Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, seseorang tidak boleh makan selama waktu imsak sampai adzan maghrib. Otomatis hal itu turut mempengaruhi perubahan energi. Tak jarang seseorang cenderung bermalasan sepanjang hari.
Namun demikian, rasa malas saat puasa sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja. Selama menjalani ibadah bulan puasa, produktivitas harus tetap terjaga. Namun sayangnya, beberapa tantangan akan muncul saat kamu mengusir rasa malas. Kira-kira, tantangan apa saja yang pernah kamu rasakan?
1. Energi yang lebih cepat terkuras
ilustrasi kelelahan (pexels.com/Katya Wolf) Kita memang sedang menjalani ibadah puasa. Namun, beberapa pekerjaan harus tetap diselesaikan. Puasa bukan berarti libur secara total. Tapi masalahnya, selama menjalani ibadah bulan puasa kita kerap diserang oleh rasa malas. Menjalani aktivitas terasa berat dan tidak nyaman.
Di sinilah tantangan mengusir rasa malas selama bulan Ramadan. Tidak dapat dimungkiri jika energi lebih cepat terkuras. Kamu tidak bisa memulihkan kembali dengan aktivitas makan dan minum. Sebaliknya, cara yang bisa dilakukan untuk menghemat energi adalah beristirahat sejenak.
2. Lingkungan sekitar yang juga bermalas-malasan
ilustrasi merasa bosan di kelas (pexels.com/Andy Barbour) Kehadiran bulan Ramadan ternyata juga membawa sejumlah perubahan. Bukan hanya rutinitas mengenai makan dan minum yang kita jalani. Namun, juga turut mengubah pola kebiasaan lingkungan sekitar. Sedikit banyak ini ikut menjadi tantangan.
Lingkungan sekitar yang didominasi oleh sikap malas juga menjadi alasan mengapa kamu berat melepaskan diri dari kebiasaan tersebut. Saat mempertahankan prinsip menjadi sosok produktif, justru memperoleh pandangan aneh. Tidak jarang orang-orang sekitar kurang mendukung dengan produktivitas yang kamu lakukan.
Baca Juga: 7 Tips Optimalkan Gadget untuk Ibadah di Bulan Ramadan
3. Aktivitas yang tetap padat
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi kelelahan (pexels.com/RDNE Stock Project) Sebagian dari kita mungkin berharap bulan puasa tidak ada aktivitas sama sekali. Akan lebih nyaman jika diisi dengan tidur sepanjang waktu. Meskipun begitu, upaya membebaskan diri dari sikap malas juga bukan persoalan gampang. Sejumlah tantangan turut menghambat.
Kamu akan dihadapkan dengan kesibukan yang sangat padat. Ternyata ini bisa memicu kelelahan berkelanjutan. Tidak hanya kelelahan dari segi fisik, namun juga mental dan pikiran. Kamu kurang bisa fokus dan berkonsentrasi menyelesaikan berbagai macam kesibukan.
4. Mager beradaptasi dengan perubahan rutinitas
ilustrasi jenuh bekerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko) Pasti kamu pernah merasakan malas selama bulan Ramadan. Bahkan untuk aktivitas kecil dan sederhana saja terasa berat. Padahal, sikap malas tidak bisa dibiarkan berkelanjutan. Meskipun begitu, upaya ini juga tidak terlepas dari berbagai tantangan.
Salah satunya adalah mager dengan perubahan rutinitas. Kamu merasa terkejut harus menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Bahkan merasa tertekan dan tidak terbiasa. Menghadapi kondisi seperti ini, sikap malas dan tidak bersemangat semakin menjadi-jadi.