TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selalu Dilanda Kesepian, Ini 7 Bahaya Mengisolasi Diri Terlalu Lama

Yuk, sering-sering bersosialisasi dengan sekitar!

Unsplash/Issam Hammoudi

Bagi sebagian orang, berinteraksi dengan sesama dinilai sebagai sesuatu yang menyenangkan. Sayang sekali, sebagiannya lagi belum tentu berpikir demikian. Malah ada yang berpikir baik-baik saja jika hidup sendiri tanpa coba berbaur dengan orang sekitar. Tapi, apa iya kamu bisa bertahan jika terus mengisolasi diri? 

Semakin lama, kamu akan makin merasa kesepian. Bukan hanya sebatas hampa, namun diikuti juga dengan bahaya lain. Seperti dilansir dari Bustle, 7 bahaya ini akan mengintaimu ketika mengisolasi diri terlalu lama. Untuk menghindari bahaya tersebut, rasanya kamu perlu mencoba untuk bersosialisasi lagi deh, guys.

1. Isolasi berkepanjangan beri dampak buruk karena sebabkan rendahnya rasa percaya diri

Unsplash/Ben White

Sering bergaul dengan teman-teman tentu dapat membuat kamu semakin pede. Namun beda cerita saat kamu menarik diri dari pergaulan. Entah kamu sering menolak ajakan kerabatmu untuk berkumpul atau hal lainnya yang termasuk isolasi diri, rasa percaya dirimu jadi taruhannya. Bukan meningkat, justru kepercayaan diri malah makin menurun lho, guys.

Baca Juga: Depresi? 6 Hal Ini Bisa Menjadi Terapis Bagi Dirimu Sendiri!

2. Tak main-main, kurangnya sosialisasi dapat membuatmu berujung pada depresi

Unsplash/ActionVance

Perasaan sepi yang hinggap terlalu lama bisa membawamu pada risiko depresi. Sebagai manusia, kamu selalu butuh untuk bergaul dengan yang lain. Sedangkan minim atau bahkan hilangnya sosialisasi dari keseharian bisa membuat jiwa tertekan.

Supaya tidak merasa sepi terus-terusan hingga berujung depresi, kamu mesti berusaha untuk melibatkan diri berinteraksi dengan orang lain, ya!

3. Terlalu lama menjauhkan diri juga akibatkan menurunnya rasa empati

Unsplash/Japheth Mast

Seorang peneliti Universitas Chicago, John Cacioppo menyatakan bahwa orang yang kesepian cenderung kurang empati dibanding orang yang kerap bersosialisasi. Ketika kamu merasa sepi, kemampuan naluriah untuk merasakan apa yang orang lain rasakan dapat berkurang. Tentu ini bukanlah hal yang bagus karena empati adalah sebuah perasaan yang mestinya dimiliki tiap manusia. 

4. Kemampuanmu mempelajari sesuatu akan perlahan-lahan menurun

Unsplash/Priscilla Du Preez

Tak sebatas berkurangnya empati, kamu akan perlahan merasa bahwa kemampuan otak cenderung menurun. Akibat mengisolasi diri sepanjang waktu, jangan heran kalau kamu jadi kurang bisa mempelajari sesuatu dengan baik atau cepat.

Hal semacam ini pastinya tidak kamu inginkan untuk terjadi dalam hidup. Maka dari itu, bersosialisasi dengan keluarga, kerabat, serta orang terdekat bisa menjauhkanmu dari kerugian tersebut. 

5. Suhu tubuhmu kerap kali turun diikuti dengan badan menggigil

Unsplash/Vladislav Muslakov

Saat dikelilingi orang banyak, kamu akan merasakan kehangatan serta kenyamanan. Sebaliknya, jika hidupmu diisi dengan kesepian dalam jangka waktu lama, bukan tubuh sehat yang didapat.

Dengan mengisolasi diri secara terus-menerus, kamu akan sesekali mengalami penurunan suhu tubuh. Diikuti dengan gejala panas dingin dan menggigil. Pada akhirnya, kamu sadar kalau kesepian bukan hanya buruk untuk mental, tetapi juga fisik.

6. Bukan sehat yang didapat, kesepian juga bisa akibatkan peradangan

Unsplash/Yuris Alhumaydy

Seperti yang kamu tahu guys, sepi dapat berakibat pada rendahnya kualitas hidup dan kebahagiaan. Itulah yang jadi pemicu depresi serta stres. Belum cukup sampai di situ, tubuhmu akan mengalami peradangan dari kesepian terlalu lama.

Akibatnya selain terkena masalah pencernaan, kamu bisa alami risiko sakit yang meningkat, serta ketidakmampuan organ tubuh untuk berfungsi dengan normal. 

Baca Juga: 6 Cara Sepele yang Jika Dibiasakan Bisa Mendongkrak Rasa Percaya Diri

Verified Writer

Nurfi Islami

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya