TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sanustra Launching Ruang Tenang, Solusi Mindfulness Generasi Muda

Bisa redam overwhelmed masyarakat urban

Peluncuran Ruang Tenang dari Sadar Nusantara pada Senin (18/3/2024) di Nasi Peda Pelangi, SCBD (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Jakarta, IDN Times - Masyarakat urban sering kali merasa overwhelmed, apalagi jika kita merupakan pekerja yang beraktivitas di pusat kota. Bukan hanya harus merasakan beban pekerjaan, kita juga harus menghadapi kepadatan kota. Hal itu tentunya membuat kita semakin overwhelmed.

Merespons hal tersebut, komunitas Sanustra atau Sadar Nusantara menghadirkan Ruang Tenang pada Senin (18/3/2024) di Nasi Peda Pelangi, SCBD, Jakarta Selatan. Ruang Tenang sendiri merupakan ruang aktivasi DNA. Lalu, ada apa aja ya di Ruang Tenang?

1. Merupakan ruang aktivasi memori DNA

Peluncuran Ruang Tenang dari Sadar Nusantara pada Senin (18/3/2024) di Nasi Peda Pelangi, SCBD (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Yusuf Dharmawan, Founder Ruang Tenang Sanustra dan Sadar Movement, menjelaskan secara singkat bahwa Ruang Tenang merupakan ruang aktivasi memori DNA. Menurutnya, kita sebagai manusia sangat memerlukan aktivitas untuk mengaktifkan memori DNA.

"Di beberapa waktu, mungkin kita berpikir bahwa semua masalah telah selesai. Namun, bisa jadi memori DNA kita merasa itu belum selesai. Itu kenapa, banyak orang yang merasa masih banyak emosi yang mereka bawa," jelasnya.

Yusuf melanjutkan, jika kita menenangkan diri, maka emosi dan beban itu perlahan bisa kita identifikasi. Itulah kenapa, Yusuf juga menekankan pentingnya bersikap tenang untuk memproses emosi. Itu yang menjadi salah satu alasan ia menciptakan Ruang Tenang.

2. Tenang menjadi 'gerbang pembuka' untuk sampai ke emosi lainnya

Peluncuran Ruang Tenang dari Sadar Nusantara pada Senin (18/3/2024) di Nasi Peda Pelangi, SCBD (dok. Sanustra)

Menurut Yusuf, sikap tenang jadi semacam gerbang masuk untuk sampai ke emosi lain. Ketika menerima emosi negatif, mungkin kita akan langsung meluapkan emosi itu. Padahal, sebaiknya kita memproses emosi itu terlebih dahulu. Ada pun tahapan sebelum memproses emosi adalah memastikan diri untuk bersikap tenang.

"Diharapkan, semua yang datang ke sini itu bisa tenang, itu aja dulu. Tenang adalah jalan masuk menuju kesadaran. Kita gak mungkin menemukan kesadaran kalau gak tenang. Tenang itu semacam checkpoint," tutur Yusuf.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah untuk Memulai Meditasi Mindfulness, Coba Sekarang!

3. Ada aktivasi yang bisa membuat kita lebih tenang

Peluncuran Ruang Tenang dari Sadar Nusantara pada Senin (18/3/2024) di Nasi Peda Pelangi, SCBD (dok. Sanustra)

Peluncuran Ruang Tenang berlokasi di Nasi Peda Pelangi, SCBD. Ruang Tenang ini dibuka untuk publik. Keseluruhan konsep dari Ruang Tenang memang memastikan para pengunjung untuk merasakan ketenangan. Uniknya, Yusuf menggunakan tema alam atau nature untuk konsepnya.

"Di tempat ini, aktivasinya berupa 'Wahana Memeluk Pohon'. Ada jurnal pendidikan yang bilang kalau memeluk pohon itu bisa reduce stres cukup banyak. Saya nanti sediakan kotak yang ada pohonnya, lalu pengunjung bisa memeluk pohon sambil mendengarkan musik-musik dan afirmasi menenangkan," kata Yusuf.

Yusuf menambahkan, kegiatan sesimpel memeluk pohon selama 10 menit pun ternyata bisa menenangkan. Di situ, kita akan berdiam diri bersama diri sendiri, berbincang dengan diri sendiri, dan menemukan afirmasi. Hal sesederhana itu bisa membantu kita tenang dan mengaktivasi memori DNA. Namun, dengan kepadatan sehari-hari, terkadang kita lupa untuk sekadar 'tenang' dan 'berdiam diri'.

4. Memilih lokasi SCBD karena merupakan tempat yang strategis

Peluncuran Ruang Tenang dari Sadar Nusantara pada Senin (18/3/2024) di Nasi Peda Pelangi, SCBD (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Sebelumnya, Ruang Tenang sudah hadir di Galaxy Mall Kedubes Bekasi pada November 2022. Di tahun 2024 ini, Yusuf mencoba memperluas jangkauan dengan menghadirkan Ruang Tenang di beberapa titik.

Lokasi pertama yang dipilih adalah Nasi Peda Pelangi, SCBD. Menurutnya, SCBD menjadi pusat di mana para pekerja korporat kerap merasa burn out dan overwhelmed.

"Aku mikir di SCBD ini tempat di mana orang-orang sering gak punya banyak waktu, sering merasa stres. Jadi memang aku sengaja membuatnya di center. Di sini akan berlangsung selama 3 bulan. Kalau ramai, mungkin akan diperpanjang," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya