TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Keuntungan Menerapkan Prinsip Stoikisme, Hidup Lebih Bermakna!

Kamu juga dapat berpikir secara realistis

Ilustrasi menjalankan hidup dengan bahagia (unsplash.com/KAL VISUALS)

Dilansir Psychology Today, Donald J. Robertson, seorang cognitive-behavioral therapist, menyebutkan bahwa stoikisme merupakan aliran filsafat yang menjadi inspirasi untuk praktik atau terapi CBT (cognitive-behavioral therapy). Artinya, stoikisme bisa dikatakan aliran filsafat yang mengajarkan manusia untuk hidup lebih tenang serta bahagia.

Prinsip hidup stoikisme pun membantu manusia agar mampu hidup tanpa rasa cemas yang berlebihan. Nah, berikut ini beberapa keuntungan lainnya yang akan didapatkan ketika menerapkan prinsip stoikisme dalam kehidupan.

1. Gak merasa cemas berlebihan atas pemikiran orang lain terhadap kita

Ilustrasi merasa cemas (unsplash.com/Joice Kelly)

Dilansir Psychology Today, Robert Taibbi, seorang terapis di bidang couple, family, dan clinical supervision, menyebutkan bahwa dalam prinsip hidup stoikisme ini kamu hanya akan mengendalikan sesuatu yang memang bisa dikendalikan. Sementara, untuk sesuatu yang berada di luar kendali, gak akan dipikirkan terlalu mendalam.

Dengan prinsip seperti itu, maka kamu cenderung gak merasa cemas terkait apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Hal tersebut dikarenakan apa yang orang lain pikirkan berada di luar kendali kita.

Dengan prinsip hidup stoikisme, kamu hanya akan fokus terhadap dirimu sendiri, karena hanya itulah yang bisa dikendalikan. Hidup pun akan lebih tenang tanpa harus mendengarkan 'apa kata orang'.

2. Dapat berpikir secara realistis

Ilustrasi menjalankan hidup dengan bahagia (unsplash.com/Fernando Brasil)

Semesta gak pernah absen untuk memberikan kejutan kepada manusia, sehingga kita perlu mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu apa yang direncanakan jauh dari kenyataannya. Dengan menerapkan stoikisme, kita akan menaruh ekspektasi yang rendah terhadap kehidupan ini, sehingga akan semakin mampu berpikir realistis.

Tentunya, hal itu cukup menguntungkan, karena hidup akan terasa lebih bahagia. Hal ini merujuk pandangan dari Ryan Holiday, seorang penulis buku best seller berjudul Ego is the Enemy dalam laman Thought Catalog, , menyebutkan bahwa prinsip hidup stoikisme mengajarkan kita untuk bersiap menerima segala kejutan dalam hidup, baik yang membahagiakan atau mengecewakan.

Baca Juga: 6 Aliran Filsafat Astika India yang Wajib Kamu Tahu!

3. Mudah untuk mensyukuri hidup

Ilustrasi bersyukur (unsplash.com/Ben White)

Dalam prinsip stoikisme, kita diajarkan untuk memahami dan menerapkan arti keikhlasan. Dilansir Lifehack, Scott Christ, seorang entrepreneur dan CEO food company, mengatakan bahwa prinsip stoikisme mengajarkan manusia untuk bersyukur atas hal-hal yang dimiliki.

Selain itu, jangan pula terlalu mengkhawatirkan sesuatu yang gak bisa dimiliki. Sebab, prinsip hidup seperti itu mampu membuat manusia lebih bersyukur untuk menerima apa pun yang dimiliki saat ini.

Dengan bersyukur, hidup tentunya akan lebih damai dan bahagia. Kita pun akan merasa hidup serba berkecukupan, sehingga lebih mudah untuk memaknai kehidupan dan apa yang telah kita miliki

4. Stoikisme menjadi obat untuk rasa stres dan depresi

Ilustrasi merasa stres dan depresi (unsplash.com/Anthony Tran)

Prinsip stoikisme ternyata juga berdampak pula terhadap kondisi mental, karena stoikisme dinilai mampu menjadi penawar untuk rasa stres dan depresi. Donald J. Robertson menyampaikan bila beberapa psikolog menyebut stoikisme sebagai the holy grail of mental health, itulah mengapa prinsip stoikisme pun diterapkan dalam terapi CBT di psikologi.

Dalam prinsip stoikisme, kita diajarkan untuk selalu ikhlas, tenang, dan mengendalikan hal-hal yang memang bisa dikendalikan. Donald menambahkan hal tersebut ternyata mampu membangun ketahanan emosional dalam diri seseorang. Gak heran jika pada akhirnya penganut stoikisme cenderung gak mudah stres dan depresi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Psikologi Kehidupan Bahasa Inggris, Menarik Dibaca!

Verified Writer

Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya