TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wajib Tahu, Ini 9 Etika Bertamu yang Baik Menurut Islam

Jangan mengitip rumah saat menunggu izin dari tuan rumah

Unsplash.com/LinkedIn Sales Navigator

Manusia adalah makhluk sosial, yang membutuhkan bantuan orang lain untuk menjalani kehidupan di dunia. Untuk itu, diperlukan hubungan yang baik antarsesama manusia dengan jalan silaturahmi.

Silaturahmi adalah salah satu bentuk hubungan antara manusia atau disebut juga dengan istilah "hablum minannas". Bentuk kegiatan silaturahmi yang sering dilakukan ada bertamu dari rumah-ke rumah untuk menyambung tali persaudaraan antar seiman dan sekeyakinan.

Sebagai ummat yang beragama sudah sepatutnya menjaga kesopanan atau etika dalam bertamu, agar pada saat bertamu tidak memalukan diri sendiri dan meminbulkan rasa yang kurang nyaman bagi orang yang menerima tamu.

Berikut 9 etika yang sebaiknya diperhatiakn dalam bertamu yang baik menurut Islam. Yuk, simak ulasannya.

1. Pakailah pakaian yang sopan dan rapi saat bertamu

unsplash.com/Gregory Hayes

Memakai pakaian yang sopan dan rapi selain enak untuk dilihat juga merupakan salah satu cara menghargai diri sendiri. Selain itu, mengenakan pakaian yang sopan dan rapih juga merupakan salah satu cara menghormati pemilik rumah. Karena pada dasarnya menghormati pemilik rumah adalah kewajiban sebagai seorang tamu. Dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan baik yang harus dipertahankan.

Bayangkan saja, jika bertamu dengan menggunakan pakaian yang kurang rapih dan sopan, tentu saja sebagai tuan rumah akan merasa kurang nyaman dalam menerima tamu. Untuk itu kenakanlah pakaian yang sopan dan rapi saat bertamu.

Baca Juga: 5 Hal Ini Menjadi Penyebab Terhalangnya Jodoh Menurut Islam

2. Pada saat bertamu hendaknya mengetuk pintu atau menekan bel rumah sebanyak 3 kali

Unsplash.com/Philipp Berndt

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya :

"Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mengetuk pintu merupakan bentuk meminta izin kepada tuan rumah. Mengetuk pintu juga harus dengan sopan jangan asal-asalan dalam mengetuk pintu yang berakibat mengganggu pemilik rumah. Untuk itu, Nabi mengajarkan mengetuk rumah sebanyak 3 kali ketukan yang berjeda. Di dalam Al-Qur'an surat An Nuur ayat 28 juga dijelaskan mengenai izin bertamu dengan mengetuk pintu.

"Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.An-Nur:28)

3. Tamu hendaknya minta izin dan mengucapakan salam sebelum memasuki rumah

Unsplash.com/Brian Jones

Setelah mengetuk dan mendapatkan izin dari pemilik rumah, seorang tamu juga hendaknya meminta izin untuk masuk rumah dan terlebih dahulu mengucapkan salam agar lebih sopan. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 27 yang artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (Q.S. AN-Nur:27)

4. Saat bertamu dilarang mengintip ke dalam rumah saat menunggu izin dari pemilik rumah

Unsplash.com/Chris Nguyen

Selain tidak sopan mengintip ke dalam rumah, mengintip juga menimbulkan kesan yang kurang baik seolah-oleh seperti orang yang akan mencuri. Larangan mengintip ke dalam rumah saat bertamu juga telah di sampaikan Rasulullah SAW. Sebagaimana Beliau bersabda yang artinya;

"Dari Sahal bin Saad ia berkata: ada seorang lelaki mengintip dari sebuah lubang pintu rumah Rasulullah SAW dan pada waktu itu beliausedang menyisir rambutnya. Maka Rasulullah SAW bersabda : “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk meminta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.” (HR.Bukhari)

Untuk itu sebagai tamu harus bersama ketika belum mendapatkan izin dari pemilik rumah dengan cara tetep menjaga etika sopan santun sebagai seorang tamu.

5. Seorang tamu hendaknya memperkenalkan dirinya kepada pemilik rumah

Unsplash.com/Giulia Bertelli

Etika bertamu selanjutnya adalah memperkenalkan diri kepada pemilik rumah, tujuannya tentu saja agar pemilik rumah mengenali tamunya. Ditakutkan pemilik rumah lupa atau belum mengenali sama sekali tamunya. Dengan lebih kenal namanya tentu saja pemilik rumah maupun tamu akan lebih nyaman dalam bersilaturahmi.

Bahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan  Bukhari dijelaskan apabila seorang tamu ditanya "siapa kamu?" Harus di jawab dengan jelas, agar si.pemilik rumah paham sehingga tidak timbul rasa curiga.

“Dari Jabir ra ia berkata: aku pernah datang kepada Rasulullah SAW, lalu aku mengetuk pintu rumah beliau. Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau bersabda: “Saya, saya…!” seakan-akan beliau marah.” (HR.Bukhari).

6. Sebagai seorang tamu hendaknya duduk dengan sopan

Unsplash.com/Kelly Sikkema

Etika yang berikutnya adalah berkaitan dengan duduknya seorang tamu. Tamu hendaknya duduk dengan sopan, jangan menebar pandangan ke mana-mana karena akan membuat tuan rumah menjadi tidak nyaman dan curiga.

Walaupun terlihat sederhana kebiasaan duduk yang baik dan sopan juga harus dibiasakan sejak kecil serta dilatih saat di rumah sendiri agar menjadi kebiasaan saat kita tidak berada di rumah sendiri.

7. Seorang tamu hendaknya menerima jamuan yang disediakan tuan rumah dengan baik

Unsplash.com/Brooke Lark

Jika tuan rumah telah menyiapkan jamuan yang dipersiapakan untuk tamunya, maka terimalah dengan senang hati. Jangan memperlihatkan wajah tidak suka terhadap jamuannya apalagi mengatakan dengan tegas bahwa tidak menyukai hidang yang diberikan. Segera nikmati jamuan begitu tuan rumah mempersilakan, jangan menunggu dipersilakan hingga berkali-kali.

Pada saat menikmati hidangan yang diberikan juga harus sopan dan memperhatikan adab dalam makan dan minum. Di antaranya dengan membaca basmallah dan menggunakan tangan kanan saat memakan jamuan dari tuan rumah. Selain itu, makanlah secukupnya dan dilakukan secara pelan-pelan.

8. Jangan berlama-lama dalam bertamu

Unsplash.com/Sonja Langford

Etika yang berikutnya adalah berkaitan dengan waktu bertamu. Bertamu sebaiknya jangan terlalu lama, dikhwatirkan tuan rumah akan bosan ataupun adanya kesibukan lain. Namun, karena adanya tamu si pemilik rumah merasa kurang enak apabila ia meninggalkan tamunya apalagi mengusirnya. Untuk itu, tamu juga harus bisa paham dan mengerti batasan waktu bertamu.

Baca Juga: Catat, Ini 5 Etika dalam Bertetangga yang Baik Menurut Islam

Verified Writer

Nur Kholid

Mari berproses

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya