Menyalami atau Mencium Hajar Aswad, Bagaimana Adabnya?
Ternyata ada etikanya juga, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika umat Muslim sedang menjalankan ibadah ke tanah suci, biasanya ada satu kegiatan yang sering dilakukan, yaitu mencium Hajar Aswad. Dalam Jami' al-Tirmidzi, al Hajj (858), Ibnu Abbas RA menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW gak melambaikan (menyalami) apa pun, kecuali kepada Hajar Aswad dan Rukun Yamani.
Lalu, diriwayatkan juga dari Umar RA, bahwa Ia datang ke Hajar Aswad dan menciumnya. Umar pun berkata bahwa Hajar Aswad bukan batu yang membahayakan, tetapi bukan juga batu yang memberi manfaat. Jadi, Umar mencium Hajar Aswad semata-mata memang untuk mengikuti sunah Nabi Muhammad.
Umar menyebutkan hal itu agar gak ada yang menganggap bahwa kita perlu menyembah berhala. Ini dia beberapa adab dan etika ketika kita akan menyalami atau mencium Hajar Aswad.
1. Dilarang menyakiti dan saling mendorong
Adab yang pertama adalah jangan sampai saling menyakiti atau mendorong antar jamaah. Biasanya, banyak juga yang saling mendorong ketika sedang menyalami Hajar Aswad. Menurut Dr. Muhammad Ilyas dalam buku Sejarah Mekah, mencium Hajar Aswad itu hukumnya sunnah.
Sedangkan saling menghormati dan gak menyakiti orang lain adalah kewajiban. Sebagai umat Muslim, kita gak boleh mengerjakan sunah dengan meninggalkan kewajiban. Itulah kenapa, jika kondisinya gak memungkinkan, kita cukup bertakbir serta melambaikan tangan ke arahnya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas:
"Janganlah kalian berdesak-desakan di Hajar Aswad, jangan menyakiti atau disakiti."
Baca Juga: Makkah dalam Al-Qur'an, Ternyata Ada Banyak Namanya!