TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Akibat Terlalu Sering Membatalkan Janji Penting Tanpa Alasan

Kehilangan respek dari masyarakat sekitar

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Janji merupakan cerminan integritas diri. Saat sudah membuat kesepakatan dengan orang lain, harus sanggup memenuhinya. Karena janji bukan ucapan sesaat. Tapi menyangkut komitmen dan kejujuran. Menjadi peringatan keras saat kita sering membatalkan janji penting tanpa alasan.

Sikap seperti ini jangan dianggap wajar. Sekali dua kali kamu belum merasakan dampaknya. Tapi terlalu sering membatalkan janji penting tanpa alasan, kamu akan merasakan sejumlah akibat. Sekarang tanyakan pada diri sendiri, apa kamu menginginkan enam hal buruk di bawah ini?

1. Mempertegas kesan tidak bertanggung jawab

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Yan Krukau)

Seberapa sering dirimu membatalkan janji penting? Kamu beralasan masih ada waktu untuk membahasnya. Kebiasaan seperti ini sering dianggap wajar, bahkan sudah menyatu sebagai budaya. Tanpa disadari, ada dampak buruk mengintai.

Janji mencerminkan kesepakatan bersama yang kamu buat dengan orang lain. Sekali berucap, maka harus menepati dan bertanggung jawab. Ketika janji penting dilanggar, kamu mempertegas sebagai individu yang tidak memiliki sikap tanggung jawab. Orang melihatmu sebagai manusia plin-plan.

2. Kepercayaan masyarakat menurun

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Cara kita bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat harus diperhatikan. Sekali kamu melakukan perbuatan buruk, masyarakat akan selalu mengingatnya. Dan yang pasti, akan mempengaruhi wibawa dan kehormatanmu di lingkungan sekitar.

Hal serupa terjadi saat kamu sering membatalkan janji penting tanpa alasan. Tingkat kepercayaan masyarakat padamu turut menurun. Kamu dianggap sebagai individu yang tidak bisa diberi amanah. Meskipun memiliki kemampuan mumpuni, tapi tidak dipertimbangkan.

Baca Juga: 8 Tipe Teman Ketika Janjian Kumpul, Kamu yang Mana?

3. Terlibat konflik dengan orang-orang sekitar

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kehidupan yang tenang saat kamu bisa membaur rukun dengan orang-orang sekitar. Tidak ada konflik dan pertentangan di dalamnya. Tapi untuk mendapatkan kehidupan yang seperti ini, juga kembali pada sikap diri sendiri.

Menjadi orang yang sering membatalkan janji penting tanpa alasan, kamu bisa saja terlibat konflik dengan orang-orang sekitar. Mereka merasa pengorbanannya tidak dihargai. Di sisi lain, untuk memenuhi janji yang dibuat harus mengorbankan waktu dan energi. Tapi kamu tidak mempertimbangkan hal tersebut dari mereka yang merasa dirugikan.

4. Kehilangan kesempatan berharga

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Khwanchai Phanthong)

Kesempatan berharga menjadi peluang besar meraih keberhasilan. Tapi yang perlu dicatat, kesempatan berharga tidak datang begitu saja. Semua turut dipengaruhi sikap dan karakter positif yang kamu tunjukkan. Termasuk cara menepati janji.

Bagi kamu yang sering membatalkan janji penting tanpa alasan, harus siap dengan risiko yang ditanggung. Untuk ke depannya, sangat susah mendapatkan kesempatan berharga. Sikap membatalkan janji menegaskan kamu orang yang tidak bisa diajak bekerja sama.

5. Bisa menghambat karir

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Arina Krasnikova)

Siapa yang tidak ingin memiliki karir dan pekerjaan cemerlang? Semua orang pasti mendambakannya. Tidak dapat dimungkiri jika karir yang cemerlang menjadi salah satu tolak ukur status sosial. Kamu jadi lebih dihormati di lingkungan masyarakat.

Sayangnya, keberhasilan dalam hal karir tidak menyertai mereka yang sering membatalkan janji penting tanpa alasan. Kamu dipandang sebagai manusia plin-plan yang tidak bisa profesional. Meskipun memiliki kompetensi di atas rata-rata, tapi karir selalu berhenti di tengah jalan.

Baca Juga: 5 Sikap Bijak sebelum Janjian dengan Teman di Kafe

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya