TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Stop Julid! 5 Alasan Kamu Harus Berhenti Mengkritisi Hidup Orang Lain

Kritik boleh, tapi jangan berlebihan

unsplash/Adi Goldstein

Julid adalah kata sifat yang belakangan ini sedang populer karena sering dipakai untuk menyebut orang yang kerjanya mengomentari hidup orang lain. Julid sendiri berarti sirik, iri, dan dengki. Dan memang sifat-sifat itu biasanya ada pada orang yang hobi mengkritik orang lain.

Apakah kamu salah satu orang yang seperti itu? Duh, kalau ya, lebih baik cepat berubah deh. Ada banyak alasan logis kenapa kamu harus berhenti jadi tukang kritik hidup orang lain. Ini dia lima di antaranya.

1. Kamu gak bisa baca hati

unsplash/Trung Thanh

Melihat teman beli arloji mahal, kamu komentar, "Tahu deh yang kaya." Ketika teman gak mau diajak nongkrong, kamu komentar, "Sombong nih sekarang." Dan saat teman memutuskan pacarnya, kamu berucap, "Dia kan cowok baik, kok kamu tega sih?" Duh, kamu gak capek jadi komentator hidup orang lain?

Ingat bahwa setiap tindakan yang dilakukan orang pasti ada alasannya. Kamu gak bisa baca hati, jadi kamu mungkin gak tahu persis alasan tersebut. Lagipula memang orang lain gak wajib menjelaskan semua alasannya padamu kan?

Temanmu beli arloji mahal mungkin bukan buat pamer, tapi untuk investasi. Temanmu yang gak mau diajak nongkrong bisa jadi bukan sombong, tapi sedang gak punya uang tapi malu untuk bilang. Sementara temanmu mungkin memutuskan pacarnya yang kelihatan baik itu karena ternyata pacarnya itu gak setia. Intinya, kalau kamu gak tahu, ya jangan sok tahu.

Baca Juga: 5 Komentar Paling Julid Tetangga pada Freelancer, Bikin Sebel Parah!

2. Setiap orang berbeda

unsplash/Omar Lopez

Julid juga bisa timbul jika kita melihat orang lain melakukan sesuatu yang menurut kita salah. Sebagai contoh, temanmu baru saja putus dari pacarnya. Ia lalu mengungkapkan kegalauannya itu di media sosial selama berhari-hari. Kamu pun mengkritik tindakannya itu, karena menurutmu kegalauan sebaiknya gak perlu diumbar kepada publik.

Tapi sebenarnya itu pun gak bisa jadi alasan untuk bersikap julid. Ingat bahwa setiap orang itu berbeda. Apa yang baik bagimu belum tentu baik bagi orang lain. Mungkin bagi temanmu itu adalah cara terbaik supaya kesedihannya cepat sirna. Jangan paksakan standarmu bagi orang lain, karena kamu pasti juga gak mau kan dipaksa mengikuti standar orang lain?

3. Kalau kamu berada di posisi orang yang kamu kritik, mungkin kamu sendiri akan berbuat kesalahan yang sama

unsplash/Eliott Reyna

Dalam sebuah pertandingan sepakbola, penonton di tribun pasti gampang berkomentar dan mengkritik karena mereka bisa melihat seluruh sisi lapangan dengan jelas. Tapi seandainya mereka disuruh bermain, belum tentu mereka bisa lebih baik. Sudut pandang di lapangan tidak seluas sudut pandang di tribun, jadi mereka pasti akan kesulitan.

Demikian pula dengan kehidupan. Kita bisa berkomentar dan mengkritik orang lain sesuka hati karena kita tidak berada dalam posisi mereka. Tapi seandainya kamu mengalami apa yang mereka alami, mungkin kamu sendiri akan berbuat kesalahan-kesalahan yang sama. Bahkan mungkin lebih buruk. Jadi buat apa julid?

4. Gak ada waktu untuk mengurus dirimu sendiri

unsplash/Alex Holyoake

Sadarkah kamu bahwa menyebut orang lain bodoh gak akan membuatmu jadi pintar? Kalau mau pintar ya kamu harus belajar. Berkomentar buruk tentang orang lain gak akan membuatmu jadi baik. Untuk mendapat hal-hal positif dalam hidup, kamu harus bekerja keras, bukan julid.

Terlalu sibuk mencari-cari kekurangan dalam diri orang lain malah akan membuatmu lupa mengurus dirimu sendiri. Lagipula kamu gak dapat untung apa-apa dari julid. Seorang kritikus film dibayar karena mengkritik film, tapi kamu gak dibayar karena mengkritik hidup orang lain bukan? Jadi bukankah kamu justru rugi kalau melakukan itu?

Baca Juga: 6 Kerugian yang Akan Kamu Dapat Jika Gemar Bergosip

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya