Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Esensi menjalani kehidupan bukan tentang kesenangan sesaat. Terlebih bagi mereka yang memilih larut dalam kebahagiaan semua. Namun, bagian terpenting dari hidup saat mampu tumbuh menjadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Bisa dibilang kamu memperoleh kehidupan penuh arti.
Menciptakan pola kehidupan seperti itu tidak bisa instan. Dibutuhkan rangkaian proses sampai kamu benar-benar memperoleh kehidupan yang bermakna. Sebagai upaya persiapan, setidaknya harus memahami beberapa tahapan berikut ini. Kira-kira, sekarang ini kamu sudah sampai di tahapan yang mana?
1. Menghadapi sejumlah permasalahan
ilustrasi merasa tertekan (unsplash.com/Yosi Prihantoro) Tidak ada seorang pun yang ingin dirinya menghadapi permasalahan rumit. Andai, dari awal tahu akan menghadapi fase tersebut, pasti berupaya mempersiapkan langkah antisipasi. Namun, sayangnya menghadapi sejumlah permasalahan juga butuh kesabaran.
Meski menjadi fase yang penuh tantangan, tapi inilah tahapan memperoleh kehidupan penuh arti. Permasalahan bisa datang dari berbagai sisi. Mungkin kamu sedang menghadapi pertentangan dengan diri sendiri, sekaligus permasalahan bersumber dari orang-orang di lingkungan sekitar.
Baca Juga: 7 Cara Menasihati Diri agar Lebih Bijaksana Menjalani Kehidupan
2. Menghadapi fase ingin menyerah
ilustrasi merasa tertekan (unsplash.com/Engin Akyurt) Memperoleh kehidupan penuh arti juga butuh kesabaran. Kamu tidak akan mendapatkan kehidupan demikian dengan cara-cara instan. Namun, jangan mengeluh dulu, karena ini ajang membentuk diri menjadi manusia tangguh dan berkualitas.
Tahapan kedua yang akan kamu hadapi adalah keinginan menyerah. Apalagi sadar jika permasalahan sudah mempengaruhi keteraturan hidup. Namun, semua kembali lagi pada diri sendiri. Apakah menuruti keinginan menyerah, atau memilih untuk bertahan sejenak.
3. Merenungkan kembali keputusan yang hendak diambil
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi merenung (unsplash.com/Anthony Tran) Keinginan menyerah pada faktanya bukan akhir dari perjalanan. Jika bisa menyikapi secara bijaksana, kamu pasti berpikir kembali sebelum mengambil keputusan tersebut. Lain halnya jika sudah didominasi oleh tindakan gegabah. Menyerah dijadikan sebagai opsi pilihan terbaik.
Merenungkan kembali keputusan yang hendak diambil adalah tahapan ketiga saat kamu ingin memperoleh kehidupan berarti. Renungan sesaat mampu menjadi ajang introspeksi sekaligus evaluasi. Kamu sadar jika menyerah bukan keputusan yang paling tepat. Dengan menyerah, belum tentu keadaan lebih baik.
4. Memahami berbagai pelajaran tersirat
ilustrasi berpikir (unsplash.com/Jose Aljovin) Sejauh mana langkah introspeksi dan evaluasi yang sudah kamu lakukan? Memang tidak mudah menerapkan langkah introspeksi dan evaluasi. Namun, harus tetap dilakukan sebagai ajang mengembangkan diri menjadi manusia berkualitas. Ternyata ini menjadi tahapan penting saat ingin memperoleh kehidupan penuh arti.
Setelah fase evaluasi dan introspeksi selesai, kamu mampu melihat berbagai pelajaran yang bisa diambil. Termasuk pengingat agar lebih mawas diri, sekaligus membangun ketangguhan mental. Rangkaian pelajaran berharga menjadi pesan tersirat sebagai bekal menjalani kehidupan.
Baca Juga: 5 Kesalahan Millennial dalam Menjalani Kehidupan, Wajib Dihindari!