TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Etika saat Memberi Saran pada Orang Lain, Pikir Dulu Baik-Baik 

Jangan memberi saran kalau kamu memang gak mengerti

pexels.com/tirachard kumtanom

Sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan orang lain, kita perlu senantiasa saling membantu. Bantuan yang kita berikan gak harus berupa uang, barang, atau tenaga. Kita juga bisa menyumbang ide dan pemikiran pada orang lain. Misalnya pada teman yang curhat soal masalahnya padamu, kamu bisa memberikan saran yang bisa jadi solusi untuknya.

Namun saat ingin memberi saran, ada beberapa etika yang perlu kamu perhatikan. Jangan sampai kamu mengabaikan etika tersebut supaya kamu bisa memberi saran yang baik dengan cara yang baik pula. Inilah dia 5 etika saat memberi saran yang perlu kamu perhatikan.

1. Tanyakan dulu apakah dia ingin mendengar saranmu 

pexels.com/Ekaterina Bolovtsova

Saat mendengar seseorang curhat padamu, jangan langsung menyimpulkan bahwa ia pasti ingin kamu memberi saran. Bisa jadi, ia hanya ingin kamu mendengarkan ceritanya supaya ia merasa lega. Mungkin juga ia sebenarnya sudah tahu solusi dari masalahnya, jadi ia hanya ingin mencurahkan perasaannya saja lewat curhat.

Maka, etika pertama adalah tanyakan dulu apakah ia butuh saranmu atau tidak. Kalau ia menjawab tidak, gak perlu kamu berikan, bahkan meskipun kamu merasa saranmu sangat bagus. Memberi saran pada orang yang tidak membutuhkannya bukan hanya percuma, tapi malah bisa membuatnya kesal karena mengira kamu ingin mengguruinya.

Baca Juga: 5 Saran yang Salah kepada Teman yang Gagal Move On, Hindari Ya

2. Dengarkan baik-baik dulu, lalu pikirkan 

pexels.com/andrea piacquadio

Jika orang tersebut memang ingin mendapat saran darimu, maka kamu boleh memberinya saran. Tapi sebelum itu tentu kamu harus mendengarkan dulu baik-baik ceritanya. Jangan memberi saran sebelum ia selesai karena bisa-bisa saran yang kamu berikan jadi gak tepat.

Setelah selesai mendengarkan pun, kamu tentu harus berpikir dulu sebelum memberi saran. Pertimbangkan semua yang sudah ia ceritakan, dan pertimbangkan juga kemampuannya. Percuma memberi saran kalau ia jelas-jelas gak bisa menerapkan saran tersebut. Kalau perlu, mintalah waktu supaya kamu bisa berpikir dulu sebelum memberi saran.

3. Kalau kamu gak bisa memberi saran, katakan terus terang 

pexels.com/nappy

Saat orang lain butuh saran, kamu pasti ingin membantu. Apalagi kalau orang itu adalah teman, keluarga, atau pasangan. Tapi niat akan percuma kalau gak dibarengi dengan kemampuan. Kalau kamu gak mampu memberi saran yang baik tapi tetap memaksakan diri, bisa-bisa kamu malah memberi saran yang merugikan dirinya.

Jadi, jangan merasa bahwa kamu harus bisa memberi saran. Kalau kamu gak tahu harus memberi saran apa, katakan saja terus terang. Lalu anjurkan dia untuk minta saran pada orang lain yang lebih kapabel. Itu jauh lebih baik daripada sembarangan memberi saran soal hal yang gak kamu pahami.

4. Beri saran, bukan perintah 

pexels.com/gustavo fring

Jika kamu memang mampu, sudah mendengarkan, serta berpikir matang-matang, barulah kamu bisa memberinya saran. Tapi ingat, kamu memberi saran, bukan perintah. Jadi jangan memaksa orang untuk mengikuti saranmu.

Kenapa? Karena bisa jadi kamu merasa saranmu itu sangat bagus, tapi ia sendiri masih belum yakin. Gak usah tersinggung kalau ia gak mau mengikuti saranmu. Bisa jadi ia juga dapat saran dari orang lain yang menurutnya lebih cocok. Selama itu untuk kebaikannya, kamu juga pasti senang, bukan?

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Belajar Etika, Cara Kita Menghargai Sesama

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya