TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan untuk Tidak Mengacak-acak Barang Orang Lain Tanpa Izin

Menegaskan sebagai manusia tak tahu krama

ilustrasi isi tas tercecer (pexels.com/Lum3n)

Beberapa orang tidak bisa mengontrol rasa curiga dan penasaran dalam dirinya. Guna memuaskan rasa curiga tersebut, sampai rela mengacak-acak barang orang lain tanpa izin. Seolah apa yang dipikirkan benar-benar terjadi. Padahal kenyataan berbanding terbalik. Prasangka buruk itu hanya berakhir sebagai dugaan.

Tentunya kita harus mencegah diri dari tindakan demikian. Apapun alasannya, mengacak-acak barang orang lain tanpa izin dari yang bersangkutan tidak bisa dibenarkan. Sebagai manusia yang mampu berpikir dengan bijak, harusnya kita mampu memahami lima alasan di bawah ini. Mari belajar menjadi manusia yang lebih bermoral.

1. Mengacak-acak tanpa izin bisa menimbulkan kehilangan

ilustrasi isi tas tercecer (pexels.com/Lum3n)

Beberapa alasan membuat seseorang berani mengacak-acak barang orang lain tanpa izin. Entah karena iseng atau memuaskan rasa ingin tahu dan curiganya. Mereka dengan mudahnya menggeledah setiap benda tanpa peduli dengan risiko yang terjadi. Sedangkan rasa curiganya juga belum tentu terbukti.

Tapi apapun alasannya, mengacak-acak barang orang lain tanpa izin dari yang bersangkutan tidak dibenarkan. Karena ini bisa menimbulkan risiko kehilangan. Termasuk benda-benda yang tidak dikembalikan ke tempat semula, apalagi sampai berceceran tidak terurus. Jika sudah seperti ini, justru membawa kerugian bagi orang lain.

Baca Juga: 5 Etika Tamu Hotel yang Harus Diketahui Sebelum Menginap

2. Menunjukkan sikap tidak bisa menghargai orang lain

ilustrasi isi tas tercecer (pexels.com/Lum3n)

Terkadang kita dengan mudahnya menyentuh barang orang lain tanpa izin. Jika hanya sekedar menyentuh mungkin tidak masalah. Tapi tindakan ini sudah sampai mengacak-acak tanpa diketahui oleh yang bersangkutan. Setelahnya bahkan tidak ada rasa bersalah sama sekali. Menjadi orang yang memiliki kebiasaan seperti ini, sudah seharusnya segera sadar untuk memperbaiki diri.

Bukan tanpa alasan kita tidak boleh Mengacak-acak barang orang lain tanpa permisi. Sikap demikian menunjukkan Kamu orang yang tidak bisa menghargai orang lain. Barang yang diacak-acak mungkin tidak seberapa. Tetapi menimbulkan kekecewaan mendalam bagi pemiliknya. Seolah kepemilikannya dipandang sebelah mata.

3. Cerminan manusia yang tidak mengenal tata krama

ilustrasi isi tas tercecer (pexels.com/Pixabay)

Kita diciptakan sebagai manusia yang dikaruniai akal dan pikiran. Seharusnya bisa mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk. Serta mana yang pantas dan mana yang tidak pantas dilakukan. Termasuk cara kita dalam memperlakukan orang-orang sekitar. Karena tata krama menjadi penilaian utama kualitas diri seseorang.

Hal ini jadi alasan untuk tidak mengacak-acak barang orang lain tanpa seizin yang bersangkutan. Tindakan seperti ini mencerminkan manusia yang tidak mengenal tata krama. Jangankan untuk mengacak-acak tanpa izin, meminjam barang saja harus izin terlebih dahulu kepada pemiliknya. Apalagi sikap yang sampai membuat seseorang merasa risih dan terganggu.

4. Jika diperlakukan serupa tentu tidak mau

ilustrasi isi tas tercecer (pexels.com/Polina Kovaleva)

Seseorang seringkali bertindak semena-mena terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka seolah sosok yang paling berkuasa dan memperlakukan manusia di sekitarnya dengan tidak hormat. Seandainya ia diperlakukan sedemikian rupa, sudah tentu berontak tidak terima. Ternyata ini juga menjadi pengingat untuk seseorang yang terbiasa mengacak-acak barang orang lain tanpa izin.

Perilaku demikian sudah mengganggu kenyamanan. Seandainya semua barang miliknya diacak-acak tanpa sepengetahuan, tentu juga tidak mau. Sebagai manusia yang mampu berpikir bijaksana, harusnya mampu menyadari hal tersebut. Bukan malah bertindak sesuka hati dan tidak memikirkan orang-orang sekitar.

Baca Juga: Mendaki dengan Aturan: 5 Prinsip Etika yang Harus Diketahui Pendaki

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya