TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Orang Mudah Marah karena Hal Sepele, Terpicu Trauma Masa Lalu

Jangan terus-terusan dijadikan dalih! 

ilustrasi marah (pexels.com/David Garrison)

Semua orang pasti pernah marah terhadap suatu kondisi atau malah pada pihak tertentu. Beberapa orang mungkin bisa tetap mengendalikan emosinya hingga rasa marah yang tercipta tetap di batas wajar dan gak meluapkan emosinya secara berlebihan. Namun, ada sebagian orang yang rasa marahnya gampang tersulut, bahkan oleh hal sepele sekalipun.

Biasanya ada alasan tertentu yang membuat seseorang jadi mudah marah akibat hal remeh seperti ini. Contohnya saja lima alasan berikut ini.

1. Ada trauma masa lalu yang terpicu kembali

ilustrasi merenung (pexels.com/MART PRODUCTION)

Trauma seringkali memberi dampak yang cukup besar pada mental seseorang. Jika gak segera "dihabisi" sampai ke akarnya, trauma akan terus membawa pengaruh negatif sampai kapan pun. Pasalnya, luka batin yang belum tuntas dan masih membekas berpotensi bangkit kembali saat terpicu oleh sesuatu.

Jika sudah begini, emosi yang selama ini susah payah dikendalikan malah mulai muncul ke permukaan, salah satunya berupa rasa marah. Bahkan amarah yang dirasakan bisa datang karena hal-hal remeh yang sebenarnya bisa diatasi.

Baca Juga: Berhenti Lakukan! 5 Hal Ini Dapat Membuatmu Mudah Terpancing Emosi

2. Sedang stres atau frustrasi akibat masalah yang dihadapi

ilustrasi stres (pexels.com/MART PRODUCTION)

Marah pada hal sepele ternyata juga bisa dipicu oleh level stres yang dirasakan seseorang. Beban pikiran yang memicu stres bisa berujung pada rasa frustrasi seolah masalah yang ada tampak sulit ketemu solusinya. Alhasil, saat ada masalah kecil lain yang sebenarnya remeh malah menimbulkan amarah besar.

Padahal, rasa marah ini biasanya bisa diredam saat berada dalam kondisi normal yang minim stres lewat cara berpikir yang jernih. Namun, beban pikiran yang dirasakan membuat orang jadi sulit berpikir logis dan lebih mudah terbawa emosi negatif.

3. Merasa cemas terhadap sesuatu

ilustrasi merenung (Unsplash.com/Anthony Tran)

Pada dasarnya rasa cemas dalam diri terbilang manusiawi hingga bisa dialami siapa saja dan dalam situasi apa pun. Sebagai wujud ketidaknyamanan yang dialami, rasa cemas seringkali mengusik ketenangan batin dan pikiran yang membuat orang kerap bertindak di luar kebiasaan.

Bukan hanya tindakan, emosi pun jadi ikut terpengaruh dan sering memunculkan rasa marah yang tak terkendali. Namanya juga sedang cemas, masalah sepele malah membuat pikiran jadi makin tegang, perasaan jadi sensitif terhadap sekitar, dan amarah pun mudah tersulut.

4. Terlalu lama menahan emosi

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Budgeron Bach)

Emosi yang sengaja ditahan dan dipendam terlalu lama berisiko muncul ke permukaan dalam wujud yang cenderung negatif. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh rasa lelah karena harus berpura-pura tetap baik-baik saja meski merasakan yang sebaliknya.

Akibatnya, "tampungan" emosi jadi makin penuh dan berpotensi jadi bom waktu yang bisa meledakkan emosi negatif kapan saja. Luapan emosi ini seringkali datang bersama rasa sedih yang terlampai dalam atau malah rasa marah yang sangat besar pada orang lain dan situasi apa pun.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Tidak Perlu Marah-marah saat Orang Lain Merendahkanmu

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya