TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Tersembunyi dari si Sulit Ekspresikan Perasaan

Ada andil trauma masa lalu

ilustrasi perempuan muda (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Setiap orang punya caranya sendiri untuk berekspresi, baik dalam hal sikap, pemikiran, maupun perasaan, yang ingin disampaikan dan dibagikan. Sayangnya gak semua orang mudah ekspresikan perasaan, ada pula yang sulit ekspresikan perasaan terhadap orang lain. 

Baik itu introver, ekstrover, atau ambivert, semua orang pasti sempat merasakan suilt ekspresikan perasaan. Apa penyebabnya? Simak detailnya berikut ini. 

1. Mengutarakan perasaan dianggap bisa memicu konflik

ilustrasi memilih diam (Unsplash.com/Tim Gouw)

Meski gak semua orang mengalami, tapi kekhawatiran akan memicu konflik jika mengutarakan perasaan sangat mungkin terjadi dan cukup masuk akal. Terlebih kalau orang tersebut pernah mengalami kejadian yang bikin gak nyaman saat menyampaikan isi pikiran atau keluh kesah, pasti akan muncul kehati-hatian yang tinggi jika berkaitan dengan menyampaikan isi hati dan pikirannya lagi di kemudian hari.

Biasanya hal ini gak lepas dari respons orang lain yang dirasa cenderung negatif, seperti indikasi menghakimi, menghujat, atau malah jadi menjauh. Kondisi ini kemudian melahirkan mindset kalau berekspresi dengan jujur dan apa adanya dapat menjadi sumber konflik hingga mereka pun memilih untuk menyimpan perasaannya saja sebagai solusi terbaik.

2. Sosok perfeksionis dalam hal emosi, paling anti terlihat rapuh

ilustrasi perfeksionis (pexels.com/Moose Photos)

Bisa dibilang orang yang cenderung sulit mengekspresikan perasaannya adalah sosok perfeksionis sejati terkait sisi emosional. Mereka beranggapan kalau pribadi yang sempurna itu harus selalu bisa berpikir rasional dan mampu menghalau semua emosi negatif yang muncul, seperti rasa marah, cemas, cemburu, atau bahkan depresi.

Jika sampai memperlihatkannya, mereka akan merasa ketakutan sendiri andai dicap sebagai orang lemah dan akan dijauhi saat terlihat rapuh. Gak heran kalau kemudian keputusan menjadi sosok minim ekspresi adalah bentuk perlindungan diri agar orang lain gak melihat sisi lemah dan rapuh yang sengaja disembunyikan rapat-rapat.

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Perasaan Cinta kepada Pasangan bisa Berkurang

3. Ada kecenderungan memiliki luka di masa lalu

ilustrasi merasa terluka (Unsplash.com/Ivan Aleksic)

Sosok minim ekspresi biasanya memiliki indikasi kecenderungan luka masa lalu yang jadi alasan kesulitannya dalam berekspresi. Mungkin mereka pernah kehilangan sosok yang dijadikan tempat membuka diri hingga menimbulkan kesedihan mendalam. Atau bisa jadi juga ada pengalaman dikhianati hingga untuk percaya pada orang lain dan membuka diri lagi masih terasa sulit serta menyakitkan.

Pada akhirnya, tembok perlindungan lain pun kembali dibangun agar tidak merasakan lagi luka atau kesedihan serupa seperti di masa lalu. Jika orang lain hanya menangkap sosoknya yang seolah ingin selalu menjaga jarak, sebenarnya di balik semua itu ada trauma masa lalu yang coba diperjuangkan seorang diri agar bisa 'sembuh'.

4. Merasa kalau orang lain bisa memahami mereka dengan sendirinya

ilustrasi mengobrol (Pexels.com/mentatdgt)

Menariknya lagi, terkadang orang yang minim ekspresi justru memiliki anggapan kalau semua orang bisa memahami mereka dengan sendirinya. Mereka berpikir kalau orang bisa menerka perasaan dan semua hal yang dibutuhkan dirinya dengan tepat tanpa diberi tahu lebih dulu.

Padahal, orang bisa saja salah memahami maksud mereka karena tidak ada keterbukaan diri. Ujungnya, akan ada ketidaksesuaian maksud yang malah memicu perasaan saling tidak nyaman akibat sikap enggan membuka diri untuk menyampaikan langsung keinginan dan harapan mereka yang sebenarnya.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Bisa Ekspresikan Perasaan, Jangan Denial!

Verified Writer

T y a s

menulis adalah satu dari sekian cara untuk menemui ketenangan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya