TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berhenti Bangga Jumlah Like di Medsos, Hidupmu Jauh Lebih Berharga!

Berapa kali kamu mengecek jumlah like di medsos dalam sehari?

Photo by ian dooley on Unsplash

Manusia sekarang ini tak bisa hidup tanpa gadget. Nampaknya dunia maya sudah jadi dunia kedua setelah dunia nyata. Memiliki akun medsos adalah salah satu jembatannya. Orang bisa dengan mudah mengunggah foto dan menuliskan caption sesuka hatinya.

Bonusnya, ada sederet like atau love dari para pengikut sebagai tanda suka. Namun, kemudian banyak orang mabuk dengan jumlah tanda jempol yang didapat. Gak jarang mereka menganggapnya sebagai tropi yang harus dicapai di setiap postingan.

Padahal hal itu sifatnya hanya semu dan hidupmu di dunia nyata jauh lebih berharga.

1. Kamu gak butuh pengakuan dari orang lain, lakukan apapun yang kamu suka

Unsplash.com/Sarah Diniz Outeiro

Like memang bisa diartikan dengan pujian. Namun, makin bernafsu mengumpulkan like atau love artinya kamu haus akan pengakuan dari orang lain. Padahal, kamu gak butuh mereka untuk mendikte apa yang kamu lakukan.

Kamu bebas melakukan apapun dan gak butuh pujian atau pengakuan mereka di hidupmu. So, jangan jadikan tanda jempol atau tanda hati sebagai tujuanmu memposting postingan di media sosial.

2. Meski mendapat ratusan like di dunia maya, sesungguhnya kamu gak dapat apa-apa di dunia nyata

Unsplash.com/Ian Dooley

Hal ini tentu berbeda jika kamu adalah seorang publik figur atau selebgram. Jumlah like bakal menentukan pendapatanmu tiap bulan. Tapi, jika kamu bukan salah satu dari keduanya, sesungguhnya jumlah like atau love pada postinganmu tidak akan berpengaruh apapun dalam hidupmu di dunia nyata. Jadi, jumlah tanda jempol atau hati yang didapat sebenarnya bukan achievement yang patut dibanggakan.

3. Jumlah like itu bukan prestasi, lebih baik fokuslah dengan aksi

Photo by freestocks.org on Unsplash

Ubahlah fokusmu mulai sekarang. Daripada berpusat pada bagaimana cara mengumpulkan jumlah like di medsosmu, lebih baik fokuslah pada aksimu di dunia nyata. Jika kamu menggunakan medsos untuk mendukung aksimu di dunia nyata tentu hal itu sah-sah saja. Namun yang penting fokuslah pada kerja nyatamu di dunia ya.

Baca juga: Prinsip Hidup Orang Jepang yang Bisa Dipelajari Orang Indonesia

4. Kamu justru bakal terjebak ke dalam kompetisi yang gak sehat

Unsplash.com/Marco Xu

Hati-hati, kamu bisa terjebak ke dalam kompetisi yang gak sehat. Iri karena kawanmu mendapat like yang lebih banyak? Atau justru merasa gak suka saat lihat teman lain sedang liburan dan mendapat banyak love di fotonya? Ini tandanya kamu harus membatasi penggunaan media sosial mulai sekarang.

5. Jadi cenderung untuk menciptakan kebahagiaan semu dan pencitraan saja

Photo by Julia Caesar on Unsplash

Fokus pada pencarian like atau love pada fotomu, kamu jadi gak bisa jujur pada diri sendiri. Bahkan, postinganmu justru tergolong pencitraan. Memposting foto bahagia dengan pacar padahal sebenarnya sedang bertengkar atau posting makanan mewah padahal nyatanya lagi bokek.

6. Fokuslah pada targetmu di dunia nyata dan stop menghamba pada jumlah like di dunia maya

Photo by Noiseporn on Unsplash

Ini cara jitu supaya kamu tak lagi menghamba pada like di dunia maya. Mulai sekarang fokuslah pada targetmu yang sebenarnya di dunia. Alih-alih bercakap-cakap dengan akun virtual, mulai sekarang perbanyak bercengkerama dengan orang-orang di sekitarmu.

Baca juga: 7 Prinsip Hidup Orang Singapura yang Harus Bisa Kita Teladani

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya