TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tipe Orang Saat Kalah dalam Berargumen, Ada yang Sinis!

Kamu pernah ketemu tipe yang mana?

ilustrasi saling berdebat (pexels.com/Yan Krukau)

Berargumen menjadi salah satu cara menuangkan isi pikiran. Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menyampaikan argumen. Dari yang kalem sampai menggebu-gebu. Beberapa di antaranya memaksa argumennya harus dipatuhi.

Hal serupa juga terjadi saat seseorang kalah berargumen. Ada yang menerimanya dengan lapang hati. Dan ada juga yang menyikapinya dengan emosi. Berikut lima tipe orang saat kalah berargumen. Kamu pernah ketemu yang mana?

1. Menerima dengan lapang hati 

ilustrasi diskusi kantor (pexels.com/Werner Pfennig)

Adu argumen merupakan fenomena yang biasa ditemui dalam diskusi. Masing-masing orang berusaha menjelaskan sudut pandangnya. Tapi dalam adu argumen, kadang ada pendapat yang kurang diterima.

Cara orang dalam menyikapi pendapatnya yang ditolak beragam. Salah satunya menerima dengan lapang hati. Ia sadar betul jika yang disampaikan masih banyak kekurangan. Wajar jika argumennya tidak bisa diterima orang-orang sekitar.

Baca Juga: 5 Tipe Orang Gak Asyik saat Diajak Ngobrol, Bikin Bosan! 

2. Mengeluh di belakang 

ilustrasi diskusi kantor (pexels.com/RODNAE Productions)

Menyampaikan argumen harus siap dengan berbagai kemungkinan yang terjadi. Jika pemikiranmu sesuai, argumen itu pasti diterima. Sebaliknya, pendapat yang kamu sampaikan juga bisa ditolak.

Salah satu tipe orang saat pendapatnya tertolak yakni mengeluh di belakang. Mereka tidak berani menanyakan secara langsung mengapa argumennya ditolak. Padahal mengeluh di belakang tidak memberikan dampak apapun.

3. Menampilkan sikap sinis

ilustrasi diskusi kantor (pexels.com/Moe Magners)

Cara berpikir antar satu orang dengan yang lainnya berbeda. Hal ini juga berlaku saat menyampaikan argumen. Kamu harus siap jika ide dan pemikiranmu ternyata tidak diterima oleh lingkungan.

Tapi tidak semua orang bisa menerima penolakan dengan bijak. Ada yang langsung menampilkan sikap sinis dan tidak bersahabat. Ekspresinya langsung berubah tidak ramah selama berlangsungnya diskusi tersebut.

4. Menanggapi dengan emosi meledak-ledak 

ilustrasi diskusi kantor (pexels.com/Yan Krukau)

Saat berdiskusi, alangkah baiknya turut mengendalikan emosi. Jangan menurutinya secara asal. Apalagi melakukan tindakan yang justru merugikan diri sendiri. Ada konsekuensi yang harus ditanggung dari tindakan tersebut.

Menanggapi dengan emosi tak terkontrol sering terjadi dalam diskusi. Kamu langsung marah ketika pendapatmu kalah dengan yang lain. Bahkan kemarahan itu ditunjukkan dengan ekspresi yang terlihat jelas. Tanpa disadari, kemarahan telah menjatuhkan wibawa sendiri.

Baca Juga: 5 Tipe Orang yang Kehadirannya Menguras Energi, Pernah Bertemu?

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya