TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pengacau Kestabilan Hidup Anak Kos, Wajib Hindari!

Dari keuangan sampai kedisiplinan

ilustrasi kestabilan hidup terganggu (pexels.com/Marcelo Chagas)

Banyak alasan mengapa seseorang tinggal jauh dari keluarga dan kampung halaman. Mungkin karena tuntutan pendidikan ataupun pekerjaan. Pada kenyataannya, hidup menjadi anak rantau juga tidak mudah. Apalagi untuk anak kos yang harus belajar mengelola kehidupannya dengan cermat.

Pada kenyataannya, anak kos juga sering melakukan kesalahan dan kebiasaan buruk. Apalagi menyangkut masalah keuangan dan kedisiplinan. Jika dibiarkan, bisa mengacaukan kenyamanan dan kebahagiaan. Kalau kamu termasuk anak kos, wajib tahu lima hal yang berpotensi mengganggu kestabilan hidup. Harus dihindari, ya!

1. Sering meremehkan pengeluaran kecil 

ilustrasi belanja junkfood (pexels.com/Kampus Production)

Tinggal sendiri di perantauan tentu menjadi tantangan. Kamu bukan cuma bekerja atau kuliah saja. Tapi harus pandai mengelola keuangan agar cukup untuk biaya hidup. Namun demikian, ada saja kebiasaan buruk yang menyertai anak kos dalam mengelola keuangan. Dan tentunya, berpotensi mengganggu kestabilan hidup.

Salah satunya kebiasaan meremehkan pengeluaran kecil. Contohnya membeli minuman ringan setiap pagi, atau membeli aneka junkfood dan camilan pada sore hari. Hal itu tidak dilakukan sekali dua kali, namun menjadi rutinitas sehari-hari. Padahal pengeluaran kecil yang terlihat remeh bisa membengkak jika dilakukan berkelanjutan.

2. Masih suka menunda-nunda 

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Menjadi anak kos memang bebas, kamu tidak terkekang aturan sebagaimana tinggal di rumah. Tapi justru menjadi tantangan tersendiri. Kebebasan membuat kamu bertindak sesukanya karena tidak ada yang mengawasi. Tidak terkecuali dengan kebiasaan menunda-nunda. Kamu memilih bermalasan sampai sadar masih banyak urusan penting yang belum dikerjakan.

Kebiasaan menunda-nunda termasuk salah satu dari sekian hal yang mengacaukan kestabilan hidup. Terlebih bagi kamu yang tinggal di perantauan. Pada akhirnya, banyak rutinitas penting tidak terselesaikan. Hidupmu dipenuhi dengan masalah dan kesibukan yang tidak kunjung beres dari waktu ke waktu.

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Kesepian ala Anak Kos, Kuliah Makin Seru!

3. Membiarkan uang receh berceceran 

ilustrasi uang receh berceceran (pexels.com/Pixabay)

Siapa yang tidak kenal uang receh? Saat belanja, kita kerap mendapat kembalian berupa uang koin. Jika dilihat sekilas, keberadaan uang koin terlihat sepele. Nilainya yang kecil bikin orang enggan mengurusi. Mereka membiarkan uang receh berceceran di mana-mana, seolah tidak bisa digunakan kembali. Rupanya ini kebiasaan yang bisa mengganggu kestabilan hidup.

Nilai uang receh memang tidak seberapa. Namun membiarkannya berceceran di mana-mana bisa membuat dompet kering. Apalagi sampai hilang tidak terurus. Jika dikumpulkan, nilai seluruh uang koin yang berceceran itu bisa berarti. Bahkan bisa sebagai dana darurat saat uang di dompet sudah habis karena keperluan mendadak. Tapi karena kebiasaan tersebut, kamu selalu kekurangan di akhir bulan.

4. Tidak memiliki prioritas kebutuhan yang jelas 

ilustrasi prioritas kebutuhan (pexels.com/Helena Lopes)

Hidup sebagai anak kos di perantauan tentu tidak mudah. Banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Di sisi lain, kondisi keuangan masih pas-pasan. Kamu harus bisa mengaturnya dengan cermat agar tidak ada satupun kebutuhan berakhir terbengkalai. Namun demikian, seorang anak kos juga kerap melanggengkan kebiasaan buruk yang mengacaukan kestabilan hidup.

Mereka ini tidak memiliki prioritas kebutuhan yang jelas. Seringkali hal-hal tidak penting didahulukan. Sedangkan kebutuhan yang jadi prioritas justru diabaikan. Akibatnya, kehidupan kacau tidak tertata. Saat kebutuhan utama tidak bisa terpenuhi, kehidupan terasa penuh beban. Apakah kamu masih mempertahankan kebiasaan seperti itu?

Baca Juga: 5 Cara Healing Anak Kos, Gak Bikin Dompetmu Kering

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya