TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Teguran untuk Kamu yang Menganggap Kata Maaf hanya Basa-basi

Ucapan maaf adalah kalimat sakral dan penuh ketulusan

ilustrasi minta maaf (instagram.com/Liza Summer)

Siapa yang tidak kenal dengan istilah meminta maaf? Apalagi setelah melakukan suatu kesalahan. Permintaan maaf yang diterima orang lain membuat hati dan pikiran lebih lega. Kamu tidak lagi terbebani oleh perasaan bersalah. Tapi yang menjadi masalah, kata maaf ternyata dianggap sederhana. Alih-alih sebagai permintaan yang tulus, minta maaf justru dipandang tidak lebih sebagai basa-basi.

Memiliki sudut pandang demikian ini tentu harus diperbaiki. Terutama menyangkut kata maaf terhadap orang lain. Bagaimanapun juga, permintaan maaf harus didasari oleh hati yang tulus. Bagi kamu yang menganggap kata maaf hanya sebagai basa-basi sesaat, tentu ada teguran yang harus direnungkan. Kira-kira, sudahkah kamu menyadari empat hal di bawah ini?

1. "Maaf" adalah kata yang sakral

ilustrasi bersalaman (pexels.com/Kampus Production)

Lebaran kemarin tentu kamu sudah tidak asing dengan kata maaf. Bisa dikatakan, kita memohon ampun atas kekeliruan yang diperbuat. Entah secara sengaja maupun tidak sengaja. Tapi yang menjadi permasalahan, masih ada tipe orang yang menganggap kata maaf hanya sekadar basa-basi. Seolah-olah menjadi pemanis mulut di tengah hiruk pikuk pertemuan.

Menjadi orang yang menganggap kata maaf hanya sebagai basa-basi, ada teguran yang harus kamu renungkan. Ingat jika ucapan maaf termasuk bagian dari kalimat yang sakral. Ini mengandung sejumlah makna tersirat di dalamnya.

Seperti menghargai keberadaan orang lain, mengakui kesalahan yang sudah diperbuat, sampai dengan janji untuk memperbaiki diri. Kata maaf tidak bisa diucapkan sembarangan.

2. Jangan heran jika tidak memperoleh permintaan maaf yang tulus dari orang lain

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Faktanya, kata maaf sering dijadikan sebagai basa-basi sesaat. Setelah mengucapkan maaf, seolah lupa dengan janji yang sudah diperbuat. Tanpa disadari kembali mengulangi kesalahan yang sama. Tidak hanya dari segi ucapan, bahkan tindakan yang dilakukan pun menyakiti hati orang lain.

Untuk kamu yang menganggap kata maaf hanya sebagai basa-basi, sekarang mari pertimbangkan. Setiap apa yang diperbuat pasti terdapat balasan dibaliknya. Ibarat kata pepatah, apa yang ditanam kelak akan dituai.

Jangan heran jika kamu tidak memperoleh permintaan maaf yang tulus dari orang lain. Orang-orang turut menganggap kalimat maaf hanya sebagai basa-basi sesaat.

Baca Juga: 8 Perbedaan Minta Maaf yang Tulus dan Tidak, Perhatikan!

3. Kata maaf harus diucapkan murni dari ketulusan hati

ilustrasi wanita berjilbab (pexels.com/RODNAE Productions)

Siapa yang tidak kenal dengan ucapan maaf? Apalagi saat momentum hari raya Idul Fitri seperti kemarin. Namun demikian, tidak semua orang mampu memahami makna dibalik kata maaf tersebut.

Terkadang, sekadar menganggap maaf sebagai basa-basi yang sudah berlalu. Pemahaman demikian ini tentu harus diluruskan. Jangan sampai terjebak pada pemahaman kata maaf yang keliru.

Karena kata maaf harus diucapkan murni dari ketulusan hati. Melalui kerendahan hati, kamu rela mengakui kesalahan maupun kekeliruan yang sudah diperbuat. Entah secara sengaja maupun tidak sengaja.

Saat kata maaf murni dari ketulusan hati, tentu akan mempererat solidaritas dan persaudaraan. Kamu sudah berperan dalam membentuk lingkungan yang harmonis tanpa sikap manipulatif.

Verified Writer

Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya