Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Siapa nih yang masih punya draft tulisan dan tak kunjung terselesaikan? Menulis itu memang kadang bisa mengalir begitu saja, tapi tak sedikit pula ada naskah yang berhenti di tengah-tengah. Banyak alasan dibuat pada diri sendiri untuk meyakinkan memang harus berhenti.
Padahal, ada pilihan terbaik untuk menemukan penyebab dan solusi mengatasinya. Tak ada salahnya bukan mengupayakan semua draft-mu rampung?
1. Sering berganti topik
ilustrasi seseorang sedang menulis di atas kertas putih (unsplash.com/Firmbee) Pernah gak sih kamu nulis satu topik terus kepikiran topik lainnya? Hal inilah yang membuat tulisanmu tak ada yang selesai. Kamu bisa simpan topik itu dan fokus ke topik sebelumnya. Kabar baiknya kamu punya beberapa judul yang bisa kamu kembangkan. Tapi ingat selesaikan tulisanmu sebelumnya.
Baca Juga: Mau Banyak Ide buat Menulis? Coba 5 Tips Ampuh Ini
2. Hilangnya konsistensi pada tema yang diangkat
ilustrasi seorang pria sedang duduk mengahadap komputer (unsplash.com/Jason Strull's) Untuk membuat tulisanmu konsisten, antara judul dan isi harus sesuai dengan tema yang diangkat. Supaya tidak terjadi kebingungan antara pembaca dan penulis, tentukan tema yang ingin kamu tuangkan dan pesan apa yang harus diketahui pembaca.
3. Kurangnya pembahasan untuk dituangkan dalam tulisan
ilustrasi seseorang sedang memegang buku (unsplash.com/Pedro da Silva) Berhenti di tengah-tengah sering terjadi karena topik tulisan tak cukup untuk dikembangkan lebih jauh. Maka penting sekali membuat poin-poin terlebih dahulu sebelum menjabarkannya. Sehingga kamu akan menimbang, topik ini bisa dibahas atau ternyata terbatas.
4. Mencari ide dan gagasan di lain hari
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi pensil dan buku (unsplash.com/Jan Kahánek) Jika tak menyelesaikan tulisanmu hari ini dan berharap besok mendapat inspirasi, bisa saja kamu lupa dan mungkin menyerah. Selesaikan naskahmu dan inspirasi yang datang besok hari bisa dijadikan revisi tulisanmu.
5. Kamu tahu tulisanmu belum memenuhi kaidah penulisan dan memilih menunda untuk memeriksanya
ilustrasi seorang pria memandang ke arah jendela (unsplash.com/Yasmina H) Ketika sudah menyelesaikan tulisan, bukan berarti itu sudah selesai. Kamu perlu memeriksa tanda baca, kesalahan ketik, dan lainnya. Jika belum yakin tulisanmu sudah memenuhi kaidah penulisan, maka segeralah untuk memeriksa dan merevisinya. Lebih cepat, lebih baik bukan?
6. Merasa tulisanmu terlalu biasa
ilustrasi seorang wanita menutupi wajahnya dengan buku (unsplash.com/Siora Photography) Setelah dibaca ulang, ternyata kamu menganggap tulisanmu terlalu biasa hingga akhirnya berhenti tak melanjutkan. Sebenarnya jika mencoba menyelesaikan tulisan tersebut, dengan merivisi judul atau sub-judul membuat kata-katanya lebih menarik dan isinya bisa diperbaiki dengan kalimat yang lebih baik. Tak menutup kemungkinan cara tersebut bisa mengubah pandanganmu.
Baca Juga: 5 Tips Menghilangkan Rasa Malas dalam Menulis, Wajib Terapkan!