TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Konsep Ambisius yang Perlu Diluruskan, Jangan Sampai Salah Persepsi

Identik dengan rela menghalalkan segala cara 

ilustrasi ambisius (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu bertemu dengan sosok ambisius? Apa kesan yang pertama kali mencuat dalam pikiranmu ketika pertama kali ketemu dengan tipe orang ambisius? Memang tidak dapat dimungkiri salah satu gambaran dari sosok ambisius adalah mereka yang berkemauan kuat dan selalu ingin menjadi yang paling unggul.

Padahal konsep ini tidak sepenuhnya benar, lho. Terjebak pada pemahaman yang salah tentang apa itu ambisius justru bisa menghambat langkahmu. Lantas, konsep ambisius seperti apakah yang perlu diluruskan?

1. Ambisius bukan berarti harus jadi paling unggul 

ilustrasi perempuan karier (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ambisius menjadi karakter yang sudah tidak asing lagi. Ketika mendengar kata ambisius, salah satu yang terlintas di pikiran adalah tipe orang dengan kemauan kuat yang berusaha agar dirinya menjadi sosok paling unggul dan menonjol.

Padahal ini termasuk salah satu di antara persepsi kurang sesuai yang perlu diluruskan, lho. Ambisius tidak selalu berkaitan dengan obsesi kuat apalagi keinginan untuk menjadi yang paling unggul. Ambisius yang sesungguhnya adalah kemauan untuk meningkatkan kemampuan diri dari waktu ke waktu.

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diwaspadai Saat Punya Rekan Kerja Super Ambisius

2. Ambisius tidak selalu berkaitan dengan perilaku menghalalkan segala cara 

ilustrasi perempuan karier (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Perilaku menghalalkan segala cara tentu menjadi hal yang sudah tidak asing lagi. Semasa kuliah maupun ketika sudah terjun dalam lingkup dunia kerja, keberadaan orang-orang yang memiliki sikap demikian selalu menyita perhatian tersendiri.

Tapi jika kamu masih beranggapan bahwa ambisius selalu berkaitan dengan perilaku menghalalkan segala cara, lebih baik segera perbaiki persepsimu. Ambisius yang benar bukanlah seperti itu, melainkan bagaimana kamu bisa meraih setiap tujuan yang ditetapkan dengan cara yang benar dan tanpa merugikan orang lain.

3. Ambisius bukan perilaku gila jabatan 

ilustrasi laki-laki (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kamu bertemu dengan rekan kerja yang gila jabatan? Orang-orang dengan karakter seperti ini rela melakukan apapun asal apa yang diinginkannya bisa tercapai. Termasuk di antaranya menerobos cara-cara yang menyimpang jauh dari kebenaran.

Tapi sayangnya, tipe orang seperti ini melekat kuat dengan karakter ambisius. Padahal ini termasuk persepsi menyimpang yang harus diperbaiki, lho. Ambisius bukanlah perilaku gila jabatan, tapi kamu mampu mengasah kualitas diri dari waktu ke waktu.

4. Ambisius bukan perilaku rela menjatuhkan orang lain hanya untuk tujuan tertentu yang ingin diraih 

ilustrasi diskusi (pexels.com/Artem Podrez)

Memang tidak dapat dimungkiri jika perilaku saling menjatuhkan menjadi budaya toxic yang melekat kuat di lingkungan sekitar. Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk saling menjatuhkan. Mulai dari saling menghasut, melempar kesalahan, maupun dengan perbuatan tidak jujur yang lainnya.

Tapi sayangnya, masih cukup banyak orang yang mengidentikkan ambisius dengan hal-hal tersebut. Tentu saja ini menjadi persepsi salah yang perlu diperbaiki. Ambisi yang sesungguhnya adalah keinginan kuat untuk terus berproses menjadi sosok yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Baca Juga: 5 Tantangan Jadi Pribadi Ambisius, Sering Dicap Buruk?

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya