TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Risiko Melanjutkan Diskusi saat Masih Sama-sama Emosi

Kesepakatan bersama tidak akan tercapai

ilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/RDNE Stock Project)

Tujuan dari diskusi adalah mencari kesepakatan bersama. Dalam prosesnya, pasti ada perbedaan dari beberapa pihak. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki alur berpikir masing-masing. Menyatukan jalan pikiran banyak orang tentu tidak mudah.

Saat tidak ada yang mau mengalah, tidak dapat dimungkiri setiap individu terpancing emosi. Dalam situasi seperti ini diskusi tidak bisa dilanjutkan. Jika tetap dipaksa, tentu ada hal buruk yang akan terjadi. Bukannya tercapai kesepakatan, justru menghadapi risiko berikut.

Baca Juga: 5 Tips Diskusi tanpa Adanya Perdebatan, Sampaikan dengan Sopan 

1. Menimbulkan permasalahan baru

ilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/Yan Krukau)

Diskusi dilakukan untuk mencari jalan keluar atas suatu masalah, diharapkan semua orang mampu berkontribusi menyampaikan kehendaknya. Tapi menjadi masalah besar saat diskusi dilakukan saat semua pihak masih sama-sama emosi.

Salah satu yang akan terjadi adalah timbul permasalahan baru. Satu persoalan belum tuntas sudah merembet ke permasalahan yang lain. Akibatnya, persoalan yang benar-benar penting dan mendesak justru terabaikan.

2. Kesepakatan tidak tercapai

ilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/Kindel Media)

Inti dari dilaksanakannya diskusi adalah mencapai kesepakatan bersama. Semua orang menyetujui keputusan yang diambil. Namun jalannya diskusi tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa peristiwa tidak diharapkan turut mewarnai.

Termasuk keberadaan orang-orang yang saling berkonflik satu sama lain. Melanjutkan diskusi dalam suasana seperti ini sangat tidak disarankan. Mereka yang masih dikuasai emosi tidak bisa berpikir jernih. Akibatnya kesepakatan tidak tercapai.

3. Konflik dan perselisihan semakin panjang

ilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/Kindel Media)

Mungkin kamu pernah menjumpai emosi dalam diskusi tim. Entah dikarenakan perbedaan tujuan maupun kepentingan. Situasi seperti ini pasti tidak diharapkan. Namun menyatukan alur berpikir banyak orang juga tidak gampang.

Melanjutkan berdiskusi saat masih sama-sama emosi bukan pilihan yang tepat. Keputusan demikian tidak membuat situasi  redam. Justru sebaliknya, konflik dan perselisihan semakin meruncing. Bahkan susah untuk mencari jalan keluar.

Baca Juga: 5 Sikap Unik Gen Z Hadapi Anggota Keluarga yang Toksik, Ajak Diskusi?

4. Keputusan yang diambil tidak logis

ilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/Yan Krukau)

Mengambil keputusan tidak bisa dilakukan sembarangan. Karena setiap detail tindakan pasti membawa pengaruh di kemudian hari. Oleh sebab itu, mengambil keputusan alangkah baiknya berdasarkan pemikiran logis.

Akan menjadi suatu persoalan saat melanjutkan diskusi ketika masih sama-sama emosi. Setiap orang tidak bisa berpikir jernih, mereka cenderung dikuasai ego pribadi. Akibatnya, keputusan yang diambil tidak logis. Bahkan tidak relevan dengan persoalan yang dihadapi.

5. Situasi dikendalikan oleh pihak tertentu

ilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/Alena Darmel)

Pernahkah kamu terjebak dalam diskusi yang dikuasai orang-orang emosi? Setiap individu memaksakan kehendak masing-masing. Bahkan bersikap egois ingin memenangkan keputusannya sendiri.

Melanjutkan diskusi dalam situasi demikian tidak akan menghadirkan kesepakatan. Saat semua orang tidak bisa berpikir logis, situasi cenderung dikendalikan oleh pihak tertentu. Mereka memanfaatkan keadaan untuk melancarkan ambisi dan kepentingannya.

6. Timbul kekecewaan berlarut-larut

ilustrasi konflik dalam tim (pexels.com/Yan Krukau)

Tidak dapat dimungkiri setiap individu memiliki alur berpikir masing-masing. Karena memang manusia bersifat kompleks. Masing-masing orang memiliki karakter dan ciri khasnya. Setiap kehendak dan tujuan yang diinginkan pasti berbeda.

Oleh karena itu, penting untuk diskusi dalam keadaan tenang dan kondusif. Jika hal ini tidak tercapai, keputusan cenderung berat sebelah. Akibatnya, beberapa orang akan merasa kecewa dan diabaikan. Termasuk merasa aspirasinya tidak didengarkan.

Baca Juga: 6 Diskusi dengan Diri Sendiri Sebelum Memutuskan Pacaran

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya