TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Alasan Orang Enggan Curhat pada Orang Lain, Padahal Penting Loh!

Alasanmu yang mana?

pexels/freestocks.org

Sebagai makhluk sosial, kita akan senantiasa membutuhkan bantuan orang lain. Gak hanya secara fisik, bantuan mental pun adalah sesuatu yang penting. Misalnya ketika sedang menghadapi masalah, kita butuh mencurahkan hati alias curhat pada seseorang.

Curhat bukanlah hal yang sepele. Dengan curhat mungkin masalah kita gak akan langsung teratasi, tapi setidaknya hati dan pikiran kita lebih tenang sehingga bisa terhindar dari depresi. Maka gak berlebihan bila curhat disebut sebagai kebutuhan, bukan hanya bagi wanita tapi juga bagi pria.

Namun meski curhat mempunyai manfaat yang besar, banyak orang justru enggan untuk melakukannya. Mereka lebih memilih untuk memendam masalahnya sendiri dan gak menceritakannya pada siapa pun. Kenapa? Ada banyak alasannya, misalnya 10 alasan berikut ini.

1. Merasa gak butuh

pexels/Mustafa ezz

Gak semua orang menyadari bahwa curhat adalah sebuah kebutuhan. Ada yang merasa bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan siapa pun. Atau mungkin mereka merasa bahwa mentalnya masih cukup kuat sehingga gak butuh curhat.

Jika ternyata mereka memang bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan orang lain, tentu sangat bagus. Tapi sayangnya beberapa orang salah perhitungan. Merasa dirinya kuat, tapi ternyata tidak. Maka sangat penting untuk mawas diri dan mengakui keterbatasan, daripada akhirnya malah menyiksa diri sendiri.

Baca Juga: 5 Kalimat Ini Pantang Diucapkan pada Teman yang Lagi Curhat, Kenapa?

2. Mengira bahwa curhat gak ada gunanya

pexels/@thiszun

Ada pula yang enggan curhat karena berpikir sekadar mencurahkan perasaan pada orang lain gak ada gunanya, alias gak berpengaruh apa-apa. Jelas, pemikiran tersebut sangat salah. Sekali lagi, curhat itu sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. Jadi jika kamu ingin menjaga mentalmu tetap sehat, jangan ragu untuk curhat pada orang lain.

3. Jaim

freepik/katemangostar

Mencurahkan perasaan mungkin terkesan sangat feminim. Wanita memang identik dengan perasaannya, maka wajar jika wanita lebih sering curhat daripada pria. Akhirnya beberapa pria pun memilih untuk gak melakukan curhat karena ingin jaim alias jaga image sebagai pria kuat. Bahkan, ada juga wanita yang enggan curhat karena gak mau dianggap lemah.

Padahal seperti dibahas tadi, curhat itu kebutuhan semua orang, bukan hanya wanita. Sekuat-kuatnya mental seseorang, ia tetap punya batas. Maka jangan biarkan gengsimu membuatmu menahan diri untuk curhat, padahal dirimu membutuhkannya.

4. Malu

freepik/freepik

Hal lain yang bisa mencegah seseorang melakukan curhat adalah perasaan malu. Terutama jika masalah yang dihadapi terbilang aneh bahkan memalukan. Solusinya? Mencari orang yang benar-benar bisa dipercaya, yang gak akan mempermalukan atau mengejek saat mendengar tentang masalah tersebut.

Umumnya, orang yang pernah mengalami masalah yang sama pasti gak akan mempermalukan kita saat curhat. Maka sebisa mungkin carilah orang yang punya pengalaman serupa. Dia pasti lebih bisa memahami dan menjaga perasaan orang yang curhat.

5. Gak punya orang dekat

pexels/Pixabay

Masalah juga bisa timbul jika seseorang gak punya orang lain yang cukup dekat dengannya. Mungkin ia gak punya teman dekat, dan bahkan keluarganya sendiri kurang akrab dengannya. Akhirnya ia pun jadi bingung harus curhat kepada siapa.

Tapi hal itu pun ada solusinya, yaitu curhat kepada mencurahkan perasaan dalam tulisan, misalnya ke buku harian. Eits, jangan sepelekan hal itu, karena efeknya bisa sama menenangkannya loh! Curhat secara anonim di media sosial juga bisa membantu. Dan jangan lupa, kamu selalu bisa curhat pada Tuhan loh!

6. Belum menemukan orang yang tepat

freepik/yanalya

Ada pula orang yang sebenarnya punya banyak teman dekat tapi masih ragu untuk curhat karena belum menemukan orang yang tepat. Orang yang diajak curhat memang sebaiknya bisa dipercaya, gak menghakimi, dan cukup bijak. Jika teman-temanmu gak memenuhi kriteria itu, memang sebaiknya jangan curhat kepada mereka.

Lalu gimana? Perluas sudut pandangmu. Jangan hanya jadikan teman sebagai target curhat, tapi carilah orang lain. Orang tua yang bijak biasanya adalah teman curhat terbaik. Guru juga bisa membantu, atau orang dewasa lain yang bisa dipercaya.

7. Punya pengalaman buruk

freepik/drobotdean

Mengapa menemukan orang yang tepat untuk curhat itu sangat penting? Karena curhat kepada orang yang gak tepat bisa merugikan dirimu. Mereka mungkin malah menyalahkan dirimu, menyepelekan masalahmu, atau bahkan menyebarkan aibmu kemana-mana!

Banyak orang yang punya pengalaman buruk seperti itu sehingga akhirnya kapok untuk curhat lagi. Gak mau kan hal yang sama menimpa dirimu?

8. Takut menyusahkan orang lain

freepik/freepik

Tapi bahkan setelah merasa menemukan orang yang tepat, seseorang bisa tetap menahan diri untuk curhat. Kenapa? Karena takut menyusahkan atau membuat repot orang tersebut.

Memang wajar untuk berpikir begitu, tapi sebaiknya pikiran tersebut disingkirkan. Sekali lagi, sebagai manusia kita butuh orang lain. Dan sebaliknya, orang lain pun butuh kita. Jadi jangan takut menyusahkan, karena mungkin suatu saat nanti kamu yang akan gantian membantu orang lain.

9. Bingung

pexels/Mike Greer

Kebingungan juga bisa membuat orang enggan untuk curhat. Bisa jadi seseorang bingung karena memang gak bisa bercerita dengan baik. Atau mungkin karena masalahnya terlalu rumit, ia pun bingung mau bercerita dari mana.

Solusinya lagi-lagi adalah mencari orang yang tepat. Seseorang yang bisa memahami masalahmu meskipun kamu gak lancar bercerita. Seseorang yang mau menunggu dengan sabar saat kamu kesulitan merangkai kata-kata. Kalau kamu sudah menemukan orang seperti itu, maka kebingungan bukan lagi jadi halangan.

Baca Juga: Hati-hati, Ini 5 Kerugian Kalau Kamu Rajin 'Curhat' di Media Sosial

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya