Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Martin Seligman merupakan seorang ilmuwan yang terkenal dengan konsep-konsepnya pada bidang psikologi positif. Dalam teorinya, ia menciptakan sebuah akronim yang dikenal dengan sebutan PERMA. PERMA merupakan singkatan dari lima aspek yang menjadi kunci kebahagiaan menurut Seligman. Yuk, kupas tuntas kelima aspek tersebut di bawah ini!
1. Positive emotion
ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Helena Lopes) Positive emotion atau emosi positif dalam hal ini bukan sekadar rasa senang dan bahagia. Namun, emosi positif juga termasuk rasa puas, syukur, semangat, cinta, compassion, dan sebagainya. Ketika seseorang mampu mengeksplor dan mempertahankan emosi positif dalam kesehariannya, ia akan memiliki pertahanan diri yang lebih kuat serta mampu mencapai kesejahteraan diri yang lebih tinggi.
Namun, Seligman menegaskan bahwa mencapai kesejahteraan hidup bukan hanya dilihat dari emosi positifnya. Seseorang perlu mencapai poin lainnya dalam PERMA agar bisa merasakan kebahagiaan yang sejati. Lebih lanjut, Seligman juga menjelaskan bahwa poin engagement, relationship, meaning in life, serta accomplishment bisa diraih walau sedang berada dalam kondisi mood yang kurang baik.
2. Engagement
ilustrasi fokus dalam belajar (pexels.com/George Dolgikh) Pernah gak sih kamu belajar atau bekerja sampai kamu gak sadar kalau sudah menghabiskan waktu begitu lama? Nah, hal ini disebut engagement. Menurut Seligman, seseorang harus bisa engaged atau terlibat secara penuh dalam suatu kegiatan untuk bisa mencapai keadaan well-being.
Terlibat secara penuh yang dimaksud ialah saat kamu bisa menikmati kegiatan yang kamu lakukan dengan sepenuh hati. Kamu secara sukarela mengeluarkan effort besar untuk menyelesaikan kegiatan tertentu dan menemukan balasan yang sesuai pula. Entah itu balasan dalam bentuk perasaan lega, bahagia, puas dan sebagainya.
3. Relationship
ilustrasi berinteraksi dengan lingkungan sosial (pexels.com/Diva Plavalaguna) Berikutnya, huruf R dalam singkatan PERMA merupakan relationship atau hubungan dengan orang lain. Terkadang, kita memang bisa merasa penuh dan bahagia hanya dengan diri sendiri. Namun, Seligman menjelaskan bahwa perasaan positif itu tidak akan berlangsung terus menerus tanpa aspek sosial sebagaimana manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dalam hirarki kebutuhan, Abraham Maslow menjelaskan bahwa manusia membutuhkan teman, pasangan, keluarga, kolega kerja dan sebagainya untuk saling mendukung satu sama lain. Manusia juga memiliki kebutuhan untuk didengarkan, dilihat, diakui serta dicintai. Untuk itulah, ia membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Dalam teori PERMA, menciptakan hubungan yang sehat dan positif antar sesama merupakan salah satu kunci mencapai kesejahteraan hidup. Dengan menjalin hubungan sesama, kita akan terhindar dari perasaan sunyi, sepi, dan terisolasi yang akan memengaruhi kondisi fisik. Jadi, biar hidup terasa lebih berwarna harus bisa menjaga relasi sehat, ya!
4. Meaning
ilustrasi wanita merenung (pexels.com/Luis Fernandes) Menemukan makna dalam hidup juga menjadi kunci utama untuk mencapai kesejahteraan. Pemaknaan hidup ini bisa diperoleh dari berbagai pengalaman yang telah dilalui, entah itu pengalaman negatif maupun positif. Bahkan, ia juga bisa didapatkan dari segi agama atau perjalanan spiritualitas.
Dengan menemukan makna hidup sejati, seseorang akan mampu berfokus pada hal-hal yang ingin dicapainya walau penuh rintangan dan tantangan. Bahkan, makna hidup akan membuat seseorang memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi. Dengan begitu, ia akan lebih sejahtera dan terhindar dari masalah kesehatan.
