TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Bikin Seseorang Gak Sadar  Menikmati Kebahagiaan Semu

Salah satunya diakibatkan kegagalan mengenali emosi diri

ilustrasi kebahagiaan semu (pexels.com/Cottonbro studio)

Sebelumnya, mungkin kamu sudah pernah mendengar tentang kebahagiaan semu. Bisa diartikan, seseorang tidak merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Mereka hanya bersenang-senang untuk sementara waktu. Dalam waktu cepat, kesenangan itu akan memudar.

Kamu tentu tidak ingin merasakan kebahagiaan seperti ini. Tapi pada kenyataannya, seseorang sering tidak sadar sudah menikmati kebahagiaan semu. Penasaran mengapa mereka bisa seperti itu? Barangkali disebabkan enam hal di bawah ini.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Terpenjara Kenyamanan Semu, Ogah Maju!

1. Sudah terpaku oleh tuntutan pergaulan

ilustrasi kebahagiaan semu (pexels.com/Denys Gromov)

Lingkungan pergaulan bisa membawa pengaruh berarti. Satu lingkungan mungkin dipenuhi orang-orang yang mengagungkan kemewahan. Mereka sering bersaing agar penampilannya tidak tertinggal dengan yang lain.

Ketika seseorang terpaku tuntutan pergaulan, ia tidak sadar sudah menikmati kebahagiaan semu. Pandangannya hanya tertuju pada jangka pendek. Bagi mereka, kebahagiaan bisa dirasakan saat berhasil mengikuti tren dan tuntutan orang-orang sekitar.

Baca Juga: 5 Tanda Sudah Saatnya Kamu Resign dan Cari Kebahagiaan Hidupmu Sendiri

2. Kegagalan dalam mengenali emosi

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Claudia Barbosa)

Menjalani kebahagiaan semu memang merugikan diri sendiri. Bukan tidak mungkin berakhir kekecewaan. Tapi yang menjadi masalah, kita sering tidak sadar sudah menikmati kebahagiaan semu. 

Hal ini terjadi karena kegagalan dalam mengenali emosi. Kamu tidak bisa membedakan perasaan sesaat dan kebahagiaan yang sebenarnya. Akibatnya, sering salah dalam menetapkan standar kebahagiaan.

3. Pengaruh dari media sosial

ilustrasi memainkan hp(pexels.com/Kaboompics .com)

Di era sekarang ini, siapa yang tidak mengenal media sosial? Hampir seluruh generasi muda pasti memilikinya. Bahkan media sosial menjadi kebutuhan. Tanpa disadari, ada pengaruh buruk yang ikut menghantui.

Kamu menjadi orang yang kecanduan tren dan haus validasi. Ini menjadi sebab kamu tidak sadar sudah menikmati kebahagiaan semu. Peran dan validasi tidak akan mendatangkan kepuasan dalam jangka panjang. Kedua hal tersebut memudar seiring berjalannya waktu.

4. Terjebak harapan tidak realistis

ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Harapan gak realistis menjadi tantangan bagi orang yang ingin meraih keberhasilan. Kamu menetapkan tujuan di luar batas kemampuan. Kemudian merasa tertekan saat ada yang gak bisa tercapai.

Harapan kurang realistis juga menjadi sebab kamu tidak sadar menikmati kebahagiaan semu. Kamu sudah terbuai dengan ekspektasi tanpa melihat situasi nyata. Saat harapan tidak sesuai kenyataan, kebahagiaan menghilang dan berganti kekecewaan.

5. Memiliki sudut pandang yang kurang tepat tentang kebahagiaan

ilustrasi sosok ambisius (pexels.com/Rameez Kottol)

Definisi kebahagiaan antar orang memang berbeda. Kebahagiaan versi dirimu belum tentu sama dengan versi kebahagiaan orang lain. Tapi yang harus dipahami, bahagia tidak harus ribet. Bahkan bisa dengan hal kecil dan sederhana.

Meskipun begitu, beberapa orang memiliki sudut pandang kurang tepat tentang kebahagiaan. Contohnya,  hanya mengukur dari segi materi. Standar ini membuat kamu tidak sadar terjebak kebahagiaan semu. Karena bahagia dari segi materi belum tentu mendatangkan kenyamanan.

Baca Juga: 7 Tips Menularkan Kebahagiaan pada Orang Lain, Tersenyum Setiap Hari

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya