TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tahapan yang Dilewati saat Berusaha Melepaskan Ambisi

Kamu bisa menerima keadaan tanpa mengungkit-ungkit

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Yan Krukau)

Apakah seluruh ambisi wajib direalisasikan? Mulai dari ambisi kecil dengan perencanaan singkat, sampai ambisi besar yang butuh pertimbangan matang. Perlu diketahui, tidak semua hal tentang tujuan hidup wajib tercapai.

Berusaha melepaskan ambisi tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ada beberapa tahapan yang harus kamu lewati. Tidak jarang, perasaan terpuruk akan hadir menyertai. Persiapkan mentalmu!

1. Didominasi oleh sifat keras kepala

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Gustavo Fring)

Ambisi bisa menjadi motivasi agar kamu mampu meraih pencapaian terbaik. Tapi dengan catatan, ambisi masih dalam batas wajar. Meskipun begitu, kita kerap menetapkan ambisi di luar batas kemampuan. Ambisi seperti ini tentu saja harus direlakan.

Ternyata ada beberapa tahap yang harus dilewati saat kamu melepaskan ambisi. Di awal, hati dan pikiran didominasi sifat keras kepala. Kamu masih menyangkal keterbatasan diri. Pikiran dipenuhi anggapan jika seluruh ambisi dan impian pasti tercapai.

2. Mulai sadar untuk berpikir realistis

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Memang menyakitkan saat ambisi harus dipendam, apalagi dilepaskan. Tapi kenyataan ini juga tidak bisa disangkal. Dalam menjalani hidup, kita tidak bisa memenuhi semua hal yang diinginkan. Tentunya dengan melewati beberapa tahapan yang tidak mudah.

Menginjak fase kedua melepaskan ambisi, kamu mulai sadar untuk berpikir realistis. Dengan mempertimbangkan sisi keterbatasan, mulai memahami jika ambisi mustahil diwujudkan. Bukan karena menyerah, tapi memang sisi keterbatasan yang sudah tidak bisa dibenahi lagi.

Baca Juga: 5 Alasan Ambisi Gak Bisa Dijadikan sebagai Penentu Kebahagiaan 

3. Timbul perasaan berat dan tidak sanggup

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Berat rasanya saat harus melepaskan ambisi. Tapi mau bagaimana lagi? Mustahil berjalan terlalu jauh di luar batas kemampuan. Alih-alih meraih keberhasilan, justru energi dan waktu yang akan terbuang.

Ketika kamu ingin melepaskan ambisi, timbul perasaan berat dan tidak sanggup. Bagaimanapun juga, kamu harus merelakan bagian dari penyemangatmu. Tapi ini tidak berlangsung lama. Selama mampu mengendalikan diri, kamu bisa cepat berdamai dengan keadaan.

4. Merasa gengsi dengan lingkungan sekitar

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Thirdman)

Perasaan gengsi kerap mendominasi diri. Sebenarnya kamu berusaha bukan sesuai  keinginan hati. Tapi hanya untuk memenuhi tuntutan orang-orang sekitar yang tidak ada habisnya. Karena jika tidak dituruti, kamu bisa dicap sebagai orang yang gagal.

Merasa gengsi dengan lingkungan sekitar termasuk fase keempat yang akan kamu lewati saat melepaskan ambisi. Bayangan orang-orang sekitar sudah memenuhi ruang kepala. Mulai dari umpatan, sampai sikap meremehkan. Jika tidak memenuhi tuntutannya, kamu dicap tidak berhak bahagia.

5. Mulai memberi toleransi pada diri sendiri

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sudah sejauh mana kamu memperjuangkan ambisi? Jika memang ada kemajuan secara berkala, ambisimu masih layak dilanjutkan. Tapi tidak jarang, kita memiliki ambisi besar tapi tetap jalan di tempat yang sama serta tidak ada kemajuan meski hanya satu titik.

Ambisi seperti ini harus direlakan dengan sepenuh hati. Memasuki tahapan kelima, timbul belas kasih terhadap diri sendiri. Kamu memberi toleransi atau suatu hal yang sudah di luar batas kemampuan. Memaksakan diri terhadap ambisi mustahil, bukan keputusan tepat. Namun justru membebani diri sendiri, sehingga membuatmu tertekan.

6. Mencoba memahami keadaan dengan lapang hati

ilustrasi merelakan ambisi (pexels.com/Nathan Cowley)

Keadaan tidak selalu sama dengan ekspektasi yang tergambar di kepala. Kamu harus siap menghadapi kenyataan tak diharapkan. Hal ini juga yang terjadi saat kamu berusaha melepaskan ambisi.

Setelah memberi toleransi kepada diri sendiri, kamu mulai bisa memahami keadaan dengan lapang hati. Kamu sadar jika melepaskan ambisi bukan sikap yang salah. Tidak ada lagi perasaan terpuruk dan menyesal, kamu paham jika beberapa hal memang tidak bisa direalisasikan.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Memiliki Ambisi Tidak Sehat dalam Bekerja, Hentikan!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya