TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap Menanggapi Standar Kecantikan Umum, Ikuti atau Tolak? 

Ikuti kata hatimu!

Unsplash/allef vinicius

Jika ditanya soal standar kecantikan fisik, setiap orang pasti punya pendapatnya masing-masing. Kamu pasti punya pendapat sendiri soal orang seperti apa yang pantas disebut cantik secara fisik dan yang tidak, begitu pula dengan orang di sekitarmu. Karena definisi kecantikan itu subjektif, pendapatmu bisa jadi berbeda dengan kebanyakan orang.

Namun, secara umum, dunia ini memiliki standar kecantikan yang disetujui oleh kebanyakan orang, misalnya soal warna kulit, model rambut, bentuk tubuh, dan sebagainya. Bagaimanapun, gak bisa dimungkiri bahwa karena kita hidup di tengah dunia ini, banyak dari kita yang mungkin akan terpengaruh oleh standar tersebut.

Makanya, bagaimana sebaiknya sikap terhadap standar kecantikan dunia yang sehari-hari kita lihat? Apakah kita perlu menerima atau menolaknya? Inilah lima sikap yang benar yang hendaknya kamu miliki supaya bisa bahagia.

1. Kamu ingin mengikuti standar kecantikan masyarakat di sekitarmu? Silakan saja!

Unsplash/ben white

Apakah boleh kamu mengikuti standar kecantikan yang berlaku secara umum? Tentu saja boleh. Tubuhmu adalah milikmu sendiri. Makanya, kamu berhak merawat dan mendandaninya dengan cara yang menurutmu terbaik.

Kalau kamu memang senang mengikuti standar kecantikan dunia soal warna kulit, bentuk tubuh, atau aspek-aspek lain, ikuti saja. Selama kamu merasa nyaman, kenapa tidak? Mungkin, orang lain akan berkomentar negatif soal pilihanmu, tapi gak usah terlalu memedulikan hal itu. Kata-kata mereka gak harus menentukan kebahagiaanmu kok.

Baca Juga: 6 Lagu KPop yang Menyinggung Soal Standar Kecantikan, Sudah Tahu? 

2. Namun, jangan merasa wajib untuk mengikuti standar tersebut

Pexels/andrea piacquadio

Sekali lagi, kalau kamu memang ingin mengikuti standar kecantikan yang berlaku secara umum di sekitarmu, silakan saja. Namun, jangan merasa bahwa kamu wajib mengikuti standar tersebut. Itu sama sekali tidak benar.

Kamu selalu punya pilihan. Jangan berpikir bahwa kalau gak mengikuti standar tersebut, kamu gak akan punya teman atau pasangan. Kalau orang-orang menjauhimu hanya karena kamu gak memenuhi standar kecantikan versi mereka, artinya mereka bukan orang yang baik. Bukankah justru bagus kalau orang-orang gak baik itu menjauhimu?

Makanya, kalau kamu lebih nyaman berpegang pada standar kecantikan versimu sendiri, lakukanlah. Sekali lagi, jangan terlalu pedulikan pendapat orang. Toh, apa pun pilihanmu, orang-orang pasti selalu bisa menemukan sisi negatifnya. Jadi, buat apa pusing memikirkan opini mereka?

3. Ingat bahwa setiap orang punya kebebasan yang sama untuk memilih standar kecantikan tertentu

Pexels/pixabay

Setelah memahami bahwa kamu punya kebebasan memilih standar kecantikan mana yang ingin kamu ikuti, sadari bahwa kebebasan serupa pun dimiliki oleh semua orang lain. Makanya, jangan pernah paksa orang di sekitarmu untuk mengikuti atau menolak standar kecantikan tertentu.

Salah satu contohnya, ada temanmu yang memiliki kulit gelap eksotis. Kamu merasa kulitnya tersebut sangat cantik, tapi temanmu justru ingin memiliki kulit yang lebih cerah. Makanya, ia pun menjalani berbagai macam perawatan supaya kulitnya semakin putih. Haruskah kamu melarangnya melakukan itu?

Tentu saja tidak. Kalau semua perawatan itu aman dan ia menjalaninya dengan sukarela. Kenapa harus dilarang? Mungkin menurutmu kulit gelap itu lebih menarik, tapi belum tentu pendapat temanmu sama denganmu kan? Ia berhak punya opini yang berbeda dan kamu gak berhak melarangnya.

Makanya, perlakukan orang lain seperti kamu memperlakukan diri sendiri. Kamu pasti gak memaksa diri sendiri mengikuti atau menolak standar kecantikan tertentu. Untuk itu, jangan lakukan itu pada orang lain pula. Biarkan setiap orang memiliki standarnya masing-masing.

4. Standar kecantikan bukan jaminan kebahagiaan. Jadi, jangan berlebihan

Pexels/christina morillo

Namun, tentu ada situasi saat kamu perlu melarang orang yang kamu sayang untuk mengikuti standar kecantikan tertentu. Situasi apa itu? Apabila sudah terlalu terobsesi pada standar kecantikan tersebut, ia bisa menyiksa diri untuk meraihnya.

Mungkin kamu menemukan temanmu berpendapat bahwa cantik itu berarti tubuh langsing. Pendapat itu sendiri sah-sah saja karena setiap orang berhak beropini. Namun, kalau ia sudah terobsesi untuk memiliki tubuh langsing sampai melakukan diet ekstrem yang gak sehat, kamu perlu mengingatkannya.

Standar kecantikan bukan jaminan kebahagiaan. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa setelah berhasil mencapai standar tersebut, kamu pasti bahagia. Makanya, kalau memang tidak ada jaminan, buat apa berlebihan? Silakan kejar standar kecantikan versimu, tapi lakukan dengan sewajarnya saja.

Baca Juga: 10 Artis Korea Ini Patahkan Standar Kecantikan yang Ada

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya