TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Pepatah Jawa yang Bisa Dijadikan Pengingat dan Motivasi Kehidupan

Warisan budaya sarat makna 

unsplash.com/Ali Yahya

Pepatah Jawa sering dijadikan nasihat orang tua yang biasanya bersumber dari pengalaman hidup. Sering dianggap sebagai warisan dari leluhur, pepatah Jawa akhirnya menjadi wejangan bagi banyak orang agar terhindar dari setiap kekeliruan, keburukan dan kesengsaraan.

Sebagai salah satu warisan leluhur, pepatah Jawa ikut memberi andil sebagai motivasi hidup. Didalamnya terkutip nilai dan makna kehidupan yang tinggi sekaligus mendalam. Bahkan keberadaannya bisa dikatakan masih sangat relevan hingga sekarang. 

Berikut adalah beberapa pepatah Jawa yang penuh dengan nilai budaya dan pelajaran bagi kehidupan.

1. Hukum tabur tuai selalu berlaku, di mana setiap hal akan diganjar sesuai perbuatannya

Dok. Pribadi/T y a s

Pepatah Jawa ngunduh wohing pakarti bermakna bahwa semua orang akan mendapatkan balasan yang setimpal atas setiap perbuatan yang pernah mereka lakukan. Hampir sama dengan istilah hukum tabur tuai, setiap kebaikan akan dibalas kebaikan dan kita pun akan mendapat keburukan jika keburukan pula yang kita beri.

2. Pesan untuk dengan cinta kasih dan memberantas sifat tercela 

Dok. Pribadi/T y a s

Pesan untuk menebarkan cinta kasih juga gak luput dari pepatah Jawa. Memayu hayuning bawono, ambrasto dhur angkoro dimaksudkan bahwa hidup hendaknya selalu berusaha memperindah dunia ini dengan cinta kasih kepada sesama, serta memberantas segala sifat tercela yang akan merusak dunia.

Baca Juga: 12 Pepatah Bahasa Bali Tentang Kehidupan, Jangan Dilupakan Ya

3. Orang hidup itu seharusnya memberi manfaat untuk orang lain 

Dok. Pribadi/T y a s

Urip iku urup, menjadi salah satu kata bijak yang bisa dikatakan cukup populer sampai sekarang. Maknanya adalah orang hidup itu seharusnya menerangi atau memberi manfaat kepada setiap makhluk. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

4. Peringatan agar tidak terlena dengan kepandaian atau melakukan kecurangan demi meraih sesuatu 

Dok. Pribadi/T y a s

Makna dari pepatah ini adalah tentang sebuah peringatan agar kita tidak terlena dengan kepandaian yang dimiliki hingga tak tahu arah dan tersesat dalam nafsu. Jangan pula kita melakukan kecurangan saat ingin meraih sesuatu, karena pada akhirnya kecurangan hanya akan membawa celaka.

5. Ajaran untuk senantiasa memperhatikan ucapan dan perilaku 

Dok. Pribadi/T y a s

Arti pepatah ini kurang lebih merujuk pada anjuran pada setiap manusia untuk senantiasa memperhatikan apa yang diucapkan dan juga selalu memperhatikan perilakunya dalam pergaulan demi menjaga kehormatan diri.

6. Apa pun yang diperbuat secara sembunyi-sembunyi,  pasti akan tampak juga 

Dok. Pribadi/T y a s

Pepatah becik kethitik ala ketara bermaksud memberitahukan bahwa setiap perbuatan kita suatu saat akan tampak meski sudah disimpan sangat rapat. Pepatah ini sejalan dengan keyakinan bahwaTuhan melihat segala pikiran dan tindakan manusia dan akan memberi balasan yang seadil-adilnya.

7. Nasihat agar menjadi pribadi yang rendah hati, bukan malah menjadi sombong 

Dok. Pribadi/T y a s

Pepatah tentang nasihat agar seseorang sebaiknya menjadi pribadi yang rendah hati, bukan malah menjadi sombong. Selain itu, kita pun harus berperilaku bijak untuk tidak menghujat orang lain karena menyadari bahwa diri sendiri juga memilki banyak kekurangan dan keterbatasan.

8. Nasihat agar tidak mengharapkan pamrih dan sungguh-sungguh dalam bekerja 

Dok. Pribadi/T y a s

Artinya adalah tidak mengharapkan pamrih dan giat serta sungguh-sungguh dalam bekerja. Pepatah ini seharusnya dipegang teguh dalam setiap pekerjaan yang dijalankan, terutama sebagai keteladaan seorang pemimpin. Karena dalam setiap pekerjaan yang penting adalah tujuan kebaikan yang dihasilkan, bukan popularitas.

9. Gambaran sikap untuk selalu berhati-hati dalam bertindak 

Dok. Pribadi/T y a s

Bisa dikatakan pepatah ini juga cukup populer. Pepatah ini bahkan dikatakan sebagai gambaran dari orang Jawa yang sering dianggap lamban. Hal ini tidak lepas dari nasihat akan kehati-hatian dalam bertindak, hingga setiap perilaku didasari pengendalian diri dan kesabaran yang tinggi.

Baca Juga: 12 Pepatah Jawa yang Bisa Kamu Jadikan Sebagai Pegangan Hidup

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya