TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pesan Edukatif Mengenai Bunga Jeumpa, Simbol dan Kebanggaan Aceh  

Lagunya pernah dinyanyikan di ASIAN GAMES 2018 #IDNTimesLife

potret bunga cempaka warna putih (pixabay.com/vaishali Mahiras)

Perayaan Olimpiade 2020 di Tokyo mengingatkan kita pada ajang Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 2018 silam. Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah di pesta olahraga bergengsi di Asia.

Tidak hanya para atlet yang berlomba untuk mengharumkan nama negara di dalam ajang tersebut, tetapi para seniman juga diberikan kesempatan untuk menunjukkan indahnya kebudayaan Indonesia.

Salah satu kesenian yang paling banyak menarik perhatian penonton dari berbagai belahan dunia adalah tarian berjudul 'Ratoh Jaroe' yang diiringi lagu 'Bungong Jeumpa' yang berasal dari Aceh. Bukan bunga biasa, bunga ini memiliki makna tersendiri, khususnya bagi budaya dan tradisi masyakarat Aceh.

Yuk, kita pelajari bersama apa saja makna di balik penggunaan bunga jeumpa ini.

1. Bunga jeumpa adalah bunga yang beraroma wangi dan cantik

potret kuncup bunga cempaka yang akan mekar (pixabay.com/Bishnu Sarangi)

Bungong jeumpa di dalam bahasa Indonesia artinya bunga cempaka. Bunga ini beraroma wangi yang banyak ditemukan di Aceh dan warnanya juga bermacam-macam, antara lain seperti putih dan oranye. Daerah di luar Aceh menyebutnya dengan bunga kantil. Menurut berbagai sumber, populasi bunga cempaka di Aceh saat ini tidak sebanyak dulu.

Baca Juga: 5 Kuliner Lokal Berbahan Ikan Ini Hasil Akulturasi Budaya China 

2. Dijadikan nama tarian tradisional

Bunga jeumpa dijadikan nama tarian tradisional Aceh. Menariknya lagi, tarian ini digunakan sebagai materi pembelajaran untuk pendidikan sekolah dasar.

Di dalam tari 'Bungong Jeumpa' terdapat 10 gerakan. Kemudian tarian ini memiliki dua posisi yaitu posisi berdiri dan posisi duduk. Secara keseluruhan, tari 'Bungong Jeumpa' menggambarkan semangat dan keindahan Aceh.

3. Simbol keindahan di upacara tradisional

ilustrasi penata rambut sedang menyematkan bunga di pengantin wanita adat Aceh (instagram.com/syahril_alghazali)

Dikarenakan warnanya yang cantik serta aromanya yang harum, bunga jeumpa digunakan di dalam upacara tradisional dan untuk ziarah makam di Aceh.

Di dalam upacara pernikahan, kuncup bunga jeumpa dijadikan hiasan rambut pengantin wanita. Tidak hanya itu saja, bunga jeumpa juga digunakan di dalam upacara manoe pucuk, yaitu acara memandikan atau siraman pengantin wanita satu hari sebelum hari pernikahan. Dikarenakan bunga jeumpa sekarang sulit ditemukan, hiasan rambut pengantin ini sering diganti dengan kuncup bunga melati.

Untuk ziarah makam, bunga jeumpa dan bunga lainnya, seperti melati dan mawar, dicampurkan ke dalam air kemudian disiramkan ke makam sebanyak tiga kali. 

4. Mengandung filosofi yang memotivasi generasi muda untuk membuat Aceh menjadi kebanggaan bangsa

Ilustrasi Merdeka (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik di Universitas Syiah Kuala tahun 2018, bunga jeumpa mengandung pesan untuk generasi penerus agar dapat mengharumkan nama Aceh, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Filosofi yang penuh makna disertai dengan bentuknya yang indah ini menyebabkan motif bunga jeumpa ditemukan di berbagai produk asli daerah seperti kain songket dan kupiah riman atau peci riman yang merupakan kerajinan khas Aceh.

Baca Juga: 5 Budaya Bali yang Diangkat dalam Film 'A Perfect Fit', Keren Abis!

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya