TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan Positif yang Hanya Dirasakan Seorang Penulis

Seorang penulis terbiasa memanfaatkan waktu dengan baik

ilustrasi mengetik (pexels.com/Vlada Karpovich)

Jika membahas tentang penulis, kamu pasti teringat dengan kegiatan merangkai kata. Bisa dikatakan, ini adalah keterampilan utama yang harus dimiliki seorang penulis. Di sisi lain, seorang penulis juga memiliki kebiasaan positif yang otomatis tertanam dalam diri.

Bahkan, kebiasaan positif itu juga turut memengaruhi caranya dalam berperilaku dan mengambil keputusan. Tentu ini menjadi pengaruh baik yang harus dipertahankan. Menjadi seorang penulis, sudahkah kamu mengetahui lima kebiasaan positif bagaimana di bawah ini?

1. Mengedepankan pola pikir kritis dan analitis

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Penulis identik dengan seseorang yang pandai merangkai kalimat menjadi paragraf. Jika dilihat sekilas aktivitas penulis memang membosankan. Mereka hanya berkutat dengan kalimat yang panjang setiap harinya. Namun demikian, kegiatan ini juga menumbuhkan kebiasaan positif tersendiri.

Seorang penulis secara tidak langsung terbiasa dengan pola pikir kritis dan analitis. Terutama menyangkut informasi yang ada di lingkungan sekitar. Mereka akan mencari tahu kebenarannya secara detail dan matang. Saat menerima informasi, seorang penulis tidak akan mudah percaya tanpa mencari tahu terlebih faktanya terlebih dahulu.

Baca Juga: 5 Pentingnya Olahraga dan Makan Sehat Bagi Penulis

2. Menghargai waktu dengan baik

ilustrasi seseorang yang sedang menulis (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Waktu memang tidak dapat dimiliki. Meski begitu, penulis masih tetap bisa merasa kehilangan. Sudah tentu ini menjadi nasihat agar kamu mampu memanfaatkan waktu dengan baik, bukan malah mengisi dengan kegiatan yang sama sekali tidak bermanfaat.

Di sinilah kebiasaan positif yang turut terbangun dalam diri seorang penulis. Mereka tumbuh menjadi individu yang mampu menghargai waktu dengan baik. Di sela-sela kesibukan, mereka tetap mampu menghasilkan karya dan kreativitas yang bermakna.

3. Sabar dan konsisten dalam menjalani proses

ilustrasi melihat laptop (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjadi seorang penulis memang susah-susah gampang. Penulis dituntut agar selalu memiliki ide dan gagasan terbaru. Selain itu, ia juga harus memiliki kesabaran dalam merangkai kalimat sampai selesai secara sempurna. Di tengah upaya tersebut, tidak jarang penulis mengalami beberapa kali revisi.

Tapi, jangan dulu memandang dari perspektif negatif. Pada faktanya aktivitas menulis juga menghadirkan kebiasaan-kebiasaan baik. Kamu tumbuh menjadi orang yang sabar dan konsisten dalam menjalani proses. Seorang penulis mampu memahami pentingnya keteraturan dan ketelatenan di setiap tahapan dalam menghasilkan karya berkualitas.

4. Senantiasa menyempatkan waktu untuk refleksi diri

ilustrasi refleksi diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bagaimana pengalamanmu menjadi seorang penulis? Adakalanya merasa bosan karena harus berkutat dengan paragraf panjang. Belum lagi kamu mengalami kebuntuan ide dan gagasan. Tapi, kamu jangan dulu mengeluh secara berlebihan.

Seorang penulis ternyata memiliki kebiasaan positif tersendiri. Sosok seperti mereka selalu menyempatkan waktu untuk refleksi diri. Seorang penulis selalu merenungkan pengalaman hidup yang sudah dilalui. Untuk selanjutnya menjadikan pengalaman tersebut sebagai bahan utama dalam menghasilkan kreativitas.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya