TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Kamu Belum Memiliki Ikatan Emosi dengan Diri Sendiri

Kamu membiarkan kestabilan emosi disetir orang lain 

ilustrasi bersedih (pexels.com/Alimurat Ural)

Untuk mendapatkan kehidupan yang seimbang, kamu perlu mengenali diri dengan baik. Termasuk memahami gejolak emosi negatif yang dirasakan, juga sumber kebahagiaan yang tepat. Tapi dalam menjalani hidup yang terjadi justru sebaliknya. Manusia banyak yang belum memiliki ikatan emosi dengan diri sendiri. Apakah kamu salah satunya?

Kondisi ini bisa terlihat dari beberapa tanda. Seperti kamu sikap apatis terhadap tujuan hidup. Juga menekan diri agar bekerja di luar batas kemampuan. Memiliki tujuh tanda ini, kamu tidak memiliki ikatan emosi yang kurang dengan diri sendiri. Pernah merasakan?

1. Tidak mampu memahami gejolak emosi negatif

ilustrasi bersedih (pexels.com/Alex Green)

Ada banyak gejolak emosi negatif yang muncul dalam diri. Kamu bisa saja mengalami kesedihan, kekecewaan, juga didominasi rasa marah. Jika tidak diredam, gejolak emosi negatif bisa menjerumuskan diri. Kamu tidak mampu berpikir jernih sehingga mengambil tindakan merugikan.

Tidak mampu memahami gejolak emosi negatif yang dirasakan, tandanya kamu tidak memiliki ikatan emosi dengan diri sendiri. Untuk sekadar mengetahui apa yang dirasakan saja tidak tahu. Padahal gejolak emosi negatif yang tidak diredam bisa menimbulkan kekacauan. Bahkan mengambat rencana dan tujuan.

2. Bersikap apatis terhadap tujuan hidup

ilustrasi bersedih (pexels.com/Engin Akyurt)

Ikatan emosi yang kuat membuat kamu bisa memahami diri dengan baik. Alur kehidupan bisa dirancang dengan lebih sistematis. Tapi lain halnya saat tidak memiliki ikatan emosi yang kuat. Setiap detail aktivitas yang kamu jalani terasa berantakan.

Untuk mengetahui apakah kita sudah memiliki ikatan emosi dengan diri sendiri atau belum, bisa dilihat dari beberapa tanda. Salah satunya kepedulian terhadap tujuan hidup. Mereka yang tidak memiliki ikatan emosi cenderung apatis. Meski tujuan hidup menjauh, namun ia tidak peduli.

3. Tidak mengetahui sumber kebahagiaan yang pasti

ilustrasi bersedih (pexels.com/David Garrison)

Sumber kebahagiaan satu orang dengan yang lainnya tidak bisa disamakan. Karena ini menyangkut kepuasan hati. Mungkin orang lain bisa bahagia dengan hal-hal sederhana, tetapi kamu belum tentu. Untuk mengetahui sumber kebahagiaan, harus memahami kondisi emosi terlebih dahulu.

Ternyata ini jadi tanda apakah kamu sudah memiliki keterkaitan emosi dengan diri sendiri atau belum. Mereka yang tidak memiliki ikatan emosi dengan diri sendiri tidak tahu letak sumber kebahagiaannya. Seringkali terjebak kebahagiaan semu yang terdapat di lingkungan sekitar.

Baca Juga: 5 Kunci Menghargai Diri Sendiri, Berdamai dengan Kekurangan

4. Memaksa diri bekerja di luar batas wajar

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Yan Krukau)

Bekerja keras menjadi salah satu jalan mewujudkan keberhasilan. Terkadang kita salah memahami arti bekerja keras. Kamu justru menekan diri di luar batas kemampuan, sampai kesehatan fisik dan mental terganggu. Cara kerja yang kamu terapkan turut mencerminkan ikatan emosi dengan diri sendiri.

Buat kamu yang sering memaksa diri bekerja di luar batas wajar, ini jadi pertanda. Barangkali kamu belum memiliki ikatan emosi yang kuat dengan diri sendiri. Saat kamu menekan diri di luar batas kemampuan, kondisi emosi cenderung tidak stabil. Ada perasaan tertekan yang membuat kamu tidak nyaman menjalani kehidupan.

5. Tidak mampu mengendalikan kemarahan

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Marcel Biegger)

Kemarahan yang tidak terkendali bisa merugikan diri. Kamu melakukan tindakan anarkis sehingga menimbulkan kerugian. Jika yang terjadi kerugian dalam jangka pendek tidak masalah. Tapi kerugian yang ditimbulkan dari kemarahan bertahan dalam jangka panjang.

Ketika belum mampu mengendalikan kemarahan, alangkah baiknya sedikit waspada. Inilah tanda kamu belum memiliki ikatan emosi dengan diri sendiri. Kemarahan membuat dirimu tidak bisa berpikir panjang. Setiap perbuatan dilakukan atas dasar emosi sesaat, tanpa mempertimbangkan risikonya.

6. Sering larut dalam keterpurukan

ilustrasi merasa sedih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kita tidak hanya dituntut memahami kondisi emosi orang lain. Tetapi memiliki ikatan emosi dengan diri sendiri juga tidak kalah penting. Bisa dikatakan, kedekatan emosi dengan diri sendiri adalah kunci utama kebahagiaan. Tapi bagaimana cara kita mengetahui apakah sudah memiliki ikatan emosi dengan diri sendiri?

Salah satunya dari keterpurukan. Seseorang yang belum dekat dengan diri sendiri gampang sekali terpuruk. Ia tidak tahu cara menata emosi agar bisa menerima keadaan. Ketika mengetahui suatu hal tidak berjalan sesuai kehendak, kesedihan mengambil alih tanpa bisa dikendalikan.

Baca Juga: 5 Hal Hebat yang Terjadi Saat Kamu Mulai Menghargai Diri Sendiri

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya