Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Selama ini mayoritas masyarakat kita masih meremehkan urusan kesehatan mental. Bahkan seringkali publik memberikan stigma negatif terhadap ODMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan) atau ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa).
Stigma negatif tersebut juga sering dipublikasi melalui komentar-komentar di sosial media, akibatnya penderita ODMK terutama, tidak mau berkonsultasi dengan ahli kejiwaan karena takut dicap buruk.
1. Yang harus menyayangi dirimu adalah kamu sendiri, bukan orang lain
Terlebih dahulu kamu harus menguatkan hati, dan percaya bahwa stigma negatif datang dari orang yang tidak memahami kesehatan psikologis. Jika kamu masih ragu pergi ke psikolog atau psikiater, kamu harus tanamkan pada dirimu sendiri bahwa ini adalah cara agar kamu mampu bertahan hidup.
Terkadang memang orang terdekat bisa memiliki stigma buruk pada ODMK. Tapi, biarkan saja orang lain berkata apa, toh yang paling mengerti dirimu ya kamu sendiri, bukan mereka.
2. Ketika banyak orang di luar sana menganggap remeh, ada lebih banyak lagi yang akan merangkulmu
Unsplash/priscilladupreez Dukungan tidak harus diberikan dari orang yang secara harfiah jaraknya dekat denganmu. Agar kamu semakin berani untuk menemui psikolog atau psikiater, kamu bisa browsing terlebih dahulu tentang komunitas atau forum yang memberikan support terhadap kesehatan mental.
Kamu bisa bergabung, setidaknya mem-follow komunitas-komunitas tersebut. Kabar baiknya adalah, banyak sekali komunitas kesehatan mental saat ini yang sering mengadakan kegiatan. Jadi, kamu bisa berkumpul bersama mereka dan saling mendapatkan kekuatan.
Baca Juga: 10 Fakta Psikologi yang Bisa Membantumu Memahami Diri Sendiri
3. Kamu pasti bisa menemukan dokter yang mengerti kondisimu, tetaplah bersemangat ya!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sebelum kamu menemui psikolog atau psikiater, kamu harus berkonsultasi pada dokter umum terlebih dulu. Dokter umum tersebut akan memberikan diagnosis kasar dan rujukan ke psikolog atau psikiater.
Saat kamu menemui dokter umum, sejujurnya kamu memang harus gigih menemukan dokter yang memiliki wawasan kesehatan mental yang baik. Harus diakui tidak semua dokter akan menerima secara terbuka keluhan psikologismu.
4. Jika kondisi mentalmu sudah memperlihatkan gejala fisik, ini benar-benar saatnya kamu mencari pengobatan
Tidak hanya harus peka terhadap perasaanmu saja, kamu juga harus peka apakah ada perubahan dalam kondisi fisikmu. Misalkan, kamu jadi sering merasa lelah walau tidak banyak aktivitas, atau kamu sering pusing berhari-hari, lebih sering sakit perut, dan sebagainya.
Beberapa masalah kejiwaan yang lebih rumit seperti gangguan bipolar juga memiliki gejala fisik ketika fase tertentu. Misalnya saat mengalami fase manik atau hipomanik, penderita gangguan bipolar juga bisa mengalami gejala fisik yang tidak biasa, seperti jantung yang berdegup lebih keras dan cepat, sulit diam, gigi yang dikatupkan lebih keras, dan sebagainya.
Baca Juga: 7 Hal Ini Bisa Bantu Menjaga Kesehatan Mentalmu