TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Pelajaran Berharga dari Tradisi Memberi Hampers, Melatih Empatimu

Sebagai bentuk rasa syukur

ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/RDNE Stock Project)

Lebaran Idul Fitri ternyata berkaitan dengan sejumlah tradisi dan kebiasaan unik. Tidak hanya fenomena mudik ke kampung halaman. Biasanya menjelang lebaran kamu akan menemukan kebiasaan orang-orang saling berbagi hampers.

Ternyata kebiasaan ini bukan sekadar memeriahkan suasana lebaran. Di baliknya, juga terdapat pelajaran hidup berharga yang bisa dipetik. Di sinilah pesan tersirat dari tradisi memberi hampers lebaran. Mulai dari melatih empati sampai memperkuat solidaritas.

1. Kesadaran akan kebutuhan orang lain

ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/RDNE Stock Project)

Tidak semua orang dikaruniai keberuntungan dalam menjalani hidup. Apalagi mampu menikmati kehidupan yang berkecukupan. Beberapa diantaranya, bahkan kesulitan hanya untuk mencari sesuap nasi dan seteguk air.

Dari situasi demikian, kamu akan memperoleh pelajaran berharga dari tradisi memberi hampers. Ternyata dirimu sedang diingatkan mengenai kesadaran akan kebutuhan orang lain. Setidaknya, jumlah kecil yang diberikan mampu mencukupi sebagian kebutuhan mereka.

2. Melatih empati dan kepedulian

ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/Julia Filirovska)

Manusia adalah makhluk hidup yang dikaruniai akal, hati, serta pikiran. Ketiganya sudah tentu harus difungsikan dengan baik. Termasuk tumbuh menjadi individu yang memiliki empati dan kepedulian terhadap sesama.

Melatih empati dan kepedulian ternyata menjadi pelajaran berharga dari tradisi berbagi hampers. Kamu mampu merasakan kekurangan yang dialami oleh orang-orang sekitar. Untuk selanjutnya, menumbuhkan kesadaran berbagi agar mereka mampu merasakan kebahagiaan yang sama.

3. Sebagai bentuk rasa bersyukur

ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/RDNE Stock Project)

Seringkali kita diciptakan sebagai manusia beruntung. Dalam menjalani hidup bisa merasakan berkecukupan. Tapi yang menjadi masalah, rasa syukur justru tidak tertanam dalam hati. Dalam menjalani hidup cenderung merasa kurang dan kurang.

Di sinilah kamu akan memperoleh pelajaran berharga dari tradisi memberi hampers. Sikap kecil ini sebagai bentuk rasa syukur atas keberuntungan yang sudah dimiliki. Sebagai bentuk rasa syukur tersebut, timbul kesadaran untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Baca Juga: 5 Keripik yang Cocok Jadi Hampers Lebaran, Antimainstream! 

4. Ketulusan dalam niat berbagi

ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/RDNE Stock Project)

Pasti kamu sudah tidak asing dengan tradisi memberi hampers menjelang lebaran. Entah terhadap orang-orang terdekat, maupun mereka yang hidup dalam kekurangan. Ternyata berbagi hampers bukan semarak menyambut hari raya Idul Fitri.

Justru di dalamnya terdapat banyak pelajaran berharga. Secara tidak langsung kamu diingatkan mengenai ketulusan niat dalam berbagi. Tujuan memberi hampers bukan untuk mencari pembalasan serupa. Tapi sebagai bentuk berbagi agar orang lain turut merasakan keberuntungan.

5. Sikap dermawan dan kemurahan hati

ilustrasi berbagi hampers (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sikap dermawan dan kemurahan hati harus dimiliki setiap individu. Ini adalah bukti manusia adalah makhluk yang memiliki empati dan kepedulian. Namun, bagaimana cara kita melatih diri agar menjadi sosok manusia dermawan dan murah hati?

Momentum akhir bulan Ramadan menjadi momen yang tepat. Kamu bisa melatih dengan memberi hampers terhadap sesama. Terutama kepada mereka yang membutuhkan. Dari tradisi ini, akan menumbuhkan semangat berbagi di waktu selanjutnya.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya