TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pesan dari Buku 'Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah', Dalam Banget!

Jangan biarkan dunia-dunia itu mengaburkan dirimu

Buku Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah (dok.pribadi/Nur Aulia Safira)

Karya Munita Yeni dengan judul Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah terbit di tahun 2018. Hadir sebagai buku self-improvement yang akan membuatmu keluar dari dunia-dunia yang diciptakan olehmu sendiri. Dunia yang mendistraksimu dari dunia ini. Dunia yang bisa mengaburkan potensi dirimu, selalu membuatmu merasa insecure dan berakhir membenci dirimu. Bersama buku ini, penulis memiliki harapan agar pembacanya bisa merasa nyaman dan menikmati karyanya.

Ada banyak nasihat-nasihat yang ada dalam buku tersebut. Untaian kata yang akan membuatmu merefleksikan diri kembali, membuatmu berpikir bahwa itu ada benarnya juga. Yuk, simak beberapa potongan nasihat yang bisa kamu ambil dari buku tersebut.

1. Jangan hidup di planet lain

Seorang perempun yang duduk di atas ayunan (pexels.com/Pixabay)

Hidup di planet lain adalah bentuk dunia yang kamu ciptakan sebagai tempatmu melarikan diri. Hidup di masa lalu akan membuatmu berjalan di antara penyesalan, dan hidup di masa depan akan membuatmu berjalan bersama rasa khawatir. Penulis menyebutnya sebagai ‘Dunia Mars’.

Seseorang yang menyadari bahwa ia hidup di saat ini adalah hobi yang diminatinya. Hobi akan membawamu kembali dari dunia yang kamu khayalkan itu. Penulis mengibaratkan hobi seperti medan gravitasi bumi, ketika kamu kehilangan sensitivitasnya, maka gravitasi bumimu akan semakin lemah. Dunia mars itu tercipta atas rasa kecewa dan kebosanan yang harus kamu jalani saat ini.

2. Jangan terjebak di dunia ‘seandainya’

Seorang perempuan yang duduk sendirian (unsplash.com/Laura Chouette)

Penulis buku menjelasakan bahwa ‘Seandainya’ tidaklah benar-benar ada, dan khayalan bukan tempat yang tepat untukmu beristirahat. Jangan membiarkan kata seandainya membuatmu berhenti di satu titik dan melewati beberapa adegan yang nantinya membuatmu tidak seimbang. Kata seandainya akan membuatmu terbuai.

Dunia mars seandainya yang kamu ciptakan membuatmu bisa membohongi dirimu sendiri. Kamu akan terjebak dengan dunia ‘seandainya’ yang membuatmu nyaman dan tidak menyadari hidup di tanah yang kamu pijaki saat ini. Dunia itu akan membuatmu ketinggalan kereta. Jangan terbuai dengan dunia mars seandainya hingga membuatmu merasa baik-baik saja karena kamu memiliki kehidupan lain.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Buku Tebal atau Buku Tipis, Bukan Buat Book Shaming!

3. Merasa selalu kurang karena dunia ‘aku ideal’

Tangan perempuan yang kesepian (unsplash.com/Nate Neelson)

Penulis menyebut ‘aku ideal’ seperti bagaimana ‘diriku yang aku inginkan’. Terkadang mars aku ideal membuatmu merasa harus memenuhi standar berdasarkan masyarakat pada umumnya, dan merasa kurang karena tidak bisa memenuhinya. Mars ‘aku ideal’ akan hadir saat kamu merasa tidak puas dengan apa yang ada pada dirimu, entah itu penampilan ataupun keterampilan yang ingin kamu miliki.

Mars ‘aku ideal’ akan membuatmu merasa minder dan rendah diri yang dalam. Kamu akan merasa kecewa pada dirimu saat ini dan mulai membandingkan dirimu dengan orang lain. Mars ini membuatmu hanya melihat kekuranganmu dan terus mempertanyakannya. Jangan membuat mars ‘aku ideal’ menginvasi dirimu yang sebenarnya, tidak bisa mengenal dirimu dan bahkan tidak bisa menyadari value dirimu.

Jangan terjebak dalam mars ‘aku ideal’ ini hanya karena bisa mengobati rasa kecewamu. Keluarlah dari dunia itu, kenali dirimu, potensimu dan ketahui bahwa kamu berharga.

4. Menyalahkan orang lain bukan solusi

Dua orang yang berargumen (pexels.com/Timur Weber)

Mencari kesalahan orang lain hanya untuk membela diri adalah hal yang harus kamu hindari. Bagusnya jika kamu berhenti mencari kesalahan orang lain, belajarlah bertanggung jawab akan itu. Ini juga bukan tentang bagaimana hukuman yang kamu dapatkan dari kesalahan itu, tapi tentang sikap yang kamu miliki.

Sikap yang membuatmu memberikan ruang pada dirimu untuk menerima kekurangan yang baru terjadi. Menyalahkan orang lain bukanlah pemacahan masalah. Jangan melimpahkan setiap kesialan dan ketidakberuntunganmu kepada orang lain. Sebaiknya belajar mengambil sikap dan lakukan evaluasi diri.

Baca Juga: 5 Manfaat Aplikasi Goodreads, Gak Sekadar Review Buku Aja

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya