untuk meraih validasi, lebih baik menampilkan kesederhanaan. Dengan sikap bersahaja kamu justru memperoleh kenyamanan hidup.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.